Mengharukan, Bocah 5 Tahun Positif Covid-19 Ini Berani Donorkan Sel Induk untuk Kakaknya yang Mengidap Talesimia, Begini Akhir Kisah Mereka...

Sabtu, 27 Juni 2020 | 18:00
Bangkok Biz News | Komchadluek

Sila dan Jintanakan

Suar.ID - Hingga artikel ini ditulis, banyak negara di dunia masih berusaha untuk membasmi virus corona.

Dengan potensiadanya mutasi, para ilmuwan masih berlomba melawan waktu untuk menguraikan banyak teka-teki yang mengelilingi penyakit ini.

Namun kabar baiknya, Thailand baru-baru ini telah diumumkan bahwa transplantasi sel induk Covid-19 pertama di dunia telah berhasil.

Baca Juga: Akhirnya, Jawa Timur Berhasil Lampauai Jakarta dalam Urusan Kasus Virus Corona Tertinggi di Indonesia, Presiden Jokowi Hanya Bisa Bilang Begini

Transplantasi sel induk dilakukankepada pasien yang terinfeksi telah berhasil dilakukan,dan hasilnya pasien tersebut sembuh dari Covid-19.

Terobosan signifikan ini dibuat ketika Sila "Jio" Boonklomjit yang berusia 5 tahun, menyumbangkan sel punca dari sumsum tulangnya untuk membantu menyelamatkan kakak perempuannya, Jintanakan (7 tahun), yang dilahirkan dengan talesemia.

Menurut American Center for Disease Control, talesemiaadalah kelainan darahdi mana 'tubuh tidakmenyuplai cukup protein yang disebut hemoglobin'.

Hal ini mengakibatkan lebih sedikit sel darah merah yang beredar di seluruh tubuh.

Baca Juga: Bak Masih Tak Kapok, China Nekat Gelar Festival Makan Daging Anjing Meski Sedang Heboh Virus Corona, Begini Penampakan Festival Tersebut!

Dalam kasus dua saudara kandung, Jintanakan sudah siap untuk menerima sel-sel induk baru setelah kemoterapi, yang digunakan untuk menghilangkan sel-sel induk yang tidak memproduksi sel darah merah di sumsum tulang.

Dilaporkan bahwasistem kekebalan tubuh Jintanakan menurun drastis.

Perlombaan melawan waktu ini semakin diperparah oleh fakta bahwa menemukan donor sel induk kompatibel yang tidak terkait secara genetis agak tipis, dengan peluang 1 banding 20.000-50.000, kata Assoc Prof Dr Usanarat Anurathapan, dari Divisi Hematologi dan Onkologi di Fakultas Kedokteran di Rumah Sakit Ramathibodi, Universitas Mahidol, yang melakukan prosedur tersebut.

Karena itu, mereka harus memanen sumsum tulang yang sehat dari Sila "Jio" Boonklomjit yang berusia 5 tahun, yangsayangnya sedangmenjadi pasien Covid-19.

Prosedur yang rumit untuk menyembuhkan Jintanakan menuntut tingkat perawatan ekstra karena keadaan khusus, di mana pendonor positif Covid-19.

Tidak hanya mereka harus bekerja dengan Sila di karantina, mereka juga harus memastikan bahwa sel-sel induk tidak terkontaminasi dengan Covid-19, menurut Bangkok Post.

Baca Juga: Seakan Kesabarannya sudah Habis, Presiden Jokowi dengan Tegas Minta Khofifah untuk Menurunkan Angka Kasus Covid-19 di Jawa Timur dalam Waktu 2 Minggu: Enggak bisa Surabaya Sendiri, nggak bisa!

Setelah berjuang dengan keadaan, dua saudara tersebut nyatanya berhasil melawan penyakit.

Menurut NST,prosedur rumit tersebut telah dinyatakan berhasil, dengan sel punca Sila tidak menunjukkan jejak Covid-19 sama sekali.

Setelah menjalani prosedur di Rumah Sakit Ramathibodi pada hari Selasa, kedua saudara kandung menyelesaikan semua prosedur tanpa ada komplikasi yang dilaporkan sejauh ini. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Bangkok Post

Baca Lainnya