Suar.ID - Inilah masa lalu Shandy Purnamasari, istri Gilang Widya Pramana Sang Crazy Rich Malang.
Diketahui, Gilang Widya Pramana menjadi bahan sorotan setelah mengungkapkan keinginannya untuk membeli saham Arema FC.
Selain Gilang, sosok sang istri Shandy Purnamasari ternyata tak kalah ngetop.
Baca Juga: Ditawari 30 Persen Saham Arema FC, Gilang Widya Pramana Ternyata Punya Perusahaan Besar Ini
Aksinya di masa lalu sempat viral di media sosial dan membuat netizen salah fokus (salfok).
Saat itu, Shandy menjadi perbincangan netizen karena aksinya membagikan makanan berupa nasi bungkus dan kerupuk bagi masyarakat viral di instagram.
Seperti dilansir dari Tribunjateng.com dalam artikel 'Pemilik MS Glow Shandy Purnamasari Bagikan Makanan Pakai Ferrari, Netizen Salfok Lihat Kerupuk'
Video tersebut diunggah oleh pemilik akun Instagram @juragan_99.
"Nyonya gak tau kalau harga Ferrari ini mahal, yang dia tau mahal cuma hermes, makanya nyantolno kerupuk sembarangan." tulis @juragan_99 dalam captionnya.
Menjadi kocak karena netizen salah fokus dengan kelakuan Shandy yang mencantolkan kerupuk di pintu mobil Ferrari merah miliknya.
Dalam video tersebut, Shandy memakai kaos oblong warna putih dan celana kulot warna hitam.
Ia membagi-bagikan nasi bungkus dan kerupuk yang dicantolkan pada pintu Ferrari.
"Mbak, itu kerupuk mbak di situ, mbak," jelas si pengunggah video.
"Kerupuk," jawab Shandy sambil menarik tarik kerupuk.
Terlihat banyak masyarakat yang mengantri untuk mengambil makanan.
Dalam video tersebut juga dituliskan deskripsi, "Pintu Ferrari di buat cantolan kerupuk. Tetap jaga jarak aman, tanpa bersentuhan".
Unggahan ini langsung mendapat respon positif dari para netizen.
Bahkan artis cantik Prilly Latuconsina ikut berkomentar tertawa dalam postingan ini.
"AWAHAHHAHAHAH," tulis @prillylatuconsina96.
"Besok gua beli ferari buat nyantolin jengkol di pintunya," tulis akun @_agungsaputra.
"Sultan Mah Bebas Mas," tulis @irsyad_habibi_akhmad
Shandy juga membagikan video dokumentasi kegiatannya tersebut di akun Instagram miliknya @shandypurnamasari.
Wanita cantik ini membagikan video lebih panjang yang berdurasi sekitar 2 menit.
Ia menuliskan caption "Pliss! Beli" dagangan makanan disekitar rumah kalian yuk utk saling bantu.
Kemarin borong nasi bungkus harga 6rb an,Kata bpknya harga sembako naik semenjak korona, bpk mau naikin jg harga nasi bungkusnya tp takut makin gak laku karna sekarang susah lakunya, kdang seharian laku 1-2 ajaSemoga musibah korona ini segera hilang supaya org" sprti bpk" yg ada di video ini bahagia lagi bantu mereka bertahan hidup selama musibah korona ini yuk!"
Ia bersama sang suami memborong makanan penjual nasi di pinggir jalan.
Shandy juga tidak sungkan memakan nasi bungkus tersebut di dalam mobil.
Seusai makan, dia langsung membagikan makanan itu kepada warga sekitar.
Biodata Shandy Purnamasari
Lantas, siapa sebenarnya Shandy Purnamasari?
Berikut biodatanya:
1. Pengusaha kosmetik
Shandy Purnamasari lahir di Kota Surabaya, Jawa Timur, 10 Oktober 1991.
Shandy Purnamasari menyelesaikan pendidikan di Jurusan Ekonomi sebuah perguruan tinggi.
