Suar.ID - Korea Utara (Korut) telah merilis foto-foto orang yang melipat selebaran,dan itu semua akan dikirimke Korea Selatan (Korsel) sebagai aksi balas dendam.
Pyongyang berjanji untuk terus maju dengan kampanyenya dan akan mengirim 12 juta selebaran propaganda ke negara tetangganya.
Seoul mengklaim bahwa beberapa pamflet mungkin akan diterbangkan ke Korsel.
Ketegangan meningkatsetelah Korut meledakkan kantor penghubung bersama dan mengancam tindakan militer atas para pembelot di Korea Selatan yang mengirim selebaran anti-Korea Utara melintasi perbatasan.
Baca Juga: Sinopsis Drama Korea VIP Episode 14: Perang dengan Park Sung Joon
Media resmi Korea Utara, Korea Central News Agency (KCNA), dalam beberapa hari terakhir mengeluarkan foto-foto warga yang sedang mempersiapkan selebaran anti-Seoul di lokasi yang dirahasiakan oleh Korea Utara.
Yonhap Newsmelaporkan bahwa Korea Utara mungkinakan menyebarkan selebaran menggunakan balon udara untuk mengangkut pesan melintasi perbatasan.
Awal pekan ini, rezim Kim Jong-un dilaporkan mengirim tentara ke pos-pos penjagaan kosong di dalam Zona Demiliterisasi (DMZ).
Pos-pos kosong kini telah dijaga ketat di tengah meningkatnya ketegangan.
Baca Juga: Sinopsis Drama Korea VIP Episode 13: Na Jung Sun Marah Besar
Korut dilaporkan telah meledakkan kantor kedutaan de facto yang digunakan untuk pembicaraan antara kedua negara, bahkan Korut juga mengancam aksi militerakan dikerahkan.
Garis perbatasan yang dijaga ketat membagi kedua negara, yang secara teknis masih berperang.
Korea Utara telah memperingatkan dalam beberapa hari terakhir bahwa pihaknya bersiap untuk kampanye selebaran "skala besar" sebagai balasan atas selebaran yang dikirim melintasi perbatasannya.
Kementerian Korsel yang menangani urusan lintas-perbatasan pada hari Sabtu mengatakan bahwa Korut telah melakukan pelanggaran perjanjian damai.
Partai Front Bersatu dari partai yang berkuasa di Korea Utara, yangbertanggung jawab atas urusan antar-Korea, menolak seruan kementerian sebagai"omong kosong yang tidak masuk akal."
"Mengingat kesalahan mereka sendiri, beraninya mereka mengucapkan kata-kata seperti penyesalan dan pelanggaran?" kata Juru bicara departemen dalam sebuah pernyataan yangdikutip dari KCNA.
"Pihak berwenang Korea Selatan pasti akan dapat memahami betapajijiknya kami pada mereka (pembelot) dan betapa itu (selebaran) sangat menyinggung kami."
Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih berperang karena konflik tahun 1950-53.
Mereka sepakat untuk menghentikan "semua tindakan bermusuhan" dalam perjanjian perdamaian 2018.
Tetapi beberapa kelompok yang dipimpin pembelot secara teratur mengirim kembali selebaran, bersama dengan makanan, uang kertas 1 dolar, radio mini dan USB yang berisi drama dan berita Korea Selatan ke Korea Utara.
Mereka biasanya mengirim pesan dengan balon di atas DMZ atau pesan dalam botol yang dialirkan ke sungai.
Salah satu kelompok menjatuhkan rencana untuk mengapungkan ratusan botol plastik yang diisi dengan beras, obat-obatan dan masker wajah ke laut dekat perbatasan pada hari Minggu, lapor Reuters.
Pyongyang juga menggunakan balon dan drone untuk menerbangkan selebaran anti-Selatan.(Adrie P. Saputra/Suar.ID)