Cuma Dirinya yang Bisa Bikin Aburizal Bakrie Tunduk Patuh, Ternyata Ini yang Dilakukan Dokter Terawan pada Mertua Nia Ramadhani Sampai Sebut 'Berutang Nyawa': Dengan Metode 'Cuci Otak'

Minggu, 18 April 2021 | 08:34
Kolase SuryaMalang

Nia Ramadhani, Aburizal Bakrie dan Ardi Bakrie

Suar.ID - Ketua Dewan Pembina Partai (DPP) Golkar, Aburizal Bakrie (Ical), telah disuntik vaksin Nusantara pada Jumat (16/4/2021).

Kabar ini didapat dari unggahan Ical pada akun Twitter miliknya, @aburizalbakrie, Jumat sore.

Ical mengatakan, dirinya termasuk yang pertama menjadi relawan untuk disuntik vaksin Nusantara.

Baca Juga: Kini Hidup Bergelimang Harta, Aburizal Bakrie Mengaku Pernah Hidup Lebih Miskin daripada Pengemis, Ini Kisahnya

Sebelum vaksinasi, telah dilakukan pengambilan sampel darah Ical terlebih dahulu pada 8 April 2021.

"Hari ini saya disuntik vaksin Nusantara. Sampel darah saya sudah diambil duluan delapan hari lalu."

"Saya termasuk yang pertama menjadi relawan untuk Vaksin Covid-19 buatan anak bangsa ini," tulis Ical.

Dalam unggahan tersebut, Ical tampak disuntik langsung oleh mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, yang diketahui menjadi penggagas vaksin Nusantara ini.

Ical hadir bersama istrinya, yang diketahui juga turut melakukan vaksinasi.

Dikutip dari Tribunnews.com, pada Sabtu (17/4/2021), Jubir Ical, Lalu Mara Satriawangsa, membenarkan Ketua DPP Golkar ini telah menerima vaksin.

"Pak Ical sudah disuntik vaksin Nusantara pukul 14.00 WIB tadi (Jumat) di RSPAD," katanya.

Tribunnews.com

Aburizal telah disuntik vaksin nusantara langsung oleh dokter Terawan

Baca Juga: Dokter Terawan Sampai Harus Turun Tangan, Begini Kondisi Terkini Ashanty Usai Ambruk Jelang Pernikahan Aurel, Anang Hermansyah: Doain Aja

Ia mengatakan hingga saat ini kondisi Ical baik.

Lebih lanjut, Lalu Mara mendoakan agar apa yang dikerjakan oleh Terawan mendapatkan hasil yang baik.

Diketahui dalam unggahannya yang lain, Ical bercerita telah memiliki pengalaman sakit dan dirawat oleh Terawan.

Ical mengatakan, dirinya sembuh dari sakit yang diderita atas bantuan Terawan.

Bagi Ical, Terawan telah menyelamatkannya dari serangan stroke yang fatal dengan metode “cuci otak”.

Karena itu, Ical bersedia untuk disuntik vaksin Nusantara karena percaya dan yakin dengan kemampuan Terawan.

"Saya percaya dengan vaksin ini karena memang saya percaya dengan kemampuan Dokter Terawan."

"Bahkan, saya ini pernah hutang nyawa, karena beliau (Terawan) dengan metode “cuci otak”-nya pernah menyelamatkan saya dari serangan stroke yang fatal," cuitnya.

Baca Juga: Kinerjanya dalam Mengendalikan Covid-19 Dianggap Sukses, Menkes Terawan Langsung Diundang WHO

Polemik Vaksin Nusantara

Diketahui, Kepala BPOM, Peni Lukito, mengatakan hingga kini vaksin Nusantara belum memenuhi kaidah produksi dan laboratorium.

Dikutip dalam tayangan Kompas TV pada Sabtu (17/4/2021) , Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan pemerintah mendukung sepenuhnya pembuatan vaksin sejauh memenuhi ketentuan dari BPOM.

Satgas meminta komunikasi BPOM dengan peneliti vaksin diperbaiki agar polemik yang terjadi bisa segera terselesaikan.

"Pada prinsipnya, semua vaksin yang akan diberikan pada masyarakat harus mendapatkan ijin dari BPOM, terutama dalam aspek keamanan, efikasi dan kelayakan."

"Selama memenuhi kriteria pemerintah akan memberikan dukungan."

"Diharapkan, peneliti vaksin dapat berkoordinasi baik dengan BPOM agar isu yang ada terkait vaksin ini dapat segera terselesaikan," ujar Wiku dalam Sapa Indonesia Pagi yang tayang pada Jumat (16/4/2021) .

Dalam tayangan tersebut, Wakil Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena, memberikan pengertian vaksin Nusantara telah dianggap aman untuk digunakan.

Menurutnya, dari segi potensi dan uji dosis telah terukur dan dianggap berpotensi untuk mengaktifkan imunitas tubuh.

"Kalau kita lihat dari data yang ada, kalau dari aspek keamanaan sebenarnya tidak ada persoalan apapun."

"Dari segi potensi dan kemudian dari kategori uji dosis yang diberikan itu ada salah satu dosis yang memang dianggap berpotensi untuk mengaktifkan imunitas tubuh yang baik," ujar Melki.

Diketahui, Melki juga bersedia menjadi relawan uji klinis vaksin Nusantara.

Melki memaparkan secara hasil maupun prosedur yang telah dilakukan oleh peneliti, tidak ditemukan masalah pada vaksin Nusantara.

Baca Juga: Heboh, Ahmad Dhani Mengaku tak Pernah Pakai Masker selama Masa Pandemi Covid-19 usai Dengar Anjuran Lawas Ini: Aku Ikut Pak Terawan

"Secara prinsip hasil maupun prosedur (yang digunakan peneliti) ini oke, tidak ada masaalah," terang Melki.

Menurut Melki, dirinya tidak serta merta mengganggap vaksin Nusantara maupuan vaksin Merah Putih baik.

Sebelumnya, Melki telah melihat uji klinis, mutu, khasiat serta efisiensinya antara kedua vaksin tersebut.'

"Kita menganggap baik vaksin Nusantara maupuan vaksin Merah Putih itu sama, melihat dari uji klinis, mutu, khasiat maupun efisiensinya."

"Dan karena kita melihat itu sama, kami tentu apa adanya saja, mana yang bagus kita dorong, mana yang kurang bagus kita perbaiki, mana yang kurang ya kita minta jangan dipakai," ujar Melki.

Melki berharap, masyarakat untuk didak perlu meragu pada uji klinis Vaksin Nusantara.

Dirinya juga berharap, dengan berhasilnya uji klinis tahap dua nanti, permasalahan mengenai ketersediaan vaksin dapat terjawab.

"Vaksin Nusantara dapat digunakan untuk menjawab persoalaan kita, terkait ketersediaan vaksin yang saat ini masih kurang dan terus menerus kurang," ungkap Melki.

Baca Juga: Najwa Shihab Berikan Tanggapannya Terkait Pelaporan Dirinya ke Polda Metro Jaya atas Kasus 'Kursi Kosong': Saya Siap Memberikan Keterangan

Tag

Editor : Rahma Imanina Hasfi