Dikenal Sebagai Negara Termiskin di Dunia, Pertumbuhan Ekonomi Ethiopia Diam-diam Makin Melejit!

Rabu, 31 Juli 2019 | 07:50
EBC

Addis Ababa, Ethiopia

Suar.ID - Tingkat kemiskinan Ethiopia sebesar 44 persen, dan banyak orang Ethiopia hidup dalam kondisimengancam jiwa.

Melansir dri borgenproject.org, beberapa rumah di negara itu terbuat dari karton.

Yang lain terbuat dari tali, tongkat, lumpur dan bahan-bahan lain yang menyebabkan kebersihan yangparah bagi penghuninya.

Banyak rumah bahkan tidak memiliki jendela dan terkadang asap berbahaya terjebak di dalamnya.

Baca Juga: Banyak Ditentang, Pernikahan Sedarah atau Inses Justru Legal di Negara-negara Ini: Hak Menentukan Nasib Seksual

Pertanyaannya adalah, mengapa negara Etiopia miskin?

Faktanya, kekeringan dan bencana lainnya menyebabkan pertanian Ethiopia kekurangan air hujan untuk irigasi.

Kelaparan terjadi sebagai akibatnya dan membuat tanamangagal panen.

Harga makanan dan pupuk Ethiopia meningkat juga.

Baca Juga: Swiss Jadi Negara Paling Jujur di Dunia, Indonesia Kalah Jauh dari Mantan Penjajahnya Soal Kejujuran

Jelas ini menjadibermasalah ketika mempertimbangkan bahwa 80 persen orang Ethiopia masih mengandalkan pertanian untuk menstabilkan ekonomi mereka.

Namun, ekonomi Ethiopia kini sedang berkembang pesat, dan meskipun terjadi kekacauan politik di negara itu, International Monetary Fund (IMF) berpikir masa-masa baik akan berlangsung.

Pada tahun 2000, Ethiopia menjadi negara terpadat kedua di Afrika.

Ethiopia juga merupakan negara termiskin ketiga di dunia.

PDB per kapita tahunannya hanya sekitar 650 dolar.

Lebih dari 50% populasi hidup di bawah garis kemiskinan global, tingkat kemiskinan tertinggi di dunia.

Apa yang terjadi sejak itu ajaib.

Menurut perkiraan IMF, dari tahun 2000 hingga 2016, Ethiopia adalah negara dengan pertumbuhan tercepat ketiga dari 10 juta orang atau lebih di dunia, yang diukur dengan PDB per kapita.

Tingkat kemiskinan negara itu turun menjadi 31% pada tahun 2011.

Baca Juga: Kisah Pilu Anak Pengidap Autisme Asal Indonesia, Terancam Dideportasi dari Australia karena Dianggap Akan Membebani Negara

Rekor Melestarikan alam

Selain ekonomi Ethipia tumbuh dengan subur, negara itu juga peduli terhadap lingkugan.

Baru-baru ini, Ethiopia menanam lebih dari 353 juta pohon dalam 12 jam pada hari Senin, yang menurut para pejabat adalah rekor dunia.

Ledakan penanaman pohon adalah bagian dari kampanye reboisasi yang lebih luas bernama "Green Legacy", yang dipelopori oleh Perdana Menteri negara itu Abiy Ahmed.

Jutaan orang Ethiopia di seluruh negeri diundang untuk mengambil bagian dalam tantangan dan dalam enam jam pertama, Ahmed memberikan cuitan di Twitter bahwa sekitar 150 juta pohon telah ditanam.

Setelah periode 12 jam berakhir, Perdana Menteri kembali mengumumkan bahwa Ethiopia tidak hanya memenuhi "tujuan #GreenLegacy kolektifnya", tetapi juga melampauinya.

Sebanyak 353.633.660 bibit pohon telah ditanam. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Tag

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber CNN, qz.com, borgenproject.org