New Normal Diterapkan, Inilah Aturan Menikah yang Baru, Termasuk Jumlah Tamu Maksmimal yang Boleh Hadir

Senin, 01 Juni 2020 | 15:30
Instagram/imagenic

Rezky Aditya ucap ijab kabul di pernikahannya

Suar.ID -New normal akan segera dimulai, penyelenggaraan pernikahan pun juga diberlakukan peraturan baru.

Menteri Agama Fachrul Razi mulai mengeluarkan aturan baru terkait pernikahan.

Fachrul Razi kembali mengeluarkan aturan baru mengenai kegiatan akad nikah saat new normal dilakukan.

Peraturan terkait akad nikah ini terutama ditujukan bagi mereka yang melangsungkan akad di tempat ibadah.

Baca Juga: Bersiap untuk Terapkan New Normal, Ini Jam Pendek Belajar di Sekolah yang Direkomendasikan

Dalam peraturan baru yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah dalam Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman Covid di Masa Pandemi.

Jumlah Tamu yang Boleh Hadir saat Akad

Mengutip isi SE Menag Nomor 15 Tahun 2020, disebutkan bahwa penerapan fungsi sosial rumah ibadah meliputi kegiatan pertemuan di rumah ibadah seperti akad pernikahan/perkawinan diberlakukan tambahan ketentuan sebagai berikut:

Baca Juga: Banyak Masyarakat yang Belum Paham, Dokter Tirta Luruskan Maksud New Normal: Bukan Artian Kita Pasrah

  • Memastikan semua peserta yang hadir dalam kondisi sehat dan negatif Covid-19
  • Membatasi jumlah peserta yang hadir maksimal 20 persen dari kapasitas ruang dan tidak boleh lebih dari 30 orang
  • Pertemuan dilaksanakan dengan waktu seefisien mungkin
Secara umum, panduan kegiatan keagamaan ini dan kegiatan agama sosial yang diatur dalam surat edaran tersebut tidak hanya didasarkan pada status zona yang berlaku, tetapi juga memerhatikan kasus penularan di lingkungan rumah ibadah.

Ketentuan umum di rumah ibadah

Menurut surat edaran, rumah ibadah dapat menyelenggarakan kegiatan berjamaah atau kolektif jika berada di kawasan atau lingkungan yang aman dari Covid-19.

Baca Juga: Pemerintah Jadikan 7 Wilayah Ini untuk Uji Coba Terapkan Era New Normal, Wilayah Anda Termasuk?

Kondisi ini ditunjukkan dengan Surat Keterangan Rumah Ibadah Aman Covid dari Ketua Gugus Tugas Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan sesuai dengan tingkatan rumah yang dimaksud, setelah berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah setempat bersama Majelis-Majelis Agama dan instansi terkait di daerah masing-masing.

Surat tersebut dapat dicabut apabila dalam perkembangannya timbul kasus penularan atau ditemukan ketidaktaatan terhadap protokol yang telah ditetapkan.

Adapun sejumlah kewajiban masyarakat yang akan melaksanakan ibadah di rumah ibadah adalah sebagai berikut:

  • Jamaah dalam kondisi sehat
  • Meyakini bahwa rumah ibadah yang digunakan telah memiliki Surat Keterangan aman Covid-19 dari pihak yang berwenang
  • Menggunakan masker/masker wajah sejak keluar rumah dan selama berada di area rumah ibadah
  • Menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer
  • Menghindari kontak fisik, seperti bersalaman atau berpelukan
  • Menjaga jarak antar jemaah minimal 1 (satu) meter
  • Menghindari berdiam lama di rumah ibadah atau berkumpul di area rumah ibadah, selain untuk kepentingan ibadah yang wajib
  • Melarang beribadah di rumah ibadah bagi anak-anak dan warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang berisiko tinggi terhadap Covid-19
  • Ikut peduli terhadap penerapan pelaksanaan protokol kesehatan di rumah ibadah sesuai dengan ketentuan
Wabah pandemi corona tak hanya mengganggu laju perekonomian di Indonesia, tetapi juga mengubah beberapa ketentuan prosedural.

Salah satu yang turut terkena imbasnya adalah prosedur pendaftaran menikah.

Baca Juga: Bikin Geger, Burung Merpati dengan 'Kode Rahasia' Ini Ditangkap Warga karena Dianggap Mata-mata, Ternyata Beginilah Fakta di Baliknya

Meski negara masih berstatus darurat bencana corona, Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin memastikan layanan pencatatan nikah tetap berjalan.

Akan tetapi, setelah kebijakan work from home / WFH diterapkan, pendaftaran menikah bagi calon pengantin diminta dilakukan secara online melalui simkah.kemenag.go.id.

Sementara, calon pengantin yang sudah mendaftar tetap akan dilayani untuk pencatatan nikah.

"Untuk saat ini, karena kebijakan WFH bagi semua pegawai Kemenag hingga tingkat KUA, maka pelayanan pencatatan nikah dilaksanakan bagi mereka yang sudah mendaftar," kata Kamaruddin melalui keterangan tertulis, dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, Selasa (31/3/2020) lalu.

"Sedangkan bagi pendaftar baru, bisa mendaftar secara online melalui simkah.kemenag.go.id," lanjutnya.

Baca Juga: Didepak dari Jabatan Sebagai Direktur Utama, Terbongkar Kehidupan Helmy Yahya Kini Usai Dicopot jadi Dirut TVRI: Ada Hikmahnya

Seiring dengan upaya pemerintah mencegah penyebaran Covid-19 yang kian meluas belakangan ini, Kamaruddin pun mengimbau para calon pengantin merencanakan ulang jadwal pernikahan mereka.

Apalagi, pihak kepolisian juga telah mengeluarkan maklumat yang melarang masyarakat berkumpul dalam jumlah banyak, termasuk dalam acara pernikahan.

"Jika memungkinkan, waktu seremonial acara pernikahan dijadwal ulang sehingga prosesnya bisa berjalan dalam suasana dan kondisi yang lebih baik," ujar Kamaruddin.

Berikut panduan dari Kemenag yang dapat digunakan untuk mendaftar pencatatan nikah secara online:

1. Akses: simkah.kemenag.go.id,

2. Klik daftar nikah,

3. Pilih nikah di mana:

a. Provinsi/kabupaten/kota/kecamatan

b. Tanggal dan jam

4. Masukan data calon suami dan calon istri,

5. Checklist dokumen,

6. Masukan nomor ponsel,

7. Upload foto,

8. Cetak bukti pendaftaran

(TribunMataram.com/ Salma Fenty)

Artikel ini telah tayang di TribunMataram.com dengan judul Aturan Baru Nikah saat New Normal Dimulai, Termasuk Maksimal Tamu yang Boleh Hadir saat Akad

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : Tribun Mataram

Baca Lainnya