Imbas Hiperinflasi, Bank Sentral Venezuela Umumkan 3 Pecahan Uang Kertas Baru, Ada Pecahan 1 Juta Bolivar

Senin, 08 Maret 2021 | 13:30
Freepik

Bendera Venezuela. Ilustrasi Negara Paling Korup di Dunia, Ini Fakta Mencengangkan Tentang Ekonomi Venezuela, Dulu Negara Terkaya Amerika Selatan Kini Mengalami Krisis Terburuk!

Suar.ID - Bank Sentral Venezuela (BCV) telah mengumumkan tiga pecahan uang kertas baru yakni 200.000 bolivar Venezuela, 500.000 bolivar Venezuela, dan 1 juta bolivar Venezuela.

Pengumuman itu disampaikan BCV pada Jumat (5/3/2021) sebagaimana dilansir Deutsch Welle.

Pecahan uang kertas baru tersebut akan beredar bersama pecahan uang kertas 10.000 bolivar Venezuela, 20.000 bolivar Venezuela, dan 50.000 bolivar Venezuela yang saat ini digunakan.

Baca Juga: Keberadaannya Sempat Tak Diketahui Usai Hampir Sebulan Bebas dari Jeruji Besi, Lucinta Luna Langgsung Buat Warganet Heboh Unggah Foto Bak Miss Universe, Netizen: Bila Ratu Turun ke Bumi Artinya Bumi akan Porak Poranda!

Faktanya, nilai tukar mata uang Venezuela sangatlah jauh dibandingkan mata uang lain di seluruh dunia, apalagi terhadap dollar AS.Melansir exchange-rates.org pada Sabtu, 1 dollar AS setara dengan 1,8 juta bolivar Venezuela.

Sedangkan Rp 1 setara dengan 131 bolivar Venezuela.

Itu artinya, jika ada yang menukar uang Rp 100.000 ke bolivar Venezuela, maka akan mendapat sekitar Rp 13 juta bolivar Venezuela.

Baca Juga: Apes Banget Nasib Felicia Tissue Kena Tikung Karyawan Sendiri, Ternyata Awal Mula Keretakan Hubungannya dengan Kaesang Dimulai dari Sini

Pecahan uang kertas terbaru tersebut akan mulai beredar secara bertahap mulai Senin (8/3/2021), menurut pesan singkat dari BCV.

Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah Venezuela telah beralih ke pencetakan uang kertas baru pada denominasi yang berbeda sebagai cara untuk mengatasi inflasi yang melonjak.BCV melaporkan tingkat inflasi antar-tahun berjalan berada di angka 2.665 persen pada Januari.

"Pecahan uang baru ini akan melengkapi dan mengoptimalkan denominasi saat ini, untuk memenuhi persyaratan ekonomi nasional," kata BCV dalam sebuah pernyataan.Dilansir dari Reuters, Venezuela dulunya merupakan negara makmur karena minyak buminya yang melimpah.

Namun, anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tersebut mengalami kejatuhan ekonomi selama tujuh tahun terakhir.Hal itu didorong oleh jatuhnya harga minyak yang menyebabkan penurunan impor dan defisit fiskal yang menganga, mendorong bank sentral untuk mencetak lebih banyak bolivar Venezuela.

Baca Juga: Bak Abaikan Restu dari Ayah Kalina Ocktaranny, Ibunda Vicky Prasetyo Tetap Bakal Langsungkan Pernikahan Anaknya: Itu Kan Cuma Selembar Kertas

Hiperinflasi dan erosi nilai bolivar Venezuela selama bertahun-tahun telah menyebabkan rakyat Venezuela menggunakan dollar AS untuk banyak transaksi sehari-hari.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyebut penggunaan dollar AS secara informal tersebut adalah "katup pelarian" sambil menyalahkan sanksi AS atas kesengsaraan ekonomi.

Para kritikus mengatakan akar dari keruntuhan ekonomi Venezuela terletak pada kebijakan yang terlalu dianggap mengintervensi pasar oleh Maduro dan mantan Presiden Venezuela Hugo Chavez.

Editor : Adrie Saputra

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya