Kondisi di India Makin Carut-marut, 4.000 Orang Tewas dalam Sehari, Kayu Krematorium Habis, Lalu Pasrah Mayat Anggota Keluargana Dibuang ke Sungai Gangga

Jumat, 14 Mei 2021 | 11:47
DW

Banyak mayat korban Covid-19 diduga dibuang ke Sungai Gangga India.

Suar.ID - Kondisi di India semakin porak-poranda.

Pasca diserang gelombang kedua pandemi virus corona (Covid-19), warga India masih menghadapi puncak pandemi.

Di mana India kembali mencatatkanlebih dari 4.000 kematian Covid-19 untuk hari kedua berturut-turut pada hari Kamis (13/5/2021).

Baca Juga: Ditinggal Selamanya oleh Pangeran Philip,Ratu Elizabeth II Tidak Akan Tinggal Lagi diIstana Buckingham, Pilihannya Jatuh pada Bangunan Tua yang Memiliki 1.000 Kamar Ini

Kondisi itu dikarenakan rumah sakit telah penuh. Sehingga petugas medis tidak bisa menyelamatkan semua pasien.

Mereka juga terpaksa menolak ratusan pasien dan membuat mereka meninggal dunia di rumah masing-masing.

Selain kasus kematian, jumlah kasus virus corona baru di India masih tinggi.

Dalam empat hari, kasus harian mencapai di bawah 400.000 kasus

Penyebab utamanyakarena kurangnya pengujian. Khususnya di daerah pedesaan.

Baca Juga: Prosesi PemakamannyaSangat Emosional, Para Pengusung Jenazah Pangeran Philip Ternyata Bukan Orang Sembarangan,'Semuanya Anggota Militeryang Dipilih Secara Khusus'

Dalam 24 jam terakhir,India memiliki 362.727 kasus virus corona baru menurutdata Kementerian Kesehatan.

Lalu apa yang akan dilakukan pemerintah India?

Perdana Menteri Narendra Modi langsung mengumumkan bahwa warga India akan menerima vaksinasi terbuka sejak 1 Mei 2021 kemarin.

Masalahnya lonjakan kasus membuat beberapa layanan kesehatan tutup.

Misalnya2negara bagian, Karnataka, yang mencakup pusat teknologi Bengaluru, dan Maharashtra, yang mencakup Mumbai, yang telah mengumumkan akan menghentikan.

Akibatnya pemerintah India memprioritaskan penduduk yang berusia di atas 45 tahun untuk menerima vaksin.

Sementara selanjutnya untuk penduduk usia 18 sampai 44 tahun.

Selain itu, persediaan vaksin di India mulai menipis. Inikarena India merupakan produsen vaksin terbesar di dunia.

Dari 1,35 miliar jumlah warganya, India baru melakukan vaksin terhadaplebih dari 38,2 juta orang, atau sekitar 2,8%.

Sangat sedikit bukan?

Baca Juga: 73 Tahun Dampingi Ratu Elizabeth IIhingga Menghebuskan Napas Terakhirnya, Ini 4 Fakta Pangeran Philipyang Jarang Diketahui, 'Rela Lakukan Apapun demi Membahagiakan Sang Istri'

Dengan data itu, tak heran para pengamat mengatakan bahwa penularan virus corona di India sangat cepat.

Dan ada kekhawatiran perkembangan virus mutasi baru itu menyebar ke seluruh dunia.

Apalagi ketika melihat mengerikannya kondisi di India.

Misalnya didaerah pedesaan Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India dengan populasi lebih dari 230 juta.

Dari daerah itu, terlihat ratusan keluarga menangisi anggota keluarganya yang meninggal dunia.

Atau ketika bangsal rumah sakit penuh sesak.

Lalu ada ratusan mayattelah terdampar di Sungai Gangga.

Ini karena krematorium kewalahan dan kayu untuk pembakaran kayu bakar yang kian menipis.

Baca Juga: Terkenal Miliki Paras Tampan dan Kaya Raya, Ternyata Pangeran Harry Jago Terbangkan Heli Tempur dan Kerap Jalankan Misi Berbahaya, Bahkan Nyaris Diculik Taliban!

Editor : Mentari DP

Sumber : Kontan.co.id

Baca Lainnya