Suar.ID - Penyidik membeberkan temuan baru, di mana si pelaku sempat meminta agar ditunjukkan Samuel Paty sebelum si guru dipenggal.
Paty dibunuh ketika berjalan pulang ke rumahnya di Conflans-Saint-Honorine, sekitar 30 km dari Paris, pada Jumat sore waktu setempat (16/10/2020).
Guru Sejarah dan Geografi itu dipenggal setelah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad sebagai bagian dari materi kebebasan berekspresi.
Si pelaku, disebut bernama Abdullakh Anzorov, remaja Chechen berusia 18 tahun, kemudian mengabadikan perbuatan sadisnya di internet.
Anzorov kemudian kabur setelah membunuh Paty menggunakan pisau, di mana dia dikonfrontasi oleh polisi sebelum ditembak mati.
Atas kejadian itu, sebanyak 10 orang ditangkap, termasuk orangtua murid yang mengaku tersinggung dengan pengajaran si pendidik, dan menyebarkan identitasnya id internet.
Presiden Perancis Emmanuel Macron langsung menyebut serangan itu sebagai "serangan teroris", di mana Samuel Paty dibunuh karena mengajarkan kebebasan berpendapat.
Seperti apa temuan terbaru kasusnya?
Jean-Francois Ricard, jaksa anti-terorisme "Negeri Anggur" menjabarkan sejumlah temuan mereka, sebagaimana diwartakan BBC Sabtu (17/10/2020).
Dia menuturkan Abdullakh Anzorov, atau disebut Abdoulakh oleh sejumlah media, merupakan remaja Chechen yang lahir di Moskwa, Rusia.
Dia dan keluarganya datang ke Perancis dengan menyatakan diri sebagai pengungsi, dan tidak dikenal oleh bagian penangkal terorisme.
Dia disebut tinggal di Evreux, sebuah kota Normandy sekitar 100 km dari Conflans-Saint-Honorine, dan tak ada hubungannya dengan Paty.
Anzorov disebut datang ke College du Bois d'Aulne, tempat Paty mengajar, dan meminta sejumlah orang untuk menunjukkan Paty.
Pengajar berusia 47 tahun tersebut dibuntuti dan langsung diserang saat berjalan kaki, di mana dia dilukai di kepala sebelum dipenggal.
Anzorov kemudian mengunggah perbuatan sadisnya di Twitter, di mana dia menyertakan kalimat yang menghina Macron maupun Perancis.
Ketika dikonfrontasi oleh polisi yang merespons laporan masyarakat, Anzorov kemudian kabur setelah menembakkan airsoft gun yang dibawanya.
Penegak hukum pun membalas dengan melepaskan tembakan yang mengenai Anzorov.
Dia sempat bangkit sebelum kemudian ditembak hingga sembilan kali.
Saat dilakukan pemeriksaan, pihak berwenang menemukan pisau sepanjang 30 cm yang dipakai untuk membunuh Paty.