Kinerjanya dalam Mengendalikan Covid-19 Dianggap Sukses, Menkes Terawan Langsung Diundang WHO

Sabtu, 07 November 2020 | 07:30
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.(Wahyu Putro A)

Kepala Rumah Sakit Pusat TNI AD Gatot Soebroto Dokter Terawan Agus Putranto tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.(Wahyu Putro A)

Suar.ID - Nama Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto kembali menjadi trending topic di media sosial pada Kamis (5/11/2020).

Penyebabnya, informasi yang menyebut bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengundang Terawan untuk membagikan pengalaman Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19, pada sebuah kegiatan konferensi pers bersama dengan sejumlah menkes dari negara lain.

Undangan itu disampaikan lewat surat resmi WHO tertanggal 30 Oktober 2020.

Surat itu ditandatangani oleh Asisten Direktur Jenderal Kesiapsiagaan WHO Jaouad Mahjour.

Baca Juga: Nekat Nikah Muda Demi Dipinang Pengusaha Kaya Raya, Nia Ramadhani Berikan Syarat Ini sebelum Sah jadi Istri Ardi Bakrie: Dulu Gue Bandel dan Sering Main

Warganet bereaksi atas undangan itu.

Mereka mempertanyakan kapasitas dan alasan kenapa Terawan bisa diundang berbicara di forum tingkat dunia.

Pasalnya, menurut warganet, penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia belum berjalan maksimal.

Kemenkes membenarkan undangan

Keberadaan tersebut dibenarkan oleh Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Muhammad Budi Hidayat.

Baca Juga: Bibi Ardiansyah sebut Vanessa Angel Kecewa setelah Divonis Penjara: Gua Bisa Apa?

"Iya. Beliau akan hadir secara virtual," kata Budi saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Namun, Budi belum bisa memastikan apakah nantinya media massa di Indonesia dapat menyaksikan konferensi pers itu atau tidak.

Dikutip dari surat yang disampaikan WHO, konferensi pers akan digelar secara virtual pada 6 November 2020 pukul 11.00 CET (waktu Eropa Tengah) atau Jumat pukul 17.00 WIB.

IAR merupakan panduan yang dikeluarkan WHO yang dikembangkan untuk memandu negara-negara melakukan tinjauan berkala terhadap respons Covid-19 secara nasional dan subnasional.

Sebelumnya, Komite IHR (International Health Regulation) WHO mengeluarkan rekomendasi sementara kepada negara-negara yang tergabung ke dalam WHO untuk saling berbagi pengalaman di dalam penanganan Covid-19, termasuk dalam hal ini intra-action review (IAR), pada 31 Juli 2020.

Tujuan dari rekomendasi itu adalah agar WHO dapat meninjau serta mengetahui bagaimana negara-negara yang tengah menghadapi pandemi akhirnya berhasil melewatinya dan membuka kegiatan masyarakat serta mengurangi penularan virus corona.

Nantinya, Terawan akan bergabung dengan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus serta menteri kesehatan dari tiga negara lain pada saat memberikan keterangan tersebut.

Adapun peran Terawan dalam konferensi pers itu adalah berbagi pengalaman Indonesia dalam penggunaan IAR Covid-19.

Baca Juga: Kapok Dihujat Terus, Ade Londok Akhirnya Pilih Mundur dari Dunia Artis usai Aksi Tarik Kursi Pelawak Senior: Mohon Maaf Sekali pada Bangsa Indonesia

Dalam suratnya, WHO meminta Terawan untuk berbagi "pengalaman Indonesia yang sukses menerapkan penggunaan IAR Covid-19 secara nasional".

Terawan juga diminta berbagi "pelajaran penting yang didapat selama penerapan IAR dalam respons menangani wabah Covid-19".

IAR Covid-19 adalah semacam tool evaluasi dan monitoring dalam penanganan Covid-19.

Dalam IAR Covid-19 Indonesia, misalnya, akan terlihat mana yang sudah diimplementasikan, mana yang masih butuh pengembangan, dan mana yang sama sekali belum diimplementasikan Indonesia.

Klaim sukses

Budi lantas mengungkapkan ada sejumlah alasan yang menyebabkan Terawan diundang WHO.

Salah satunya, karena dianggap sukses mengendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Sukses dalam pengendalian Covid-19 di Indonesia. Penilaiannya karena positive rate turun, angka kesembuhan meningkat dari angka dunia," kata Budi.

Budi belum bisa memberikan informasi menkes negara mana saja yang akan hadir secara virtual bersama Terawan.

"Belum tahu siapa saja ya," ucap dia.

Kondisi terkini Covid-19 di Indonesia

Sementara itu, pandemi Covid-19 sudah lebih dari delapan bulan terjadi di Indonesia.

Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda penularan virus corona dapat dikendalikan.

Baca Juga: Wajah Betrand Peto Diubah jadi Binatang, Ruben Onsu Langsung Ngamuk dan Unggah Video Gadis yang Hina Anaknya: Kesabaran Saya Ada Batasnya!

Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperlihatkan bahwa masih kasus Covid-19 terus bertambah hingga Kamis (5/11/2020).

Berdasarkan data pemerintah hingga Kamis pukul 12.00 WIB, ada penambahan 4.065 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 425.796 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Selain itu, ada penambahan 3.860 pasien Covid-19 yang sembuh, sehingga total ada 357.142 orang.

Namun, ada 89 pasien Covid-19 yang tutup usia, sehingga angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 14.348 orang.

Akan tetapi, berkurangnya penambahan harian pasien Covid-19 dalam sepekan terakhir disoroti karena angka tes yang berkurang drastis.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers pada Kamis mengatakan, dari jumlah total kasus positif Covid-19 di Indonesia, tercatat ada kasus aktif sebanyak 54.306 atau 12,75 persen.

Wiku menyebut penanganan Covid-19 di Indonesia saat ini sudah cukup baik.

"Capaian positif ini tidak boleh membuat kita semua lengah. Masyarakat harus disiplin mematuhi protokol kesehatan dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat WHO Undang Menkes Terawan Bicara Penanganan Pandemi Covid-19..."

Tag

Editor : Adrie Saputra