Mengapa Anda Harus Melakukan Pemeriksaan Jantung setelah Sembuh dari Covid-19?

Kamis, 06 Mei 2021 | 18:03
Pixabay

Ilustrasi periksa jantung.

Suar.ID - Infeksi Covid-19 hilang dalam beberapa minggu, dalam banyak kasus pada hari ke-14.

Seseorang diasumsikan sembuh dapat keluar dari rumah sakit atau melanjutkan kehidupan sehari setelah isolasi rumah selama 14 hari.Tetapi infeksi COVID-19 dapat menyebabkan sejumlah kejadian kardiovaskular yang signifikan secara klinis sehubungan dengan apa yang disebut "Post-COVID Syndrome" atau "Long COVID". Sebuah makalah penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Circulation Research, menunjukkan secara meyakinkan bahwa Covid-19 adalah penyakit vaskular, yang menunjukkan dengan tepat bagaimana virus SARS-CoV-2 merusak dan menyerang sistem vaskular pada tingkat sel.

Baca Juga: Dulu Mengemis Agar Dapat Jatah Vaksin Covid-19, Korea Utara Mendadak Sebut Vaksin Virus Corona Sebabkan Kematian, Ternyata Karena Kecewa Akan Hal IniCOVID-19 sebagai penyakit pembuluh darah

"Banyak orang menganggapnya sebagai penyakit pernapasan, tetapi sebenarnya itu penyakit pembuluh darah," kata Uri Manor, Asisten Profesor Riset di Salk Institute di California."Itu bisa menjelaskan mengapa beberapa orang mengalami stroke, dan mengapa beberapa orang memiliki masalah di bagian tubuh lain."

"Kesamaan di antara mereka adalah bahwa mereka semua memiliki dasar vaskular," tambah Manor.

Baca Juga: Covid-19 di Indonesia Tambah 4.39 Kasus, Malaysia Makin Parah hingga Banyak Pasien Muda yang Meninggal

Practical Pain Management juga menerbitkan makalah oleh Dr Don L Goldenberg (MD) untuk menunjukkan bagaimana gejala jantung jangka panjang dapat muncul pada pasien dengan dan tanpa penyakit CV yang sudah ada bahkan setelah pemulihan Covid-19.Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, long COVID dapat terjadi pada siapa saja yang pernah menderita Covid-19, meskipun penyakitnya ringan, atau tidak memiliki gejala.Di AS, ribuan pasien telah melaporkan gejala mulai dari1. sesak napas,2. kelelahan kronis,3. kabut otak yang menyebabkan kesulitan berkonsentrasi,3. kecemasan dan stres.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mulai melaporkan masalah ini Juli 2021 lalu; dan dalam penelitian tersebut, CDC mem-posting, lebih dari sepertiga orang tidak kembali ke kondisi kesehatan biasanya dua hingga tiga minggu setelah dites positif.Dokter sekarang tahu bahwa pasca Covid, mungkin ada kerusakan jangka panjang tidak hanya di paru-paru, tapi di jantung, sistem kekebalan, otak, dan organ lainnya.

Tes pencitraan yang dilakukan berbulan-bulan setelah pemulihan dari COVID-19 telah menunjukkan kerusakan permanen pada otot jantung, bahkan pada orang yang hanya mengalami gejala Covid-19 ringan.

Kerusakan semacam ini juga terlihat pada kasus beberapa atlet yang pernah terjangkit Covid-19.

Baca Juga: Beraktivitas Seharian Selama Pandemi Covid-19 Tak Jadi Soal Karena Wings Food Kini Hadirkan Segar Dingin SDC-1000, Ternyata Ini Fungsinya Bagi Tubuh

Ini dapat meningkatkan risiko gagal jantung atau komplikasi jantung lainnya di masa mendatang.Menurut Mayo Clinic, Covid-19 dapat membuat sel darah lebih mungkin menggumpal dan membentuk gumpalan.

Meskipun gumpalan besar dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke, sebagian besar kerusakan jantung yang disebabkan oleh Covid-19 diyakini berasal dari gumpalan yang sangat kecil yang menyumbat pembuluh darah kecil (kapiler) di otot jantung.Jika Anda memiliki pasien yang telah mengalahkan Covid-19 dalam keluarga Anda, pastikan Anda membawanya nanti untuk pemeriksaan kesehatan lengkap.

Pastikan Anda juga mendapatkan penilaian kesehatan jantung.

Editor : Adrie Saputra

Sumber : Times Now News

Baca Lainnya