Berhasil Temukan Perhiasan Milik Korban Sriwijaya Air, Anggota Basarnas ini Pun Ikut Trenyuh Saat Bayangkan Sang Pemilik: Mungkin Ibu itu Mengumpulkan Perhiasannya dengan Jerih Payah Tapi Berakhir Seperti ini...

Selasa, 26 Januari 2021 | 11:15
(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Berhasil Temukan Perhiasan Milik Korban Sriwijaya Air, Anggota Basarnas ini Pun Ikut Trenyuh Saat Bayangkan Sang Pemilik: Mungkin Ibu itu Mengumpulkan Perhiasannya dengan Jerih Payah Tapi Berakhir Seperti ini...

Suar.ID -Seperti yang diketahui, anggota Basarnas ikut membantu dalam pencarian pesawat Sriwijaya SJ-182.

Tugas yang diemban para anggota Basarnas pun bisa dibilang sangatlah berat.

Pasalnya, mereka tetap harus tegar kala memindahkan anggota tubuh manusia dan serpihan pesawat ke kantong masing-masing.

Namun, ada satu momen yang cukup melekat di benak Esa Asep Saefudin kala memilah-milah temuan.

Pemuda asal Purwakarta tersebut pun terenyuh kala mengenang kembali cerita itu.

Baca Juga: Meski dengan Sekuat Tenaga Antar 5 Jenazah Anggota Keluarga Termasuk Yumna Bocah Berjaket Pink Minnie Mouse, Irfansyah Akhirnya Menangis Pilu Saat Makamkan Keluarganya yang Jadi Korban Sriwijaya Air: Mereka Semua Orang Baik, Allah Lebih Sayang

Ia melihat sejumlah perhiasan yang berhasil diangkut oleh tim penyelam.

Di antaranya, cincin, gelang dan kalung.

Saat melihat temuan itu, pikirannya seketika membayangkan korban adalah seorang ibu.

"Dalam batin saya, mungkin ibu itu mengumpulkan perhiasannya dengan jerih payah.

Tapi malah berakhir seperti ini.

Di situ saya menjadi sangat emosional," ceritanya kepada TribunJakarta.com di Kantor Basarnas Jakarta, Kota Tangerang pada Senin (25/1/2021).

Baca Juga: Sebut Indonesia Negara Terbelakang, Malaysia Marah usai RI Berhasil Amankan 600 Juta Vaksin Covid-19, Menkes: Bikin Kesal juga Mendengarnya

Ia juga sempat terbayang bila itu menimpa ibunya sendiri.

Sembari bertugas, Esa menahan kesedihan dan imajinasinya sesaatnya.

"Dengan kondisi seperti itu saya membayangkan, bagaimana kalau terjadi dengan ibu saya.

Saya sebagai anak benar-benar goyah walaupun sudah terbiasa melakukan tugas ini," ucapnya.

Baca Juga: Di Balik Wajah Cantiknya Artis Seksi Ini Simpan Masa Lalu Kelam, Gagal Nikah Padahal Undangan Sudah Tersebar Semua Hingga Tak Berani Keluar Rumah Sampai Sebulan

Kisah Esa, bertugas memilah body part

TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas
TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas

Esa Asep Saefudin, anggota Basarnas Jakarta yang ditugaskan di KN Wisnu dalam operasi pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Senin (25/1/2021).

Begitu mendengar informasi raibnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Sabtu (9/1/2021), Esa (27) langsung bergegas menuju Kantor Basarnas Jakarta dari rumah kontrakannya.

Meski sedang lepas piket, pria bernama lengkap Esa Asep Saefudin itu diminta bergabung dalam misi operasi pencarian pesawat dengan registrasi PK-CLC tersebut.

Kebetulan, kontrakan pria asal Purwakarta tersebut tak jauh dari kantor Basarnas Jakarta di kawasan Neglasari, Kota Tangerang.

Tak berpikir panjang, ia memutuskan pergi. Meninggalkan istri dan anak yang tengah berada dalam kandungan.

Esa membawa sejumlah peralatan air dan langsung menyusul rekan-rekannya yang lebih dulu tiba.

Baca Juga: Luna Maya Tak Membantah Soal Fotonya Makan Bareng Brondong Misterius Yang Beredar Luas, Mantan Ariel NOAH: Ya Kalau Sudah Nyaman, Ya Susah Guys

Ketika sampai di perairan Kepulauan Seribu, Pesawat Sriwijaya Air yang sebelumnya dinyatakan hilang kontak nyatanya tak lenyap ditelan bumi.

Serpihan pesawat dan potongan tubuh manusia menjadi bukti kuat bahwa pesawat rute Jakarta-Pontianak tersebut jatuh menghujam laut hingga remuk redam.

Sejak itu, belasan hari Esa tidak menginjakkan kaki di daratan demi menunaikan operasi kemanusiaan pencarian korban pesawat tersebut.

