Intisari-Online.com- Seorang tentara Korea Utara ditembak lima kali oleh rekan senegaranya karena membelot, dia mengklaim bahwa kebanyakan orang di negara tertutup itu terinfeksi parasit.
Saat membelot, Oh Chong Song, yang melintasi zona demiliterisasi selatan, ditembak dan terluka.
Dia kemudian diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit, di mana seorang dokter Korea kemudian memeriksanya.
Namun para dokter itu mendapati bahwa di dalam ususnya, Oh Chong Song ternyata menyimpan parasit.
Dalam wawancara pertamanya, Oh Chong Song mengklaim bahwa generasinya tidak loyal kepada Kim Jong-un.
Dia juga mengungkap bahwa kebanyakan orang Korea Utara mungkin memiliki parasit di dalam tubuhnya.
Oh mengatakan kepada surat kabar Jepang Sankei Shimbun: "Kami menggunakan kotoran manusia sebagai pupuk dan kebanyakan orang mungkin ditumbuhi parasit."
"Parasit tidak tumbuh pada orang yang kekurangan gizi.
"Mereka tumbuh dalam ususku, karena aku cukuo gizi," ungkapnya.
Kehidupan Oh diselamatkan oleh dokter Korea Selatan setelah dia hampir terbunuh karena melarikan diri darirezim Kim Jong-un.
Petugas medis mengatakan tubuhnya seperti "stoples pecah" dan dia berada di ambang pintu kematian.
Menurut Korean Biomedical Review, itu adalah spesies cacing gelang yang ditemukan.
Sankei Shimbun mengatakan pejabat intelijen Jepang mengkonfirmasi identitas Oh sebelum menerbitkan wawancara itu pada November tahun 2018 yang silam.
Oh, putra seorang mayor jenderal, mengatakan ia tidak membenci mantan rekannya yang menembaknya ketika ia melarikan diri melintasi perbatasan di desa Panmunjom.
Dia berkata: "Jika mereka tidak menembak, mereka akan menghadapi hukuman berat. Jadi jika saya adalah mereka, saya akan melakukan hal yang sama."
Dia mengklaim sekitar 80 persen generasinya tidak memiliki loyalitas kepada Kim Jong-un dan tidak memiliki kesetiaan pada tanah airnya terlepas dari latar belakangnya.
Kebanyakan orang memiliki sedikit minat dalam politik negara, tambahnya.
Oh berkata: "Mungkin sekitar 80 persen dari generasi saya tidak memiliki minat atau kesetiaan pada negara."
"Jika rezim mampu memberi makan orang-orang, kami akan menyambutnya, tetapi mereka tidak memberi kami apa-apa."
Oh membantah laporan media Korea Selatan bahwa dia melarikan diri karena dia dicari karena pembunuhan di Korea Utara.
Dia mengatakan kepada surat kabar bahwa dia mendapat "masalah" dan mulai minum, tetapi dalam perjalanan kembali ke posnya dia menerobos sebuah pos pemeriksaan.
Kemudian dia memutuskan untuk berkhianat karena dia takut dieksekusi.
(*)