Suar.ID -Polisi akhirnya berhasil menguak pembunuhan berantai di Bogor.
Pembunuhan berantai yang menewaskan siswi SMA dan seorang janda beranak satu ini dilakukan oleh MRI alias Rian (21).
Pelaku mengaku kalau ia sangat menikmati momen mencekik kedua korbannya.
Berkat hasil visum yang dilakukan pada kedua korban, polisi mengantongi petunjuk mengenai pelaku.
Bercak air mani pelaku masih tertinggal di salah satu korban.
Hal ini sekaligus menguak modus pelaku mengajak korban bertemu, menyetubuhinya lalu membunuh dan menggasak harta bendanya.
Sebelum melancarkan aksinya, pelaku terlebih dahulu mengajak berkenalan korban-korbannya dengan jurus rayuan maut dan janji manis di media sosial.
Para korban pun kemudian teperdaya.
Apalagi ditambah iming-iming uang yang akhirnya berujung kencan buta di jalur Puncak.
Dengan modal berkenalan di media sosial, Rian kemudian mengajak korbannya ke sebuah penginapan untuk memadu cinta.
Setelah melampiaskan nafsunya, Rian kemudian mencekik leher teman kencannya itu dengan sadis.
Setelah memastikan korbannya tewas, Rian lalu mengambil harta milik korban seperti perhiasan, uang dan ponsel.
Aksi biadab ini dilakukan di tempat penginapan yang sama, hanya berbeda kamar yang digunakan.
"Dari 2 korban ini, motifnya masih sama, supaya bisa berkencan dan menikmati korban, kemudian menguasai harta korban. Sasarannya perempuan, karena mudah dia kuasai," kata Susatyo.
Gendong Mayat Sambil Naik Motor
Rian yang bekerja sebagai penjual online ini kemudian membungkus jasad korban dengan cara menekuk badan korban ke dalam plastik, lalu memasukkannya ke tas carrier atau ransel gunung.
Menurut pengakuan Rian, ia memikul tas besar tersebut menggunakan motor ke lokasi pembuangan yang masing-masing berbeda waktu dan tempat.
Tanpa rasa bersalah, Rian menarik jasad korban dari dalam tas gunung tersebut, lalu membuangnya begitu saja di tempat terbuka.
Menurut Susatyo, pembunuhan pertama dibungkus plastik, sedangkan yang kedua hanya dimasukkan ke dalam tas.
Dua lokasi pembuangan mayat tersebut sengaja di pinggir jalan yang mudah diketahui masyarakat.
"Untuk pembunuhan yang pertama (DP) menurut tersangka itu datang secara tiba-tiba (keinginan membunuh). Tetapi pembunuhan yang kedua (EL) itu dipersiapkan," ucap dia.
Bercak Air Mani
Aksi pembunuhan berantai ini terungkap setelah dilakukan penelusuran jejak digital tersangka.
Jejak digital dari ponsel tersebut memberi petunjuk awal bahwa ada korban kedua yang tak lain adalah EL.
Mengenai kematian EL, diduga kuat korban mengalami kekerasan seksual sebelum dibunuh.
Kapolres Bogor AKBP Harun menyampaikan bahwa dari hasil visum, ditemukan adanya bekas sperma.
EL ditemukan warga dalam kondisi membungkuk miring ke sisi kiri.
Korban mengenakan setelan kemeja dan jaket abu-abu, celana jins dan mengenakan sepatu.
"Kita melihat dari barang bukti yang ada dari korban, itu ada sperma di alat kelamin korban," ucap Harun.
Positif narkoba
Susatyo menambahkan bahwa tersangka juga diketahui positif menggunakan narkoba jenis pil ekstasi inex berdasarkan hasil tes urine.
Kendati demikian, ia memastikan bahwa MRI melakukan perbuatan kejinya dalam keadaan sadar.
Rian mengetahui dampak dan akibat dari melakukan pembunuhan tersebut.
"Pelakunya tunggal, dilakukan secara sadar dan dari hasil interograsi bahwa tersangka tidak jera dengan pembunuhan yang pertama," kata Susatyo.
Susatyo mengatakan, Rian sempat melarikan diri dengan berpindah-pindah tempat persembunyian.
Pihak kepolisian kemudian melakukan penyelidikan di Jakarta Selatan sampai di Indramayu.
"Tersangka ditangkap di tempat persembunyian terakhirnya di kosannya wilayah Depok, hasil keterangan 15 saksi yang diperiksa," sebut Susatyo.
Polisi mengamankan barang bukti berupa pakaian, kresek warna hitam, sepeda motor, tas ransel, ponsel dan uang hasil kejahatan.
"Saya Benci Perempuan"
Nekat membunuh dua wanita di Bogor, Rian mengurai pengakuan mengejutkan.
Rian mengaku bahwa kebenciannya terhadap perempuan adalah motif utama dirinya membunuh dua korbannya.
Pengakuan Rian itu dicuplik TribunnewsBogor.com dalam sebuah video berdurasi singkat yang beredar di media sosial.
"Kenapa kamu bunuh ?" tanya perekam.
"Saya benci sama perempuan," akui Rian dengan wajah tenang.
Lebih lanjut, Rian pun mengaku awal perkenalannya dengan dua korbannya itu adalah melalui jalur open BO.
Rian juga mengaku bahwa ia membayar Rp 1 juta untuk menggunakan jasa open BO tersebut.
"(Kenal lewat) open BO, bayar Rp 1 juta," akui Rian.
Mengenai detik-detik pembunuhan, Rian mengurainya dengan detail.
Yakni mulai dari proses membunuh, hingga saat membawa mayat tersebut untuk kemudian dibuang.
"(Dibunuh) di hotel Puncak, dicekik. (Setelah itu) saya bungkus plastik. (Dibawa) saya sewa tas di teman saya. Saya bawa (mayat dibungkus plastik itu lalu dimasukkan ke dalam tas)," ungkap Rian.
Ditanyai dengan nada tinggi, Rian pun mengaku merasa berdosa setelah membunuh dua korbannya.
Namun, ucapan tersebut disampaikan Rian dengan wajah tanpa ekspresi berdosa.
"(Setelah membunuh) pulang. Merasa berdosa," ujar Rian.