YouTube Kompas TV
YouTube Kompas TV

Kolase foto tim SAR penyelam menemukan uang tunai dan pakaian yang diduga milik korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Selasa (12/1/2021).

Walaupun memiliki sertifikat penyelam, Esa ditugaskan menjadi pemilah potongan tubuh manusia dan serpihan pesawat Sriwijaya Air.

Tim penyelam berasal dari Basarnas Spesial Grup.

Baca Juga: Berbanding Terbalik dengan Istrinya, Ayah Indah PermatasariAkhirnya Buka Suara Soal Hubungan Arie Kriting dan Putrinya: Kenapa Mau Ditunda-tunda Lagi Kan

Esa mengibaratkan tim tersebut seperti Kopasus-nya Basarnas.

Di atas KN Sar 103 Wisnu, ia bersama kedua temannya memilah-milah temuan yang berhasil diangkut tim penyelam.

"Saya bertugas memisahkan temuan seperti potongan tubuh manusia dan serpihan puing ke kantong masing-masing," ujarnya kepada TribunJakarta.com di Kantor Basarnas Jakarta, Kota Tangerang pada Senin (25/1/2021).

Selama misi pencarian, perahu karet RIB (Rigit Inflatable Boat) setiap hari hilir mudik menepi di KN Wisnu untuk mengantarkan temuan.

Sambil merokok, ia menceritakan hari pertama dan kedua pencarian adalah hari tersibuknya.

Baca Juga: Kayaknya Ada Yang Cemburu Berat Nih, Begini Reaksi Ivan Gunawan Saat Diminta Desain Gaun Pengantin Untuk Untuk Ayu Ting Ting: Lakinya Kan Kaya, Buat Apaan

Sebab, sekitar 50 sampai 70 temuan datang silih berganti ke KN Wisnu.

"Beres briefing jam 8 pagi, kita udah bersiap memilah-milah temuan.

Hari pertama sibuk banget.

Enggak berhenti kita dari pagi sampai sore," lanjutnya.

Esa miris menyaksikan temuan-temuan yang berhasil diangkut.

Baca Juga: Terang-terangan Tolak Dijodohkan Dengan Pejabat Anya Geraldine Justru Ngebet Dicium Ariel NOAH, Langsung Berguru Ke Sosok: Dari Lubuk Hati Yang Paling Dalam

Di antaranya, potongan tubuh manusia, sejumlah kartu identitas, tas dan serpihan pesawat.

Dengan mengenakan sarung tangan, ia pun harus memindahkan potongan tubuh yang terpisah dari satu kantong ke kantong lainnya.

Bau tak sedap menguar dari dalam kantong temuan kala ia sedang memindahkan.

Meski tidak ditersirat dari raut wajahnya, tetapi benaknya sedih harus memilah-milah anggota tubuh manusia yang tercerai berai itu.

Walakin, Esa tak ingin larut dalam kesedihan kala bertugas.

Baca Juga: Sudahi Konflik, Rizky Febian Mengalah dan Berikan Harta Warisan Lina Jubaedah untuk Teddy, Terungkap Alasannya: Sedih Sebenarnya

"Naluri kita sebagai manusia melihat kondisi itu ya sedih dan prihatin. Akan tetapi kita harus melaksanakan tugas dengan baik," tambahnya.

Hasil temuan yang sudah dipilah kemudian diantarkan menuju Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok untuk dibawa oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI).

Sempat menyelam

Di hari-hari terakhir pencarian, Esa sempat diminta menyelam untuk mencari puing-puing pesawat di bawah laut.

Ia menyelam hingga kedalaman 18 meter.

Menyisir setiap lokasi dengan jarak pandang sekitar 2 sampai 3 meter selama kurang lebih 15 menit.

Baca Juga: 100 Cowok Yang Memenuhi Kriteria Pacar Sewaan Akan Digilir Dinar Candy 10-10: Yang Menang Dapat Hadiah 100 Juta Dan Jadi Pacar Bayaran Aku

Suasana di dalam laut saat menyelam sudah bersih dari sebagian besar puing-puing seusai disapu oleh tim BSG.

Namun, ia sempat mengambil sejumlah temuan dari hasil penyelamannya itu.

"Saya bawa ke atas potongan kabel dan potongan puing kecil pesawat," ucapnya.

Seusai 13 hari berada di laut akhirnya misi pencarian dihentikan.

Esa dan rekan-rekannya bertolak dari perairan Kepulauan Seribu menuju daratan.

Ia pun kembali ke pangkuan keluarga tercinta.

Baca Juga: Mantan Suami Merasa Diperlakukan Sebagai Budak, Venna Melinda Akhirnya Beberkan Alasan Bercerai dari Ivan Fadilla karena Punya Hubungan Dekat dengan Sosok Ini: Bukan Pengusaha, Politisi

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Sumber : TribunJakarta.com

Baca Lainnya