Suar.ID -Ibu muda yang tengah hamil ditemukan tewas di bawah tumpukan daun sawit kering pada Kamis (24/9/2020).
Mayat itu ditemukan dalam keadaan berlumuran darah dengan kondisi terlentang oleh seorang pengendara yang melintas, bernama Dedi (41) di areal perkebunan Afdelling II PT Langkat Nusantara Keping, Selesai, Langkat, Kamis (24/9/2020) pagi.
Dikutip dari Tribun Medan pada Sabtu (26/9/2020) Dedi yang seorang karyawan perkebunan kelapa sawit itu mengaku awalnya mengendarai motor seperti biasa pada pukul 08.00 WIB.
Namun di tengah jalan tiba-tiba motornya mogok.
Dedi mengaku heran mengapa motornya tiba-tiba mogok sedangkan selama ini baik-baik saja.
Dia juga tak menyangka motornya berhenti di dekat mayat tersebut.
"Motor saya itu mendadak mogok. Saya juga heran, mogok dekat lokasi itu. Saya curiga kok bisa ada bercak darah bercecer dan sendal jepit, sama hape. Ya nggak nyangka ada mayat awalnya," kata Dedi.
Kemudian, Dedy mencoba untuk menyusuri jejak dan bercak darah di sekitar lokasi.
Darah itu menempel di rerumputan perkebunan hingga berakhir di tumpukan pelepah daun sawit kering.
"Jenazah rupanya yang saya temukan, kondisinya ditutupi dengan tumpukan pelepah kelapa sawit. Saya nggak yakin, pas saya angkati daun-daun kering itu ternyata jenazah perempuan bersimbah darah," katanya
Saat ditemukan, jenazah masih mengenakan celana hitam dan kaos merah.
Kemudian Dedi langsung melaporkan temuannya itu ke polisi.
Selanjutnya, polisi mendatangi lokasi kejadian dan memasang garis polisi.
"Polisi datang langsung memasang police line. Dari warga bilang kalau dia warga sini, sekretaris peternakan ayam," kata warga.
Ibu muda itu rupanya bernama Rani Anggraini (23).
Rani selama ini bekerja sebagai sekretaris di perusahaan peternakan ayam telur di Desa Tanjung Merahe.
Pengakuan Pelaku
Rupanya Rani tewas dibunuh oleh seorang pria bernama Gabriel Zefaya Ginting (20).
Gabriel tega membunuh Rani lantaran ingin mengambil sepeda motor yang dikendarai korban.
Mulanya, ia yang tengah berjalan melihat korban dari kejauhan.
Lalu, ia berbalik arah dan menghentikannya.
Di sana ia bermaksud untuk meminta tolong Rani memberikan tumpangan.
"Pas kejadian aku itu jalan, pas lihat dia dari kejauhan saya balik arah, saya setop dia."
"Saya minta tolong numpang sampai Simpang Pasar 8," kata Ginting.
Lalu, pelaku mencekik korban hingga lemas.
Selain itu, tangan kiri pelaku juga meninju kepala korban hingga pingsan.
"Itu lah dia bilang cuma sampai Afdeling. Saya pun naik, lalu saya piting lehernya sekuat tenaga sampai lemas-selemasnya," kata Ginting.
Kemudian, korban diseret menuju ladang.
Di sana, kepala korban dihantam batu sebanyak tiga kali.
Ia juga melukai korban dengan obeng yang sudah ia siapkan sebelumnya.
"Abis dari situ, saya seret ke dalam ladang. Pas di situ saya hantam lagi kepalanya pakai batu lebih besar ada tiga kali. Abis itu saya punya obeng di kantong celana."
"Obeng memang saya bawa. Emang sudah niat. Ini baru pertama kali," jelasnya.
Kemudian, pelaku langsung membawa motor korban pergi.
Baca Juga: Keakurasian Rapid Test Dipertanyakan, Pemerintah Siapkan Metode Pengganti yang Dinilai Lebih Baik
Ia langsung menggadaikan motor Honda Beat korban sebesar Rp 1,5 juta di Lincun Binjai.
Ginting mengatakan, dirinya membunuh korban karena kehabisan uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Aku gak ada uang buat kebutuhan sehari-hari. Sudah niat mau curi motor. Habis kejadian aku bawa ke Lincun gadai motor Rp 1,5 juta," katanya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Saat Motornya Tiba-tiba Mogok, Pegawai Kelapa Sawit Malah Temukan Mayat Ibu Muda Korban Pembunuhan