Suar.ID -Kisah seorang pria yang memilih tinggal di halte setelah orangtua angkatnya wafat.
Setiap orangtua tentu sudah menyiapkan warisan untuk anak-anak mereka.
Namun, ada sebagian orang yang justru menolak menerima warisan tersebut.
Seperti halnya seorang pria asal Malaysia bernama Zainal.
Baca Juga: Viral Emak-emak Ngamuk dan Bentak Polisi: Tampar Saya Pak Polisi!
TribunStyle.com lansir dari siakapkeli.my, Zainal disebut memutuskan keluar dari rumahnya dan memilih tinggal di halte bus.
Hal itu ia lakukan lantaran dirinya merasa tak pantas mendapatkan warisan rumah dari orangtuanya.
Pasalnya, Zainal hanyalah seorang anak angkat.
Sebelumnya, kisah Zainal tersebut dibagikan oleh Natipah Abu melalui akun Facebook-nya.
Baca Juga: Inilah 5 Tanda Akun WhatsApp Sedang Disadap Orang Lain, Waspada Ya!
Natipah Abu sendiri merupakan tim sukarelawan yang ditugaskan mencari rumah yang layak untuk Zainal.
Kepada Natipah Abu, Zainal sempat mengungkapkan cerita masa lalunya yang menyayat hati.
Menurut penuturan Zainal, dirinya memutuskan keluar dari rumah setelah ibu angkatnya meninggal dunia.
"Kisah Pak Cik Zainal yang menjadi gelandangan di halte bus, bandar SP bukanlah berita baru. Banyak orang prihatin dan mencoba membantu Pak Cik
Menurut pengakuan Pak Cik, dia memutuskan keluar dari rumah setelah ibu angkat yang merawatnya sejak kecil meninggal dunia," tulis Natipah Abu pada Minggu (11/10/2020) lalu.
Baca Juga: Mengaku Penyembah Setan, Seorang Petani Nekat Bunuh dan Perkosa Mayat Doktor Perempuan Ahli Biologi
Zainal mengaku diangkat menjadi anak oleh sepasang suami istri yang sangat menyayanginya.
Setelah keduanya meninggal dunia, Zainal pun sadar dirinya hanyalah seorang anak angkat.
Akhirnya ia memutuskan untuk angkat kaki dari rumah.
Zainal merasa dirinya tidak pantas tinggal di rumah warisan orangtua angkatnya.
Ia pun memutuskan untuk tinggal di halte bus.
Kini, dirinya sudah hampir satu tahun tinggal di halte bus.
Ia juga hidup sebatang kara dan belum menikah hingga saat ini.
Baca Juga: Viral di Facebook: Bisnis Tato Telapak Tangan untuk Mengubah Takdir Ini Banjir Order
Mengetahui kondisi Zainal, banyak orang berusaha mengulurkan tangan.
Namun, Zainal tak jarang menolak bantuan tersebut.
Meski begitu, Zainal kerap bertanya tentang lowongan pekerjaan kepada orang-orang yang mendatanginya.
Orang-orang yang mengenalnya menyebut Zainal bukanlah orang yang suka mengambil barang tanpa izin.
Zainal juga bukan orang yang memiliki gangguan mental.
Natipah Abu mengungkapkan ia dan timnya telah membujuk Zainal untuk pindah selama berbulan-bulan.
Berkat kegigihan Natipah Abu dan timnya, Zainal kini bersedia pindah ke rumah yang telah mereka sediakan.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle dengan judul AWALNYA Bahagia, Remaja Ini Tinggalkan Rumah Pindah ke Halte Setelah Orangtua Angkat Meninggal