Nyesek, Putri Sapardi Djoko Damono Kenang Pengalaman Terakhir yang Tak Terlupakan dengan Sang Ayah saat Terjebak di Lift

Senin, 20 Juli 2020 | 17:30
Tribunnews.com

Putri Sapardi Djoko Darmono saat ditemui media

Suar.ID - Publik masih berduka atas kepergian Sapardi Djoko Damono.Sapardi Djoko Damono tutup usia pada Minggu 19 Juli 2020 di usia 80 tahun.Sang legenda meninggal dunia karena memiliki riwayat penyakit yang membuat penurunan fungsi organ.

Baca Juga: Sepanjang Malam Habiskan Waktu Bersamanya, Begini Reaksi Pangeran Cendana Tommy Soeharto saat Tahu Catherine Wilson Ribut dengan Andi SorayaSapardi Djoko Damono langsung menjadi trending di berbagai media sosial menyusul kabar kepergiannya.Publik merasa kehilangan, tentu pihak keluarga lebih merasakan duka.

Terlebih sang putri yang bernama Bawuk.Dirinya pun menjawab pertanyaan media di Tempat Pemakaman Bukan Umum ( TPBU) Giri, Minggu (19/7/2020).Sang putru ditanya mengenai kenangan tak terlupakan dengan sang Ayah.

Baca Juga: Sosok Ini Nekat Kawini Pemuda yang 70 Tahun Lebih Muda darinya, Ternyata Punya Rahasia Pijatan Khusus yang Bisa Bikin Pasangannya Itu Puas Bukan MainBawuk berbagi cerita yang tidak bisa dilupakan saat sang ayah belum berpulang.Bawuk menjelaskan bahwa momen yang paling diingat ketika bersama ayahnya saat dirinya ingin berkunjung ke pameran buku di negara Jerman.Menurutnya, pada saat itu dirinya bersama sang ayah terjebak di lift sehingga sempat sedikit menimbulkan rasa kepanikan."Kenangan yang paling diingat adalah ketika menghadiri Frankfurt book fair di tahun 2015, saya menemani kan.Jadi suatu pagi kita ingin menghadiri pameran tersebut.

Namun pas di lift, tiba-tiba lift mati di tengah jalan," ujarnya saat pemakaman Sapardi Djoko Damono, di Tempat Pemakaman Bukan Umum ( TPBU) Giri, Minggu (19/7/2020).Lebih lanjut, Bawuk mengatakan, untuk menghilangkan rasa panik, Sapardi Djoko Damono justru mengajak anak bungsunya melakukan selfie.

Baca Juga: Tak DIberi Uang Buat Beli Velg, Anak Durhaka Ini Malah Tega Bunuh Ayahnya Sendiri, Tanpa Merasa Berdosa Sedikitpun Pelaku Malah Santai Tunggu Sang Ibu Pulang"Bukannya panik, tapi kami tertawa dan selfie.Saya bertanya kapan diselamatkan ya.Tapi tak lama petugas langsung menyelamatkan kami. Itu lucu sih," jelasnya.Sementara itu, jenazah sastrawan Indonesia, Sapardi Djoko Damono dimakamkan di Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU), Giri Tama, Kabupaten Bogor.Melansir TribunnewsBogor.com, Minggu (19/7/2020), iring-iringan jenazah tiba di TPBU Giri Tama, Blok Taman Wijaya Kusuma nomor 146 sekitar pukul 15.45 WIB.Setibanya di TPBU, pihak keluarga langsung melakukan prosesi pemakaman yang diawali dengan doa dan diakhiri dengan prosesi tabur bunga.Sapardi Djoko Damono menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan.

Baca Juga: Terbongkar Semuanya, Sultan Jember yang Mengaku akan Beli Istana Anang Hermansyah setelah Dapat Wangsit ternyata Penipu belaka, Untung enggak jadi

Jenazah saat ini disemayamkan di Kompleks Dosen UI Ciputat Jl. Ir . H. Juanda no. 113, Tangsel.Sapardi Djoko Damono lahir pada 20 Maret 1940 di Surakarta.Ia adalah sastrawan besar Indonesia sekaligus akademisi dari Universitas Indonesia.Sapardi Djoko Damono pernah menjadi Dekan Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada tahun 1999-2004.Beberapa puisinya yang terkenal di masyarakat seperti Hujan Di Bulan Juni, Aku Ingin, Yang Fana Adalah Waktu, dan lainnya.

Baca Juga: Jauh-jauh Hari Peramal Mbak You Sudah Beri Peringatan Jessica Iskandar, Masih Ingat Tragedi Usap Air Mata Pakai Lap Makan?

Tag

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Sumber TribunnewsBogor.com