Suar.ID -Perintah Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman soal pencopotan sejumlah atribut Front Pembela Islam (FPI) menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Meski demikian, terlihat banyak dukungan yang diperoleh Dudung Abdurrachman terkait pencopotan baliho FPI.
Salah satunya, seperti banyaknya karangan bunga yang dikirim ke di Makodam Jaya, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Menanggapi hal itu, Kuasa Hukum FPI, Aziz Yanuar tak mau ambil pusing.
Bahkan ia menyebut karangan bunga itu rekaan.
"Satu, saya ada bukti yang di situ ditulis, itu enggak merasa kirim," ujar Aziz.
Selain itu, ia beranggapan, banyaknya karangan bunga bagi Pangdam Jaya, bukan berarti masyarakat mendukung TNI.
Lalu, ia membandingkan bagaimana banyaknya orang menjemput kepulangan Habib Rizieq Shihab saat di Bandara Soekarno Hatta setelah dari Arab Saudi.
Baca Juga: Kondisi Mental Nikita Mirzani yang Kini Ribut dengan Kelompok Besar, Nyai: Gue Juga Perempuan
"Yang kedua kan tidak mempresentasikan."
"Kemarin HRS disambut jutaan orang, enggak ada apa-apanya karangan bunga," katanya.
Aziz menegaskan pihaknya tak peduli dengan karangan bunga tersebut.
Ia juga mengungkit-ungkit karangan bunga yang pernah dikirimkan pada Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada 2017.
"Jadi kita biasa saja sama karangan bunga,"
"Dulu Ahok juga dikasih karangan bunga enggak pengaruh buat kita," katanya.
Pada kesempatan itu, Aziz juga membenarkan bahwa banyak masyarakat yang kembali memasang baliho Rizieq, meski sudah dicopot.
Menurut Aziz, tindakan sejumlah masyarakat itu sebagai bentuk dukungan bagi Rizieq.
"Masyarakat itu euforia, kemudian memiliki figur, kemudian setuju dan sepakat jadi makmum Habib Rizieq Shihab dengan ide-idenya, dengan gaung revolusi akhlaknya, kemudian dengan segala hal terkait ajakan amar ma'ruf nahi munkar, itu yang utama."
"Saya sebagai masyarakat begitu," jelas Aziz.
(Tribun Wow)