Viral Video Gubernur Tri Risma Marah Besar Lantaran Mobil PCR Bantuan untuk Surabaya 'Diserobot', Singgung Soal Boikot

Sabtu, 30 Mei 2020 | 13:15
Instagram/dishubsurabaya

Risma Wali Kota Surabaya Dikabarkan Kritis, Begini Kata Kabag Humas Pemkot Suranbaya

Suar.ID - Sebuah video terkait Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini marah-marah beredar di media sosial.

Adapun video yang menjadi viral tersebut menunjukkan kegeraman Risma lantaran mobil PCR bantuan untuk Surabaya malah "diserobot".

Tal hanya itu, Risma bahkan sempat menyinggung soal boikot.

Baca Juga: Fakta Baru, Irwansyah Mengakui Mendapatkan Saham 15 Persen dari Wawan, Begini Kronologinya

Sejumlah video yang menunjukkan kemarahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beredar luas di media sosial.

Di antaranya diunggah oleh akun Instagram @surabayakabarmetro pada Jumat (29/5/2020).

Pada video pertama, Risma yang mengenakan baju merah tampak duduk di sebuah kursi sembari menelepon seorang laki-laki.

Terdengar nada bicara kesal keluar dari mulut Risma.

"Saya sampai ngemis-ngemis lho Pak ini. Lewat Pak Pramono Anung, sampai lewat orang DPR RI," katanya dengan nada tinggi.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Tetangga Buka-bukaan soal Tabiat Penyebar Video Syur Mirip Syahrini | Aurel Hermansyah Terus Sindir Kejantanan Atta Halilintar

Risma bahkan menyebut jika dirinya bisa saja kembali dituduh tak bisa bekerja.

"Nanti saya dituduh nggak bisa kerja lagi.. Gimana Pak..," kata Risma.

Dalam keterangan unggahan, disebutkan bahwa Risma marah lantaran mobil tes PCR bantuan dari BNPB justru ditarik ke luar kota.

Di video kedua, Risma kembali menegaskan bahwa mobil tersebut dikirim khusus untuk Surabaya.

Hal itu dibuktikan dengan pesan WhatsApp dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

"Dapat WA-nya Pak Doni Monardo kalau itu (mobil PCR) untuk Surabaya," kata Risma.

Nada bicara Risma kembali meninggi saat ia menyinggung soal boikot.

Baca Juga: Blak-blakan Sule Beberkan Alasan Sebenarnya Pamit dari Program Ini Talkshow: Saya ga tau Internal Mereka

"Kalau mau boikot jangan gitu pak caranya," kata Risma.

Risma bahkan mengancam akan membicarakan fakta tersebut ke semua orang.

"Saya akan ngomong ini ke semua orang," katanya.

Tak sampai situ, Risma bahkan mengaku tak terima atas perlakuan yang diterimanya.

Ia juga menyinggung soal anggapan orang bahwa dirinya tak bisa bekerja.

"Saya nggak bisa terima lho pak. Betul saya nggak terima. Saya dibilang nggak bisa kerja," katanya.

Suaranya bahkan bergetar saat kembali menegaskan tuduhan dirinya tak bisa bekerja.

Baca Juga: Dihadapkan 2 Pilihan, Anies Baswedan lebih Memilih Menambah Anggaran Bansos Ketimbang Membayar TKD PNS

"Siapa yang nggak bisa kerja sekarang, kalau ngawur, nyerobot begitu," katanya.

Risma bahkan juga sempat menunjukkan chat WhatsApp antara dirinya dengan Doni Monardo.

Saat mendapat laporan dari Risma, