Suar.ID - Untuk mencegah klaim China di wilayah Indo-Pasifik, AS pun mengirimkan militernya untuk melakukan patroli.
Namun, jumlah yang dikirimkan AS ke wilayah tersebut masih kalah dengan jumlah yang dimiliki China.
China jauh melebihi jumlah pasukan AS yang saat ini tersedia di kawasan Indo-Pasifik, menurut dokumen militer Amerika.
Sebuah dokumen, yang dibuat oleh komando Indo-Pasifik AS, menunjukkan kekuatan militer yang saat ini tersedia untuk dua negara adidaya di wilayah tersebut.
China memiliki keunggulan jumlah yang signifikan atas Amerika dalam hal aset angkatan laut dan udara, seperi diwartakan Express.co.uk, 10 Maret 2021.
Sementara itu, berbicara kepada komite Senat AS Laksamana Philip Davidson memperingatkan Beijing dapat melancarkan serangan terhadap Taiwan dalam enam tahun ke depan.
Menurut dokumen itu, China memiliki 2 kapal induk dan 8 kapal serbu amfibi di wilayah tersebut.
Sedangkan AS hanya memiliki 1 kapal induk dan 4 kapal serbu amfibi di wilayah tersebut.
Dokumen itu juga mengklaim Beijing mampu mengerahkan 48 kapal "multi-perang modern", seperti kapal perusak dan fregat, sedang AS hanya punya 12 kapal.
China memiliki 625 pesawat tempur dan 175 pembom dan AS hanya punya hanya 250 pesawat tempur, menurut dokumen itu.
Namun, 50 dari jet Amerika ini dipahami sebagai pesawat tempur 'generasi ke-5' paling canggih seperti F-22 Raptor.
Dokumentersebut juga menunjukkan China memiliki lebih dari 1.000 rudal balistik sementara AS hanya memiliki dua baterai rudal anti-balistik THAAD di daerah tersebut untuk menembak jatuh.
Namun, terlepas dari dokumen yang menunjukkan bahwa Beijing memiliki keunggulan militer langsung atas Amerika secara keseluruhan, AS masih memiliki aset yang jauh lebih modern, yang berarti bala bantuan dapat diharapkan dari tanah air dan pangkalan Amerika di seluruh dunia.
Diperkirakan Amerika Serikat akan menghabiskan lebih dari $ 740 miliar (£ 533 miliar) untuk pertahanan tahun ini dibandingkan $ 178.000 miliar untuk China.
Sebagian besar pasukan AS di kawasan Indo-Pasifik tersebar di antara pangkalan di Korea Selatan, Jepang, dan di pulau Guam, Amerika.
Ada sejumlah titik api potensial antara AS dan China di kawasan ini.
Beijing menolak untuk menerima kemerdekaan Taiwan, sekutu utama Amerika, dan mengancam akan menggunakan kekuatan militer untuk menguasai pulau itu.
Taiwan dibentuk oleh nasionalis Tiongkok, faksi yang kalah, ketika perang saudara yang panjang di negara itu berakhir dengan kemenangan komunis pada tahun 1949.