Suar.ID -Pemeritah, melalui Kementerian Agama, telah menggelar sidang isbat pada Selasa (11/5).
Dan hasilnya, persis seperti Muhammadiyah, Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 H jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021.
Sidang isbat sendiri langsung dipimpin oleh Menteri AgamaYaqut Cholil Qoumas.
Sidang isbat ini didasarkan pada pengamatan di 88 titik di 34 provinsi di Indonesia.
"Kita merayakan Hari Raya Idul Fitri secara bersama-sama," ujar Gus Yaqut.
Sidang isbat dibagi menjadi dua sesi.
Yang pertama mulai pada pukul 16.45 WIB, isinya pemaparanposisi hilal Awal Syawal 1442 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag Cecep Nurwendaya.
Sesi kedua habis sholat Maghrib yang langsung dipimpin oleh Menteri Agama.
Sesi ini diawali dengan mendengarkan laporandata hisab dan hasil rukyatul hilal.
Karena pelaksanaan sidang isbat kali ini masih dalam situasi pandemi, maka tidak semua perwakilan hadir secara fisik di Kemenag.
Sidang isbat kali ini hanya dihadiri olehmenteri agama, wakil menteri agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komisi VIII DPR, serta sejumlah duta besar negara sahabat dan perwakilan organisasi kemasyarakatan.
Tata cara sholat Idul Fitri
Shalat Idul fitri menjadi ibadah sunnah yang dilaksanakan saat Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal.
Meskipun di tengah pandemi, Kementerian Agama (Kemenag) memperbolehkan pelaksanaan shalat Idul Fitri di masjid.
Namun, hanya bisa dilakukan di daerah yang berstatus zona hijau atau kuning saja.
Baca Juga:Gereja Katedral Jakarta Siap Sediakan Lahan Parkir bagi Jemaah Shalat Id di Masjid Istiqlal
Meski demikian, pelaksanaan shalat Idul Fitri harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
Bagi Anda yang akan melaksanakan shalat Idul Fitri, berikut tata cara dan niat yang harus dibaca.
Berikut ini tata cara Shalat Idul Fitri mulai dari niat hingga salam:
1. Niat salat
"Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak'ataini lillahi ta'ala,"
Artinya: Aku berniat salat Idul Fitri dua rakaat karena Allah ta'ala.
2. Takbiratul Ihram (Allahu Akbar) sambil mengangkat kedua tangan
3. Membaca Doa Iftitah
4. Membaca Takbir sebanyak 7x pada rakaat pertama
Kemudian di sela-sela setiap takbir membaca secara pelan (sirr): "Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu Akbar"
Artinya: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar
5. Membaca Surat al-Fatihah dan surat pendek yang dihafal, disunnahkan surat al-A'la
6. Ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua dan berdiri lagi
7. Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, membaca takbir sebanyak 5x seraya mengangkat tangan, di antara setiap takbir itu membaca secara pelan (sirr): "Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu Akbar," seperti pada rakaat pertama.
Kemudian membaca Surat al-Fatihah dan surat pendek yang dihafal, disunnahkan Surat al-Ghasyiyah
8. Ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, tahiyyat dan diakhiri salam
9. Selesai salam, kemudian disunnahkan khutbah Idul Fitri (apabila dikerjakan secara berjamaah).