- Cerita di balik peristiwa pemukulan perawat oleh pria yang mengaku polisi
- Keluarga pelaku pemukukan perawat akhirnya buka suara
Baru-baru ini, video viral seorang perawat di RS Siloam Palembang mendapatkan perhatian serius pihak kepolisian.
Tak butuh waktu lama, orangtua pasien yang melakukan pemukulan diamankan pihak Polrestabes Palembang, Jumat (16/4).
Kini, pelaku pemukulan dan juga perusakan smartphone milik perawat lainnya sedang menjalani pemeriksaan.
Video penganiayaan terhadap satu di antara perawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang pada Kamis (15/4/2021) tengah viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, aksi penganiayaan ini terjadi di kamar rawat inap sang pasien.
Korban berinisial CRS (28) yang tidak terima setelah dianiaya pun telah melaporkan pelaku berinisial J ke Polrestabes Palembang.
Diduga, pelaku nekat menganiaya perawat karena tidak terima saat korban melepaskan infus di tangan anaknya.
Baca Juga: Fakta Baru Terkait Video Viral Pria yang Anaiaya Perawat di RS Siloam Akhirnya Terungkap
Kasubag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah pun membenarkan dugaan ini.
"(Aksi penganiayaan terjadi karena) cara ngelepasin infus,"
"Karena itu bukan wewenang dia (perawat), karena harus ada persetujuan dari dokter."
"Karena dia sebagai perawat, jadi nggak bisa melepaskan begitu saja," kata Abdullah, dalam tayangan Kompas TV.
Diketahui, polisi masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.
Terbaru, mereka telah melakukan pemeriksaan terhadap korban dan lima saksi.
Polisi juga dikabarkan telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Sementara itu, masih dari tayangan Kompas TV, korban diduga masih mengalami trauma atas penganiayaan ini.
Meski dikabarkan kondisinya lebih stabil, korban juga mengalami luka memar akibat aksi kekerasan yang dilakukan oleh pelaku.
Sampai saat ini, korban masih diistirahatkan di kediamannya untuk memulihkan kondisi pasca-penganiayaan.
Di sisi lain, pihak RS Siloam Sriwijaya Palembang masih belum memberikan pernyataan resmi atas kasus ini.
Kendati demikian, Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang, dr Bona Fernando mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut.
"Intinya kami dari Siloam sangat menyesali perbuatan arogan orangtua pasien tersebut terhadap perawat kami," ujarnya kepada Tribun Sumsel saat dihubungi, Jumat (16/4/2021).
Mereka pun bersedia untuk melakukan pendampingan secara moril kepada korban.
Keluarga Pelaku Buka Suara
Kasus JT ini pun makin panjang usai istrinya, Melisa ikut mencaci maki sang perawat RS Siloam ini di media sosial.
Melisa menuduh sang perawat telah menganiaya anaknya.
Ia pun memotret korban dengan menuliskan caption tuduhan yang tak berdasar.
"Pelaku penganiayaan pada anak saya", tulis istri JT.
Pada Jumat (16/4/2021), warganet pun langsung menyerbu akun Instagram Melisa ini.
Kendati demikian, Melisa malah membalas dan menuduh korban berinisial CRS.
Ia menuduh kalau CRS adalah psikopat.
"Kira-kira anakmu dibahayakan nyawanya kamu diam saja atau kamu melawan? Menghadapi seorang yang menurut saya perawat psikopat," balas @halomelisa21.
Beberapa warganet pun ikut menyerang @halomelisa21 yang menuduh tanpa bukti.
Kini, Melisa pun memilih untuk mengunci akun Instagramnya.