Ayah dan Anak Ini Kabur dari Perang dan Hidup di Hutan, 41 Tahun Kemudian Kondisinya Sungguh Mengenaskan!

Kamis, 05 November 2020 | 07:45
Kolase Alvaro Cerezo via Good Times

Pergi meninggalkan rumah karena perang, anak dan ayah hidup 41 tahun di hutan

Suar.ID- Sungguh mengerikan apabila membayangkan tengah menyaksikan perang terjadi di negeri sendiri, apalagi bagi warga sipil.

Tak mengherankan jika saat terjadi perang Vietnam, pria dan ayah ini memutuskan untuk meninggalkan rumah.

Perang tersebut telah berakhir 4 dekade lalu.

Namun, mereka masih memilihtetap tinggal di hutan dan tidak tahu apa yang terjadi di dunia luar.

Karena mereka berpikir bahwa perang masih berlangsung.

MenyadurdariGood Times, Ho Van Lang dan ayahnya Ho Van Thanh ditemukan telah hidup sendirian di hutan selama 41 tahun.

Baca Juga:Tragis, Setelah Dibuang ke Hutan dan Dirawat Kera, Perempuan Malang Ini Jadi Budak Seks Keluarga Penjahat

Ditemukannya mereka di hutan pada 2013 silam, membuat dunia terkejut.

Ho Van Lang dan ayahnya meninggalkan rumah dan memutuskan tinggal di hutan demi bertahan hidup.

Baca Juga: Menjelajahi Hutan, Tentara Ini Kaget Temukan Kapal Selam di Dalam Gubuk

Mereka belajar keterampilan berburu dan membangun tempat berlindung untuk diri mereka sendiri.

Mereka ditemukan oleh sekelompok penduduk setempat yang bepergian melalui kawasan hutan lebat di distrik Tay Tra provinsi Quang Ngai, di Vietnam tengah.

Baca Juga:Anak-anak yang Tinggal di Perbatasan Bahagia setelah Seorang Seniman Membuat Jungkat-jungkit di Pagar Pembatas

Baik ayah maupun anak itu, nyaris tidak dapat berkomunikasi dengan orang yang menemukan mereka.

Mereka hanya mengetahui beberapa kata dari dialek lokal.

Pihak berwenang di Vietnam telah mengonfirmasi bahwa mereka menjalani kehidupan biasa sebelumnya.

Tetapi, Ho Van Thanh bersama putranya telah melarikan diri dan mencari perlindungan jauh di dalam hutan.

Mereka curiga bahwa hal itu disebabkan oleh ledakan ranjau yang menyapu bersih seluruh keluarganya yang membuat mereka bersembunyi di hutan.

Baca Juga:Menyentuh Hati, Bayi Tuli Ini Menahan Tangis ketika Mendengar Suara Ibu untuk Pertama Kalinya dengan Alat Bantu Dengar

Ayah Ho Van Lang menjaga agar celana prajuritnya terlipat rapi di sudut rumah pohon mereka yang terletak 5 kaki di atas tanah.

Di samping sepasang celana panjang itu, ada mantel merah kecil yang diyakini sebagai apa yang dikenakan putranya pada hari mereka melarikan diri.

Mereka belajar mencari makan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Mereka memasang perangkap untuk hewan kecil seperti tikus dan kelelawar yang akan mereka tangkap dan makan.

Ya, sekilas terlihat miris, namun itulah makanan mereka.

Good Times
Good Times

Pria yang hidup 41 tahun di hutan

Baca Juga:25 Artis Lokal Alami Kerugian hingga Ratusan Juta Rupiah karena Tertipu Sutradara Gadungan

Mereka juga belajar cara membuat alat dari kulit bom yang mereka temui dan membuat pakaian dari kulit pohon.

Kini, kedua lelaki itu tinggal di sebuah rumah kecil di dekat hutan.

Namun baru-baru ini, mereka melakukan perjalanan panjang dan sulit kembali ke rumah hutan bersama fotografer Alvaro Cerezo.

Baca Juga: Kisah Mengerikan Marina Chapman, Dibuang ke Hutan, Dirawat oleh Kera hingga Dijadikan Budak Seks oleh Para Pemburu

Cerezo menyatakan di blognya,"Saya bisa merasakan bahwa merekasenang memikirkan untuk kembali ke tempat tinggalnya sepanjang hidupnya."

"Untuk ini saya menyarankan untuk pergi bersama dengan saudaranya dan penerjemah saya."

Baca Juga:Dikenal Sebagai Negara Termiskin di Dunia, Pertumbuhan Ekonomi Ethiopia Diam-diam Makin Melejit!

Ho Van Lang memakan tikus yang telah ditangkapnya, dikuliti dan dimasak di atas api.

Begitu mereka mencapai tempat di mana ayah dan anak lelaki itu tinggal selama 41 tahun terakhir, Van Lang hanya duduk dan menatap ke kejauhan sekitar dua jam, mungkin mengingat waktu yang dihabiskannya di sana.

? Alvaro Cerezo
? Alvaro Cerezo

Pria yang tinggal di hutan selama 41 tahun

Meskipun ayahnya masih berpikir bahwa perang Vietnam masih berlangsung, Ho Van Lang perlahan-lahan belajar untuk berintegrasi dengan masyarakat modern.

Ayahnya tidak memberi tahu apa-apa tentang dunia modern.

Dia sedang memikirkan bagaimana berkomunikasi, bagaimana menggunakan teknologi dan bersosialisasi dengan orang lainnya.(Khaerunisa)

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Good Times

Baca Lainnya