Suar. ID -Putuskan Bercerai usai Terus Disiksa hingga Dipaksa Berhubungan oleh Suami saat Datang Bulan, Manohara kini Pindah Keyakinan dan Sibuk Tangani Hewan Buas.
Manohara Odelia Pinot menggemparkan warga Indonesia setelah sang ibu berjuang membebaskannya dari pangeran Sultan Kelantan engku Muhammad Fakhry di Malaysia.
Manohara berhasil dibebaskan di Singapura dengan bantuan agen dari Amerika Serikat dan Singapura.
Ia pun langsung pulang ke Indonesia.
Sebelumnya, ia memulai karier seagai pemain film, sinetron dan model.
Belum cukup sampai di situ, Manonara kembali membuat heboh setelah kabar dirinya berpindah agama menyebar luas.
Ia pun dikabarkan mengaku sudah pindah agama dan kini hidup sebagai seorang kristiani.
Seiring munculnya kabar itu, namanya pun mulai meredup di panggung hiburan Indonesia.
Lama menghilang, ternyata Manohara aktif dalam penyelamatan lingkungan dan hewan liar
Di berbagai postingan di Instagram pribadinya, Manohara terlihat aktif bersama teman-teman dalam upaya perlindungan satwa liar
Dalam sebuah postingan, nampak Manohara bersama teman-teman tengah mengevakuasi sejumlah hewan liar antara lain Buaya, Monyet, Ular dan lainnya.
Dalam postinganbeberapa waktu lalu, Manohara mengisahkan tentang perjuangan dirinya bersama timnya untuk memindahkan buaya air asin ke habitat asli.
"Evakuasi hewan-hewan di Hotel Melka di Bali Utara dimulai ketika tim melakukan pemeriksaan kesehatan pada semua hewan termasuk 3 buaya air asin, seekor python, banyak burung dan primata serta landak.
Semua hewan disimpan di dalam beton yang mengerikan, fasilitas usang yang lembab.
Kami membantu departemen kehutanan/BKSDA Bali untuk merelokasi semua hewan termasuk lumba-lumba dan kami terus memantau kesehatan dan kesejahteraan mereka dan merencanakan yang terbaik untuk hewan, yang berarti rehabilitasi potensial dan dilepaskan kembali ke alam liar.
Terima kasih banyak kepada @kementerianlhk karena telah mengambil langkah penting ini untuk memindahkan hewan ke kehidupan yang lebih baik dan semoga rehabilitasi dan pelepasan di masa depan!
Terima kasih banyak kepada @dolphin_project untuk semua dukunganguna memenuhi misi ini!
Kami ingin bekerja sama dengan mitra di luar sana dalam misi ini untuk memungkinkan rehabilitasi dan pelepasan hewan yang memiliki kesempatan untuk dibebaskan lagi!" Tulis Manohara.
Usai Siksa Manohara, Pangeran Kelantan Ini Langsung Terima Karma Instan
Setelah cerai dari Manohara yang pernah dia sayat tubuhnya dan dia paksa berhubungan intim padahal sedang menstruasi, Pangeran Kelantan ini berkali-kali kena masalah.
Satu di antaranya adalah digelandang polisi karena diduga terlibat kasus penembakan.
Menjadi anggota keluarga kerajaan ternyata tak membuat hidup Manohara dipenuhi kebahagiaan.
Dia bahkan telah diperlakukan dengan kasar oleh sang suami sejak malam pertama.
Usai perceraiannya dengan Manohara, Tengku Fakhry menuai karmanya.
Dikutip dari Kompas.com, Tengku Fakhry sempat berseteru dengan dua pejabat istana.
Penyebab perseteruan berawal dari dirilisnya pernyataan pers mengenai kisruh rumah tangga antara sang pangeran dengan istrinya, Manohara, yang disiarkan pada 15 Juni 2009.
Tengku Fakhry menuduh dua pejabat istana sengaja menyebarkan fitnah tentang rumah tangganya karena bersekutu dengan kakaknya.
Ia lantas memasukkan gugatannya pada 10 Agustus 2009.
