Suar.ID -Selalu Minta Jatah Berhubungan, Istri yang Merasa Kelelahan dan Stres usai Melahirkan Anak Ketiga Ini Nekat Bacok Suami Sendiri dengan Kapak.
Beberapa waktulalu, kasus kekerasan dalam rumah tangga yang berujung pada sebuah tindak kriminal kembali terjadi.
Seorang suami bernama Maman warga Sukabumi, Jawa Barat bernasib tragis setelah dibacok oleh istrinya sendiri.
Istri Maman berinisial AM (43) yang diduga mengalami depresi membacoknya dengan sebilah kapak.
Akibat luka bacokan tersebut, pria berusia 34 tahun ini harus dilarikan ke RSUD Sekarwangi, Cibadak untuk mendapatkan perawatan.
"Keterangan sementara, istrinya ini baru melahirkan dua bulan dan belum mengikuti keluarga berencana, tapi suaminya itu terus merayu dan minta dilayani, dan akhirnya dilakukan (pembacokan)," ungkap Kapolsek Cikidang AKP Sunarto, Senin pagi, melansir dari Kompas.com.
Sunarto mengungkapkan ternyata kekerasan yang dilakukan AM terhadap suaminya tak hanya sekali ini saja.
Sehari sebelumnya, saat dini hari, AM sudah membacok bagian atas telinga suaminya.
Namun entah kenapa, korban justru menutupinya dari pihak keluarga dan mengaku lukanya tersebut diperoleh dari serangan orang lain.
Lantas keesokannya, AM kembali menyerang suaminya ketika korban sedang tidur pada pukul enam pagi.
Sebanyak enam luka bacokan kapak pun menyayat tubuh korban.
Enam luka tersebut masing-masing berada di kepala, leher, bawah ketiak, pipi, dan punggung.
"Peristiwa ini sempat diketahui kakak korban dan warga."
"Suaminya yang penuh luka dievakuasi ke rumah sakit, sedangkan istrinya berhasil diamankan berikut barang bukti sebilah kapak," tutur mantan kapolsek Ciracap itu.
Sementara itu, menurut keterangan yang dihimpun dari AM oleh polisi, pelaku mengaku jengkel karena kerap dimintai berhubungan badan oleh suaminya.
Setelah adanya pemeriksaan, polisi menduga AM mengalami stress sehingga nekat membacok sang suami.
"Dia tetap melayani suaminya, akhirnya kondisinya stres karena lelah yang berujung pada kejadian pembacokan," katanya, mengutip dari Tribun Bogor.
Maman yang sudahmendapat perawatan intensif di rumah sakit mengaku istrinya seperti orang kerasukan saat mengayunkan kapak ke dirinya.
"Sedang tidur tiba-tiba saja dia mengayukan kapak ke kepala saya," tutur Maman sebelum masuk ke ruang perawatan RSUD Sekarwangi, Cibadak kepada awak media.
"Dia seperti kerasukan, langsung aja marah-marah dan langsung menyerang."
"Sebelumnya saya merasa enggak ada masalah apa-apa," tambahnya.
Usai diamankan, AM pun rencananya akan menjalani pemeriksaan kejiwaan.
Dugaan sementara, AM mengalami stres setelah melahirkan anak ketiganya yang saat ini masih berusia sembilan bulan.
"Berdasarkan keterangan pelaku kepada penyidik, aksi itu dia lakukan sebagai akumulasi kekesalan kepada suaminya."
"Dalam kondisi tidak sadar sampai akhirnya nekat melakukan aksi itu," kata Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi, Minggu (14/7/2019).
Kisah Serupa tapi tak Sama juga Dialami Artis Cantik Manohara
Menikah di usia sangat muda dengan Pangeran Kelantan, Tengku Muhammad Fakhry, Manohara tak mendapatkan kebahagiaan seperti yang dia inginkan.
Alih-alih hidup nyaman, Manohara justru mendapatkan KDRT dari sang mantan suami.
Mulai dari disayat, disundut rokok, hingga dipaksa melakukan hubungan intim padahal sedang mendapat tamu bulanan: menstruasi.
Manohara menikah dengan Pangeran Kelantan itu pada 26 Agustus 2008 lalu.
Ia mengaku sempat tak bisa berkomunikasi dengan sang ibu dan keluarganya di Indonesia hingga akhirnya kabur dari kerajaan Malaysia.
Setelah kabur dari kerajaan Malaysia, Manohara dan ibunya, Daisy Fajarina pun dicekal untuk pergi ke negeri Jiran.
Akibat KDRT yang dialami sang anak, ibunda Manohara menggaet dua kuasa hukum, Afrian Bondjol "Boy" dari OC Kaligis & Associates dan pengacara keluarga, Yuri Darmas.
Melansir dari Tribun Solo, Boy menunjukkan bukti rekaman suara Mano saat menelepon ibunya, fotokopian surat keterangan dr. Naek L Tobing, dan fotokopi surat Mano buat Tengku Fakhry.
Berkas-berkas tersebut dibuat saat Mano kabur ke Indonesia, antara Oktober 2008 hingga Februari 2009.
Namun apa daya, tuntutan pada Kerajaan Kelantan itu malah berbalik surat pencekalan tanpa alasan.
Surat pencekalan itu langsung ditandatangani ketua Urusan Imigrasi Malaysia, Wan Teh Binti Abd Kadir, tanggal 19 Maret 2009.
Padahal Daisy memperjuangkan untuk bertemu anaknya yang kabarnya dipaksa berhubungan intim saat menstruasi bahkan diberi obat agar cepat hamil.
"Obat ini meningkatkan hormon Mano sehingga beratnya dalam dua minggu naik 8 kg, dan wajahnya jerawatan," ungkap Daisy.
Bersyukur, di usianya yang baru menginjak 17 tahun saat itu, Manohara tidak mengalami masalah reproduksi yang menakutkan.
Namun sayangnya Manohara yang baru bisa pulang ke Indonesia pada 31 Mei 2009 itu malah dipenuhi sayatan di beberapa bagian tubuh.
Bahkan ada bekas sundutan rokok yang konon dilakukan oleh mantan suaminya itu.