Dia mengawali debutnya sejak tahun 2018 dengan mendirikan beberapa perusahaan yaitu MS Glow Beauty, MS Glow Aesthetic Clinic, dan PT. Kosmetika Global Indonesia yang beroperasi Jakarta, Surabaya, Malang, Bandung, Bintaro, Bekasi, dan Bali.
2. Berawal dari bisnis online
Bisnis kecantikan yang digeluti oleh Shandy awalnya dijalankan secara daring dengan menjual produk paket wajah saja.
Namun, setelah ditekuni, usaha itu membuahkan hasil, dilihat dari besarnya minat konsumen yang memesan produknya.
Perkembangan yang menggembirakan itu membuat semangatnya menyala untuk mendirikan klinik pada tahun 2017.
Produk MS Glow yang diluncurkan kini telah mencapai 40 item produk, dengan penjualan mencapai 1 juta pcs per bulan.
Sedangkan MS Glow Aesthetic Clinic yang berkedudukan di Malang merupakan usaha pribadi Shandy Purnamasari dan bukan franchise. Shandy Purnamasari terjun langsung di setiap usaha yang dijalankan.
Mulai dari treatment hingga cara kerjanya, Shandy Purnamasari mengikuti kursusnya. Bisnis ini sudah membuka cabang di tujuh kota.
3. Aktif dikegiatan sosial
Tahun 2020, Shandy Purnamasari bersama Aan Story dan Prilly Latuconsina menjadi produser eksekutif, dan menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas prakarsa dan keterlibatannya dalam penggarapan lagu Semua Kan Berlalu yang didukung oleh 50 artis Indonesia di antaranya Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Steffi Zamora, dan Kesha Ratuliu.
Di tengah pandemi covid-19, Shandy telah menyumbangkan sebesar Rp2 miliar untuk masyarakat, berupa hand sanitizer, alat pelindung diri masker, dan sembako.
Berikut daftar penghargaannya:
Rekor MURI Produksi "Kolaborasi Karya Seni dari Rumah oleh Figur Nasional Terbanyak".
Best Spirited Inspiring & Creativity Women Award 2019
Kartini Award 2019
Inspiring Accomplishment on Being Indonesia's 12 Beautiful Women of 2019 HIGH END
4. Prioritaskan keluarga
Menjadi seorang womenprenuer adalah hikmah bagi Shandy Purnamasari dan keluarganya. Ini karena ia bisa mengatur jam kerja secara mandiri.
Meski dari awal Shandy sudah fokus ke bisnis skincare hingga berkembang pesat seperti sekarang, owner klinik MS Glow sebuah klinik kecantikan ini setiap hari masih sempat mengantarkan anak-anaknya ke sekolah.
“Itulah hikmah menjadi womenprenuer. Bisa membagi waktu sendiri antara kerja dan keluarga,” kata Shandy, Senin (25/2/2019).
Baginya, bisnis kecantikan sudah bukan hal baru. Alumnus Fakultas Ekonomi Unair ini sudah lama berkecimpung di dunia kecantikan.
Saat ini ia mengelola lima usaha klinik kecantikan MS Glow, yang ada di lima kota, Malang, Bali, Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Karena bisnis dijalankan sendiri bersama keluarga maka ia harus ekstra untuk mengembangkan bisnisnya.
Namun, ia juga membagi cukup waktu untuk anak anaknya.
“Wajib mengantar anak ke sekolah, “ tegasnya.
Selain memprioritaskan keluarga, Shandy juga tak pernah berhenti mengajak dan menularkan ilmu bisnis yang dimiliki kepada para wanita.
“Saya tak pernah berhenti mengajak para wanita untuk menjadi womenprenuer,” tukas penyuka traveling.
Baginya traveling yang dilakukan bukan sekedar plesir tapi Shandy melancong ke negara negara yang memiliki antusiasme terhadap kosmetika, sehingga perkembangan dunia kosmetika tetap terupdate.
Shandy yang memahami beragam jenis dan produk kecantikan, ingin membantu siapa saja yang ingin membuat produk kecantikan.
“Kebetulan saya ada pabrik kosmetik di Malang,” ujar wanita kelahiran Surabaya yang kini tinggal di Malang. (Putra Dewangga Candra Seta/Surya.co.id)