Bukanya Sehat tapi Malah jadi Sumber Penyakit, 4 Hal Ini Perlu Diperhatikan Sebelum Konsumsi Suplemen Kesehatan

Jumat, 14 Mei 2021 | 10:05
Kompas.com

Ilustrasi obat dan suplemen

Suar.ID - Banyak orang gampang tergiur mengonsumsi suplemen kesehatan seperti suplemen makanan, zat besi, vitamin C, daya tahan tubuh, sampai penambah nafsu makan.

Sebagian di antara mereka berharap suplemen bisa jadi solusi instan untuk mengatasi sejumlah problem kesehatan.

Direktur Program Hidup Sehat dari Mayo Clinic, Donald Hensrud, MD, MPH, menjelaskan, memang benar sejumlah suplemen seperti suplemen makanan bisa berperan mengatasi kekurangan vitamin atau nutrisi tertentu.

Baca Juga: Dinyatakan Positif Corona, Artis Cantik ini Hanya Minum 2 Suplemen ini, Hasilnya Benar-benar Bikin Terkejut, Tapi Kok Dia Justru Bikin Peringatan

Tapi, suplemen kesehatan tidak ditujukan untuk setiap orang.

Terkadang, suplemen juga memiliki risiko kesehatan apabila tidak pas dikonsumsi.

Untuk itu, setiap orang tidak boleh sembarangan mengonsumsi suplemen kesehatan tanpa petunjuk dari dokter.

"Beberapa suplemen terkadang justru menimbulkan efek negatif berbahaya jika dikombinasi dengan obat, suplemen, atau orang dengan kondisi kesehatan tertentu," jelas Dr. Hensrud, seperti dilansir dari Self.

Sebelum minum suplemen kesehatan, setiap orang wajib mempertimbangkan beberapa hal berikut:

1. Utamakan sumber alami

Hindari gegabah mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan suplemen kesehatan.

Untuk mencegah tubuh kekurangan nutrisi atau vitamin tertentu, pastikan menjaga pola makan bergizi lengkap dan seimbang.

Baca Juga: Sering Susah Tidur dan Konsumsi Suplemen Melatonin? Begini Kata Pakar Mengenai Dampaknya Pada Tubuh

Kombinasi antara sayuran, buah, karbohidrat dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan sumber protein rendah lemak jahat bisa membantu mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisi.

Makanan dan minuman sehat adalah sumber vitamin dan mineral terbaik yang dibutuhkan tubuh.

Dokter biasanya baru merekomendasikan pasien mengonsumsi suplemen tertentu jika ada diagnosis masalah kesehatan.

Diagnosis tersebut diperoleh lewat tes darah untuk menemukan seseorang punya masalah kekurangan kalsium, vitamin D, vitamin C, sampai zat besi.

2. Perhatikan faktor keamanannya

Selama ini kerap muncul salah kaprah segala sesuatu yang dijajakan di apotek, toko obat, diiklankan pesohor, atau menggunakan embel-embel alami sudah barang tentu aman. Hal itu keliru.

Secara umum, produk suplemen yang sudah terdaftar di otoritas kesehatan biasanya memang telah lolos uji kualitas produk.

Namun, perlu diperhatikan efek samping terkadang bisa muncul untuk orang dengan masalah kesehatan tertentu.

Demi keamanan, setiap konsumen wajib selalu waspada sebelum minum suplemen tertentu.

Terlebih yang menjanjikan iming-iming bombastis.

Baca Juga: Waspada, Ini 115 Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan Mengandung Bahan Kimia Obat yang Ditarik BPOM

3. Pentingnya konsultasi ke dokter

Selalu konsultasikan ke dokter atau tenaga medis profesional terkait riwayat kesehatan sampai obat yang sedang dikonsumsi sebelum minum suplemen tertentu.

Suplemen makanan atau kesehatan termasuk vitamin, mineral, sampai untuk diet tak jarang mengganggu kinerja obat yang dikonsumsi.

Misalkan bawang putih, jahe, gingseng, atau ginggo bisa meningkatkan risiko pendarahan dan memar jika dikonsumsi bareng dengan obat pengencer darah.

Ada kalanya, komposisi sumplemen juga di luar kebutuhan dosis harian tubuh seseorang dan memicu efek samping kesehatan seperti penyakit ginjal.

4. Ketahui kebutuhan nutrisi untuk tubuh

Banyak orang salah kaprah segala jenis vitamin dan mineral baik untuk tubuh karena bisa meningkatkan kesehatan.

Namun, terkadang orang yang sembarangan minum suplemen kesehatan tanpa memperhatikan batas aman dosis sesuai kebutuhan tubuhnya.

Selain membuang-buang uang, minum suplemen kesehatan dengan dosis berlebihan juga berbahaya bagi kesehatan.

Sebagai gambaran, minum suplemen vitamin D berlebihan untuk tulang, kuku, atau rambut justru bisa melemahkan tulang.

Tak hanya itu, konsumsi suplemen lain seperti biotin terkadang juga bisa mengacaukan hasil pemeriksaan laboratorium.

Kondisi ini bisa berbahaya, terutama untuk pengidap penyakit kronis.

Baca Juga: Termasuk 'Menyebarkan Sifilis' dan Menyebutnya Hanya Darah Kotor, 3 Teori Konspirasi Gila Itu Ternyata Benar Aadanya, Kok Bisa?

Tag

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Sumber Kompas.com