Suar.ID -Dua negara yang memiliki senjata nuklir, India dan China terancam pecah perang.
Kedua negara itu sudah sama-sama mengerahkan 100.000 pasukan bersama persenjataan berat.
Sehingga, ketegangan tetap tinggi di wilayah yang menjadi sengketa tersebut.
Dilaporkan, Komandan militer senior India dan China mengadakan pertemuan di Ladakh timur.
Mereka membahas rencana untuk mundur di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC).
Ini menjadi upaya kesekian kalinya dari kedua negara untuk membahas pelepasan wilayah sejak pertemuan di Lembah Galwan di Ladakh pada 15 Juni 2020.
Pembicaraan itu diharapkan akan fokus pada daerah Finger yang kritis dan dataran Depsang yang strategis, menurut orang yang tahu akan perkembangan tersebut.
Rencana itu juga untuk membahas pengurangan ketegangan yang diperburuk oleh penumpukan militer di kedua sisi, menyadur dari Hindustan Times.
Di sisi lain, India sedang bekerja untuk memulihkan status quo ante, situasi seperti yang ada pada awal April 2020 di sepanjang LAC.
Kesepakatan bersama untuk melepaskan diri dari semua gesekan di sepanjang LAC yang diperebutkan sempat dicapai.
Hal itu diketahui dalam pertemuan maraton antara komandan senior India dan China di Moldo pada Juni 2020.
Pembicaraan yang berlangsung selama hampir 11 jam itu bertujuan untuk meredakan ketegangan dan menipisnya pembangunan militer di kedua sisi perbatasan.
Meskipun sempat ada kemajuan, China mengklaim pelepasan telah diselesaikan di sebagian besar lokasi.
New Delhi langsung meminta Beijing bekerja dengan tulus menyelesaikan eskalasi dan pemulihan penuh perdamaian di sepanjang LAC.
Komandan Angkatan Darat Utara, Letnan Jenderal YK Joshi baru-baru ini mengatakan pelepasan tentara India dan China dari daerah gesekan di sepanjang LAC masih sangat rumit.
Bahkan, membutuhkan eksekusi yang tulus, khususnya dari China.
Baca Juga: Makin Memanas! Viral Video Tentara China Terlibat Baku Hantam dengan Tentara India
Joshi mengatakan pelepasan dimulai setelah empat putaran pembicaraan antara komandan senior militer India dan China.
De-eskalasi konflik perbatasan akan dimulai setelah pelepasan total.
Situasi di darat tetap tidak berubah di wilayahLadakh.
Kedua pasukan telah mengumpulkan hampir 100.000 tentara di perbatasan masing-masing.
Kondisi ini akan terus memperburuk ketegangan di Ladakh.
Apalagi, China terus memobilisasi tentaranya untuk mencaplok wilayah pegunungan India itu. (Serambi News)