Intisari-Online.com -Kota-kota di New South Wales, Australia telah dilanda serangan hewan pengerat besar-besaran.
Hasil panen petani rusak karena serangan makhluk ini.
Bahkan, pasien rumah sakit tak lepas dari gigitan makhluk ini.
Para petani mengatakan bahwa tanahnya tertutup oleh "ribuan dan ribuan tikus yang berkeliaran."
Melansir Daily Star, Jumat (19/3/2021), banyak orang di New South Wales, Australia sedang berjuang melawan serangan tikus terburuk yang pernah dilihat negara bagian itu dalam beberapa dekade.
"Ribuan dan ribuan" hewan pengerat berkerumun di pertanian setelah panen besar-besaran.
Para petani khawatir jerami mereka akan hancur jauh sebelum musim dingin.
Tiga orang bahkan pernah digigit tikus saat dirawat di RSUD.
Sebuah video mengerikan yang diposting ke media sosial menunjukkan gerombolan hewan pengerat di sebuah peternakan di kota Gilgranda.
"Pada malam hari ... tanah hanya bergerak dengan ribuan tikus berlarian," kata petani Ron Mckay kepada ABC.
Seorang penjual kelontong di Gulargambone mengatakan dia telah menangkap antara 400 dan 500 tikus setiap malam.
Ia menghabiskan berjam-jam membersihkan kekacauan itu keesokan harinya.
Petani Alan Brown dari Wagga Wagga mengatakan tikus-tikus itu adalah "wabah mutlak di bagian utara negara bagian itu" dan bisa menyebar lebih jauh ke negara itu.
"Mereka menyebabkan masalah serius sekarang, dengan orang-orang digigit," katanya kepada Guardian Australia.
"Tikus berada pada tingkat yang mengganggu, tetapi tikus berada dalam tingkat wabah, terutama di utara dan barat dan barat daya negara bagian."
Brown mengatakan seorang petani telah kehilangan antara $ 200.000 dan $ 300.000 hasil panen karena tikus.
Sementara itu, NSW Health mengonfirmasi tiga orang digigit tikus saat dirawat di rumah sakit regional di Tottenham, Walgett, dan Gulargambone.
"Laporan dari warga atau pasien yang menerima gigitan kecil telah dibuat ... dan perawatan yang tepat telah diberikan," kata seorang juru bicara.
Staf rumah sakit merespons serangan itu dengan memasang umpan dan jebakan.
Mereka menggunakan pengusir bau dan meningkatkan frekuensi pembuangan limbah makanan.
Mereka juga memblokir akses hewan pengerat dengan memperbaiki segel di sekitar pintu dan jendela.
Namun, program pemberian umpan lokal sejauh ini hanya membuat kemajuan kecil dalam melawan serangan tersebut.
Penduduk setempat berharap hujan lebat akan menenggelamkan tikus di liang mereka.
Sepasang tikus dapat menghasilkan rata-rata hingga 500 keturunan dalam satu musim.
Serangan tikus ini sangat mengganggu karena peternakan di seluruh Australia baru saja pulih dari kekeringan yang berlangsung selama beberapa tahun, dan tikus yang kelaparan merusak harapan untuk panen di masa depan.