Suar.ID -Di masa pandemi seperti saat ini, kegiatan berkumpul sangat dibatasi.
Bahkan jika pekerjaan memungkinkan dikerjakan dari rumah, maka lebih disarankan untuk tak pelu datang ke kantor.
Beberapa kegiatan seperti pertemuan juga dilakukan secara daring atau online, seperti rapat.
Meski kini teknologi sangat membantu di masa pandemi seperti ini, terkadang jika kurang teliti juga dapat membawa masalah.
Seperti yang terjadi di tengah rapat dewan Rio de Janeiro, Brasil baru-baru ini.
Mulanya rapat berlangsung seperti biasa di aplikasi Zoom.
Namun kemudian, seroang staf dewan kedapatan berhubungan badan di tengah pertemuan.
Apesnya, staf tadi lupa mematikan kamera atau setidkanya logout dari aplikasi Zoom.
Alhasil adegan tak pantas itu mau tak mau menjadi tontonan tujuh orang peserta rapat lainnya.
Dilansir dari Metro, saat itu, rapat dewan tengah membahas jaminan bagi siswa di tengah pandemi.
Rapat pun berjalan dengan lancar.
Hingga seorang peserta rapat tiba-tiba berhenti mengikuti meeting.
Namun, ia lupa tak mematikan kameranya.
Pria tersebut diyakini sebagai anggota staf, bukan anggota dewan.
Ia terlihat meninggalkan pertemuan lantas berjalan ke tempat tidur dan berhubungan intim dengan seorang wanita.
Aksi tersebut terjadi di hadapan para anggota dewan.
Sementara, ketujuh peserta rapat lainnya terlihat tak terlalu memusingkan kejadian itu.
Mereka tetap fokus pada rapat yang masih berjalan.
Padahal, ada adegan tak senonoh di layar mereka.
Mereka menampilkan etos kerja yang luar biasa.
Setelah beberapa saat, staf tersebut duduk di ranjangnya bersama seorang wanita.
Ketua rapat, Leonel Brizola mengatakan rapat online berlangsung hingga empat jam setelah adegan tak pantas itu berlangsung.
Brizola menyebut isiden tersebut sebaga 'ketidaksengajaan yang tidak sengaja'.
Dia menyayangkan insiden tersebut.
"Segera setelah kami melihat apa yang terjadi, kami segera meminta orang-orang yang mengontrol audio dan video para peserta (rapat) untuk melepaskannya dari feed."
"Kami, anggota dewan dan peserta lain, tidak memiliki kendali apa pun dalam mengontrol atau mengedit video di Zoom," jelasnya.
Hingga kini, belum diketahui bagaimana nasib pria tersebut.