Namun kedua pejabat istana tersebut menilai, gugatan Fakhry telah gagal menjelaskan manakah kandungan artikel keterangan pers Istana yang dinilai fitnah.
Selain dengan Manohara, kala itu Tengku Fakhry juga berseteru dengan kakaknya hingga bak 'diusir' dari Kerajaan Kelantan.
Melansir dari TribunnewsMaker, penerus tahta Kerajaan Kelantan, Tengku Muhammad Faris Petra yang tak lain adalah kakak Tengku Fakhry membuat mantan suami Manohara 'terusir' dari kerajaan.
Perseteruan kakak-beradik tersebut mulai terjadi saat Faris Petra dijadikan pemangku Sultan Kelantan sejak ayah mereka masuk rumah sakit.
Perselisihan itu lalu coba ditangani oleh Mahkamah Tinggi Kuala Lumpur.
Hakim akan memberikan keputusan setelah mendengar dan mempelajari kuasa prerogatif pemerintah.
Hakim yang bertugas kala itu meminta Tengku Muhammad Fakhry yang diwakili pengacaranya, K. Shanmuga untuk menjelaskan persoalan yang terjadi sebelum mengambil keputusan.
Tak mau berbaik hati pada sang adik, kakak kandung Tengku Fakhry pun membatalkan pelantikan mantan suami Manohara sebagai anggota majelis Kerajaan Negeri Kelantan pada 16 September 2009.
Beberapa media Malaysia sempat mengabarkan bahwa Tengku Fakhry sempat mengajukan permohonan pada Mahkamah Tinggi agar membatalkan keputusan kakaknya itu.
Keputusan ini menjadi penanda 'diusirnya' Tengku Fakhry dari Kerajaan Kelantan.
Menurut aturan lembagaan Kelantan, majelis bertanggung jawab untuk menentukan bakal pengganti Sultan dan memastikan tak ada kekosongan pemerintahan lebih dari setahun.
Selain itu, melansir kompas.com, mantan suami Manohara, Pangeran Tengku Muhammad Fakhry, ditahan polisi sesaat setelah keluar dari Istana Mahkota, Kubang Kerian, Kota Bharu, Malaysia, Selasa (4/5/2010) malam.
Menurut Harian Kosmo, Malaysia, Rabu (5/5/2010), Tengku Fakhry ditahan bersama dua dokter dan beberapa pengawal pribadi Sultan Kelantan Tuanku Ismail Petra.
Harian Kosmo mengutip sumber Istana Kelantan, mantan suami Manohara dan putra Sultan Kelantan itu ditahan polisi sekitar 50 meter dari pintu Istana Mahkota saat ia hendak keluar Istana.
Dikabarkan, kejadiannya pada Selasa sekitar pukul 19.30.
Fakhry ditangkap karena diduga ada kaitannya dengan peristiwa penembakan pengawal kakaknya, Pangeran Muhammad Faris Petra.
Seperti diketahui, saat itu terjadi konflik antara dua pangeran Kelantan itu.
Pangeran Faris selaku Pemangku Sultan Kelantan mencopot adiknya, Pangeran Fakhry, sebagai anggota dewan pemerintahan Istana Kelantan.
Konflik ini meruncing dan diduga ada kaitannya dengan peristiwa penembakan pengawal Pangeran Faris pada 1 Mei 2010 lalu.
Dikabarkan, Pengawal itu tidak meninggal.
Polisi pun akhirnya menyelidiki kasus ini.
Fakhry ditangkap saat keluar dari Istana ketika ikut mengantar Sultan Kelantan Tuanku Ismail Petra yang hendak pergi berobat.
Namun, baru saja keluar dari gerbang Istana Mahkota, sekitar 50 meter sudah ditahan pasukan komando khusus polisi dan membawa rombongan Sultan ke Rumah Sakit Universitas Sains Malaysia (HUSM), Kubang Kerian, Penang.
Mobil pangeran Fakhry tidak boleh ikut.
Ia dan beberapa pengawal pribadinya ditahan untuk tidak keluar dari Istana.