Suar.ID -Sebuah thread di Twitter sedang ramai diperbincangkan warganet beberapa hari terakhir.
Cuitan tersebut ditulis oleh akun @listongs.
Thread itu menceritakan pemerasan dan pelecehan seksual yang dia alami di Bandara Soekarno-Hatta.
Dalam cuitannya, @listongs menceritakan bahwa peristiwa itu berawal dari pemeriksaan rapid test di Bandara Soekarno-Hatta.
Baca Juga: Politikus Demokrat Sebut Paha Keponakan Prabowo 'Mulus Banget', Gerindra: Mungkin Beliau Khilaf
Peristiwa itu terjadi pada 13 September 2020 sekitar pukul 04.00 WIB.
Karena masih dini hari, ia mengaku tidak bisa meminta bantuan saat pemerasan dan pelecehan seksual terjadi.
Saat melakukan pemeriksaan rapid test, hasil pemilik akun @listongs reaktif.
Terduga pelaku yang merupakan oknum dokter itu kemudian menawarkan untuk mengubah hasilnya menjadi non-reaktif.
Hal itu dilakukan agar @listongs bisa tetap pergi dengan pesawat.
Setelah data reaktif diganti, akun @listongs menulis bahwa dokter tersebut meminta imbalan uang.
Sang dokter juga melakukan pelecehan seksual terhadap pemilik akun.
Namun, ia mengaku tidak bisa melawan karena berada di tempat sepi dan waktu masih dini hari.
Selain itu, ia juga mengaku trauma dengan kejadian yang dia alami.
Korban yang diketahui berinisial LHI tersebut menceritakan akibat dari perlakuan terduga pelaku, dia sempat tak sanggup melihat laki-laki yang tidak dia kenal karena takut.
"Sampai sekarang saya masih trauma," ujar LHI saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Jumat (18/9/2020).
Saat peristiwa terjadi, LHI hendak pergi ke Nias, Sumatera Utara.
LHI mengatakan, pengalaman traumatis yang paling dia rasakan adalah ketika ia baru tiba di Nias dan menatap banyak laki-laki yang tidak dia kenal.
Begitu melihat banyak sopir taksi laki-laki, ia langsung terbayang akan pelecehan yang dia alami.
"Kan biasa kalau di bandara banyak bapak-bapak taksi nawarin, dan aku langsung ingat kejadian itu."
"Aku langsung balik ke kamar mandi dan nangis."
"Sebegitunya, sampai bapak-bapak taksi nawarin (jasa taksi) aku malah keingetnya itu," kata LHI.
LHI merasa beruntung di tengah trauma masih banyak orang-orang terdekatnya yang memberikan dukungan agar dia segera lepas dari rasa trauma.
"Orang-orang terdekat aku, terutama pacar aku," kata dia.
Meski bertempat tinggal di Bali, LHI berniat untuk membuat laporan ke Polres Bandara Soekarno-Hatta atas kejadian tersebut agar tidak ada lagi korban pelecehan di Bandara Soekarno-Hatta.
Dia juga berharap agar wanita yang melakukan perjalanan sendiri untuk tetap berhati-hati dan segera mencari tempat aman apabila mulai ada gelagat mencurigakan dari orang sekitar.
Sementara itu, Polres Bandara Soekarno-Hatta belum menerima laporan terkait adanya tindak pidana pelecehan seksual dan pemerasan di Bandara Soekarno-Hatta.
Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta Kompol Alexander Yurikho mengatakan, belum ada laporan secara resmi hingga Jumat (18/9/2020) hari ini.
"Belum ada yang melaporkan secara resmi ke pihak Polres Bandara Soekarno-Hatta," ujar dia saat dihubungi Kompas.com melalui pesan teks.
Alex meminta pemilik akun twitter yang menulis thread pelecehan seksual dan pemerasan di Bandara Soekarno-Hatta membuat laporan secara resmi.
"Penyelidik Sat Reskrim Polresta Bandara Soetta tetap bergerak pada tahap penyelidikan, minimal untuk awal, kami mohon pemilik akun untuk dapat membuat laporan secara resmi," kata dia.
Alex juga menjelaskan akan melakukan pemeriskaan CCTV untuk memeriksa apakah tindak kriminal tersebut benar-benar terjadi.(Kompas.com)