Suar.ID - Mencak-mencak Tanahnya Bolak-balik Dilindas Mobil Pikap, Pemilik Lahan Nekat Bangun Tembok Setinggi 2,5 Meter Sampai Buat Tetangganya tak Bisa Masuk Rumah Sendiri.
Muslih, pemilik rumah di Pangandaran, tak bisa pulang ke rumahnya untuk tinggal bersama keluarga karena akses jalan masuk rumah ditembok.
Tetangganya, sang pemilik tanah murka karena tanahnya dilindas mobil pikap.
Namun sayang, permohonan maaf Muslih dan keluarga tak bisa diterima.
Bahkan, sang pemilih tanah seolah menantang Muslih jika hendak melapor ke aparat.
Diketahui, pemilik rumah dan pemilik tanah berada di lingkungan yang sama.
Keduanya merupakan warga Dusun Pamagangan RT 4/13 Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Kini, pemilik rumah dan keluarganyatinggal di kontrakanwilayah Desa Karang Jaladri, Kecamatan Parigi karena tak ada akses jalan masuk ke rumah.
Hal itu dikarenakan, akses keluar masuk ke rumah miliknya tidak bisa dilalui.
Muslih mengaku sangat prihatin dan tidak menyangka punya tetangga setega itu.
Ia tak menyangka jalan ke rumahnya ditutup dengan tembok benteng.

:quality(100)/photo/2021/04/03/akses-jalan-keluar-masuk-ke-ruma-20210403094516.jpg)
Kasih Sanjaya Kepala Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, saat meninjau lokasi penembokan akses jalan rumah warga.
Baca Juga: Diduga karena Kalah Pilkades, Jalan Desa Ini Akhirnya Diblokir dengan Tembok, 4 Keluarga Terisolasi
"Awalnya sih gara-gara saya bawa mobil Pikap bermuatan pasir lewat ke tanah itu."
"Saat saya lagi merombak (renovasi) dapur, tiba tiba pemilik tanah tersebut marah-marah karena tanahnya diinjak mobil," ujar Muslih saat ditemui beberapa wartawan di rumahnya, Jum'at (2/4/2021), melansir Tribun Jabar.
Padahal, kata Muslih, saat itu juga Ia langsung mendekatinya dan memohon maaf karena sudah memasukan mobil ke lahan tanah miliknya.
"Namun, malah cuek dan tidak direspon," ucapnya.
Tidak lama, tambah Muslih, selang 2 bulan pemilik tanah langsung membenteng batas tanahnya setinggi sekitar 2,5 Meter.
"Akibatnya, akses jalan ke rumah saya tertutup," ucapnya.
Kemudian, kata Muslih, ketika Ia ke rumah pemilik tanah, orangnya-seolah olah tidak mendengar permohonan maafnya.
"Seakan-akan menantang, kamu mau lapor kepada siapapun, saya tunggu!" ucap Muslih meniru ucapannya.
Muslih mengatakan, dirinya juga sudah melapor kepada pihak pemerintah melalui ketua RT dan Kepala Dusun.
"Semua upaya untuk mediasi sudah dilakukan, namun pemilik tanah bersikeras tidak akan memberikan jalan," ucapnya.
Kasus Lain, Pemilik Tanah Temboki Rumah Tetangga hingga Ancam IbuWarga dengan Golok
Kasus Penutupan akses ke rumah satu keluarga di kawasan Tajur, Ciledug, Kota Tangerang, Banten sempat viral beberapa waktu lalu.
Polisi akhirnya memanggil Asrul Burhan alias Ruli sebagai pihak yang membangun tembok pembatas di depan rumah warga bernama Asep.
Bahkan, Ruli diduga sempat mengancam ibunda Asep menggunakan Golok.
Tembok yang dibangun menutup akses empat rumah warga
Menurut Asep, tembok yang sudah Ruli bangun sejak 2019 jebol pada Februari kemarin karena banjir.
Ruli tidak mau menerima alasan tersebut.
Ia justru curiga bahwa Asep dan keluarganya sengaja membobol tembok pembatas tersebut.
Sementara menurut Asep, Ruli datang ke kediaman mereka sambil mengacungkan golok di depan ibunda Asep.
"Ibu saya sampai sekarang masih trauma karena dikalungin golok."
"Sekarang cuma bisa diam aja kalo keinget itu," sebut dia, melansir Kompas.com.
Keluarga Asep lantas melaporkan peristiwa tersebut pada aparat kepolisian.