Bak Sebuah Firasat, Keluarga Curiga ZA Tulis Surat Wasiat hingga Pesan ke WAG Keluarga Sebelum Ditembak Mati Polisi,

Kamis, 01 April 2021 | 11:20
Kolase gambar tangkap layar YouTube/KOMPAS TV

Mabes Polri diserang aksi teror, Rabu (31/3/2021) petang.

Suar.ID - Aksi terorisme dikabarkan terjadi di Mabes Polri.

Terduga teroris dikabarkan menerobos Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jalan Trunojoyo, Rabu (31/3/2021) petang.

Satu orang ditembak mati oleh polisi dalam peristiwa itu.

Baca Juga: Warga Ungkap Keseharian Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Disebut Bertahan Hidup dengan Berjualan Ini

Berdasarkan video amatir yang disiarkan Kompas TV, terduga teroris yang tewas itu berpakaian hitam.

Berdasarkan hasil identifikasi, terduga teroris tersebut adalah ZA, warga Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

Bahkan menurut keterangan Lurah Kelapa Dua Wetan, Sandy Adamsyah, ZA sempat menulis surat wasiat sebelum serang Mabes Polri.

Surat wasiat yang dibuat ZA sudah ditemukan oleh keluarga sejak Rabu (31/3/2021) siang, sebelum ZA menyerang Mabes Polri, Jakarta.

"Tadi berdasarkan keterangan dari kakaknya, bahwa surat wasiat ini sebelumnya sudah ditemukan," ujar Sandy di rumah ZA, Rabu (31/3/2021).

Baca Juga: Fenomena Raja Tikus, Saat Belasan hingga Puluhan Tikus Ekornya 'Gancet' dan Mereka Tumbuh serta Hidup Bersama Menyebar Teror di Kota-kota

Sandy hadir di rumah keluarga ZA di saat Kepolisian melakukan penggeledahan.

Sandy mengatakan, setelah menemukan surat tersebut, kakak ZA bingung mesti melapor ke siapa dan mencari di mana ZA.

Kakak ZA sudah berniat melapor ke Kantor Polres. Namun, penyerangan terlanjur terjadi.

"Kakaknya agak bingung mau lapor ke mana, nah akhirnya dia ada inisiatif mau ke Polres, tapi (lebih dulu) terjadi hal yang tidak kita inginkan ini," tambah Sandy.

Meski demikian, Sandy belum dapat memastikan apa isi surat wasiat tersebut.

Ia mendapatkan informasi mengenai surat wasiat itu melalui si kakak.

"Ada secarik kertas tulisan tangan, saya tidak tahu isinya apa," kata Sandy.

"Intinya yang saya dengar dari kakaknya itu seperti sebuah izin," tambahnya.

Baca Juga: Bak Air Susu Dibalas Air Tuba, Anak yang Jadi Kesayangan ini Malah Tega Teror Hingga Polisikan Ibu Kandungnya Sendiri Gegara Warisan, Sempat Ditawari Uang Rp Miliar dan Tanah Namun Ogah Berdamai: Jangan Terlalu Sayang Anak, Bisa Begini...

Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebelumnya menyampaikan, pihaknya menemukan surat wasiat di rumah pelaku.

Fakta lain, ZA sudah berpamitan di grup WhatsApp keluarganya.

Hasil penyelidikan, ZA merupakan lone wolf atau pelaku yang bergerak sendiri.

Ia diketahui memiliki ideologi radikal ISIS. ZA sudah drop out dari salah satu kampus ketika semester 5.

Kronologi

Kapolri menjelaskan, pelaku ZA berusia 25 tahun, masuk ke kompleks Mabes Polri lewat pintu belakang.

Pelaku kemudian berjalan ke arah pos penjaga di depan Mabes Polri.

Pelaku sempat bertanya di mana lokasi kantor pos lalu diarahkan oleh petugas.

Setelah dari kantor pos, pelaku kemudian kembali ke pos penjaga lalu menyerang polisi.

Menurut Kapolri, pelaku menembak sebanyak enam kali. Polisi kemudian menembak mati pelaku.

Baca Juga: Bongkar ke Publik soal Kasus Jagal Kucing di Medan, Wanita Ini malah jadi Korban Teror, Polisi Turun Tangan

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya