Suar.ID -Ketua KPK, Firli Bahuri menyindir Anies Baswedan yang mengunggah foto di akun instagramnya @aniesbaswedan yang tengah berpose membaca sebuah buku berjudul "How Democracies Die".
Awalnya, Firli membahas mengenai upaya pemberantasan korupsi pada saat menyampaikan sambutan pada acara Serah Terima Barang Rampasan dari KPK yang disiarkan akun Youtube KPK, Selasa (24/11/2020).
"Kita paham bahwa tindak (pidana) korupsi ini menjadi perhatian kita bersama dan bukan hanya perhatian bangsa Indonesia."
"Tetapi, seluruh dunia memberikan perhatian terhadap korupsi karena kejahatan ini adalah kejahatan yang luar biasa," ucap Firli.
Penanganan kasus korupsi, imbuh dia, juga perlu dilakukan secara luar biasa.
Sebab, menurut dia, dampak yang ditimbulkan dari kejahatan rasuah ini luar biasa.
"Banyak negara gagal mewujudkan tujuan negara karena banyaknya korupsi," kata dia.
Secara tiba-tiba, Firli kemudian menyinggung ramainya pembahasan terkait unggahan Anies yang tengah membaca buku How Democracies Die.
Ia mengatakan, jauh sebelum Anies membaca buku tersebut, Firli mengaku bahwa dirinya telah membaca buku lain berjudul Why Nations Fail.
"Kalau kemarin saya lihat ada di media, Pak Anies membaca How Democracies Die."
"Sebelum itu Pak, bukunya ada Why Nations Fail, itu sudah lama saya baca Pak, tahun 2002 sudah baca buku itu," kata Firli.
"Kalau ada yang baru baca sekarang, kayaknya baru bangun Pak, makanya banyak yang mengkritisi, kan sudah lama buku itu, Pak," sambung dia.
Namun untuk diketahui buku Why Nations Fail yang dibaca Firli baru diterbitkan pertama kali pada 2012.
Dilansir dari Goodreads, buku yang ditulis oleh Daron Acemoglu dan James Robinson, berdasarkan hasil penelitian mereka sebelumnya itu diterbitkan pertama kali oleh Crown Business pada Maret 2012.
Akibat kejadian ini, nama Ketua KPK, sempat trending di twitter.
Karena selain pernyataannya yang tidak tepat, ia juga diharapkan untuk menemukan Harun Masiku terlebih dahulu, bukan mengomentari hal lain.