Suar.ID -Bisa dibilang, Aisyah binti Abu Bakar merupakan istri Nabi Muhammad yang paling banyak meriwayatkan hadis.
Menurut sebuah sumber, setidaknya ada 2210 hadis yang diriwayatkan oleh wanita cerdas itu.
Tak heran, Nabi Muhammad begitu mencintai wanita yang di kalangan muslim Indonesia ini dikenal sebagai Siti Aisyah.
Inilah kisah Nabi Muhammad yang begitu mencintai Aisyah.
Selain punya peran penting dalam hidup Nabi Muhammad, Aisyah juga punya pengaruh besar terhadap penyebaran ajaran Islam.
Seperti disebut di awal, Aisyah adalah periwayat hadis-hadis Nabi.
Wanita kelahiran Makkah sekitar tahun kedelapan Hijriah itu juga dikenal sebagai sosok yang cerdas.
Aisyah juga punya kedudukan istimewa di keluarganya.
Hal ini bermula ketika Nabi Muhammad berkunjung ke rumah Sahabatnya, Abu Bakar.
Di situ beliau berkata kepada Ummu Ruman, istri Abu Bakar, "Wahai Ummu Ruman, jagalah Aisyah anak perempuannya itu dengan baik, dan peliharalah dia."
Hingga kemudian Aisyah dinikahi Nabi Muhammad.
Menurut beberapa riwayat, pernikahan Nabi Muhammad dan Aisyah terjadi di Makkah di bukan Syawal, sekitar tiga tahun sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah.
Soal berapa usia Aisyah ketika menikah dengan Nabi Muhammad memang banyak perbedaan.
Tapi mayoritas sepakat, Aisyah membangun rumah tangga bersama Nabi Muhamad di usia 9 tahun di tahun pertama Hijriyah.
Kepada Aisyah, Nabi Muhammad mengajarkan ilmu fiqh dan ilmu-ilmu tentang perempuan.
Banyak riwayat juga yang menyebut bahwa Aisyah menjadi istri paling dicintai oleh Nabi Muhammad.
Nabi Muhammad bahkan memanjatkan doa khusus kepada istri ketiganya itu.
"Ya Allah, ampunilah Aisyah dari dosanya yang telah lalu danb yang akan datang, yang tersembunyi dan yang terlihat."
Begitu juga sebaliknya, Aisyah juga begitu mencintai Nabi Muhammad.
Meski begitu, Nabi Muhammad ternyata pernah menawarkan perpisahan kepada Aisyah.
Tapi Nabi Muhammad juga mewanti-wanti istrinya itu untuk tidak buru-buru memutuskan.
"Tentang apa ya Rasulullah?" tanya Aisyah.
Nabi Muhammad kemudian mengutip ayat alquran surat Al-Ahzab 28 - 29, yang berbunyi:
"Hai Nabi Muhammad, katakanlah kepada istri-istrinya: Jika kamu sekalian menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, marilah supaya aku (Nabi Muhammad) berikan kepadamu mut'ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki (rida) Allah dan Rasul-Nya, serta (kesenangan) negeri akhirat, sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar."
Mendengar firman Allah yang dikutip oleh Nabi Muhammad itu, Aisyah kemudian menjawab:
"Lalu untuk apa Kau menyuruhku berunding dengan kedua orangtuaku, padahal aku telah tahu. Demi Allah, orangtuanya akan menyuruhku berpisah darimu. Bahkan aku telah memutuskan memilih Allah, Rasul-Nya, dan akhirat."
Mendengar jawaban Aisyah itu, Nabi Muhammad pun bergembira.