Gibran Rakabuming Maju Pilkada Solo 2020 Dinilai bisa Menjadi Buah Simalakama bagi Jokowi: Ini Fenomena Baru dalam Politik Dinasti di Indonesia

Selasa, 21 Juli 2020 | 06:30
Tribunnews

Gibran Rakabuming maju ke Pilkada Solo 2020 dinilai bisa menjadi buah simalakama bagi Jokowi.

Suar.ID -Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai ada fenomena baru dalam varian politik dinasti di Indonesia.

Di mana untuk pertama kalinya, keluarga presiden yang masih menjabat ikut serta dalam perhelatan kontestasi elektoral.

Hal itu menanggapi langkah putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, yang maju dalam pemilihan Wali Kota Solo 2020.

Gibran yang berpasangan dengan Teguh Prakosa saat ini sudah mendapatkan dukungan resmi dari PDI Perjuangan (PDIP) tempat Jokowi bernaung.

Baca Juga: Gibran Bakal Sowan dan Minta Doa Restu ke Mantan Lawannya di Pilkada Solo 2020, Achmad Purnomo: Nantilah, Bagaimanapun Orang Punya Perasaan!

Selain Gibran, menantu Jokowi, Bobby Nasution juga tengah berupaya mendapatkan dukungan parpol untuk maju di pemilihan Wali Kota Medan 2020.

"Ini adalah fenomena baru dalam varian politik dinasti di Indonesia."

"Di mana untuk pertama kalinya keluarga presiden yang masih menjabat ikut serta dalam perhelatan kontestasi elektoral pilkada serentak 2020," kata Pangi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tribunnews.com, Senin (20/7/2020).

Pangi mengatakan, sebagai presiden yang masih menjabat, semestinya keluarga inti Jokowi harus menjaga jarak dari politik praktis.

Baca Juga: Biasanya Cuek Bebek, Tiba-tiba Gibran Rakabuming Berikan Reaksi tak Biasa saat Kinerja Jokowi Dihina Seperti Ini, Netizen: Mas Gibran, Nape Lu?

Hal itu bertujuan untuk menghindari konflik kepentingan dan potensi penyalahgunaan kekuasaan serta memanfaatkan pengaruh presiden untuk kepentingan pribadi terkait kontestasi yang akan mereka ikuti.

Di sisi lain, lanjut Pangi, memang secara hukum tidak ada aturan yang dilanggar dan membatasi siapapun termasuk anak atau keluarga presiden sekalipun untuk terlibat dalam politik praktis.

"Namun, tersandera soal etika dan kepatutan, semestinya harus dipertimbangkan matang."

"Jangan terkesan seperti fenomena 'politik aji mumpung' kebetulan bapak lagi jadi presiden," ungkap Pangi.

Pangi Syarwi Chaniago
Pangi Syarwi Chaniago

Pangi Syarwi Chaniago.

Baca Juga: Nggak bisa Diajak Bercanda, Gibran Emosi saat Usahanya Disebut Sudah tak Laku: Jaga Mulutnya!

Pangi menyebut, sebenarnya politik dinasti memang sudah mengakar kuat di Indonesia.

Mulai dari dinasti Soekarno, Soeharto hingga Susilo Bambang Yudhoyono.

Namun, menurut Pangi, untuk Jokowi adalah eksperimen awal membangun trah dinasti politiknya.

"Pertanyaannya adalah, apakah Jokowi sudah menyiapkan infrastruktur untuk menopang politik dinastinya?," ucapnya.

Baca Juga: Viral Sayembara Foto Wisuda Jokowi Berhadiah Motor Ducati Rp 500 Juta, Sosok Ini Unggah Potret Momen Wisuda Presiden, Gibran Ikut Merespon

Pangi menuturkan, jika tidak dipersiapkan dengan matang, bisa saja eksperimen politik dinasti Jokowi ini hanya ajang kelinci percobaan.

"Kalau seandainya gagal misalnya, maka sama saja mempermalukan dan menggerus legitimasinya sebagai presiden RI," paparnya.

Menurut Pangi, jika Jokowi menggantungan harapan pada PDIP sebagai infrastruktur politiknya, maka hal itu bisa menjadi dilema.

Elite PDIP akan mempersempit ruang geraknya, kalaupun dibuka akan menghambat dinasti politik yang sudah dibangun.

Ig/ gibranrakabuming
Ig/ gibranrakabuming

Gibran Rakabuming.

Baca Juga: Dapat Kabar dari Gibran, Begini Kesaksian Penggali Kuburan Eyang Noto yang Sudah 7 Tahun Layani Keluarga Jokowi, Ini yang Dia Lakukan Supaya Makam jadi Kuat

Sebab, lanjut dia, ketua umum partai lain juga sedang menyiapkan trah dinasti politiknya.

Selain langkah ini akan melahirkan konflik internal yang merusak tardisi meritokrasi, memprioritaskan figur kader internal yang sudah berdarah-darah membesarkan partai.

"Inilah buah simalakamanya, jika Jokowi mempersiapkan infrastruktur politik dan penopang lain untuk membangun dinasti politiknya, maka beliau akan distempel menyalahgunakan kekuasaannya."

"Jokowi tidak akan membiarkan putra dan menantunya berjuang sendiri, tidak tega melihat mereka kalah dalam kontestasi elektoral, tentu hal tersebut bisa memalukan Jokowi," ungkap Pangi.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)

Tag

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber Tribunnews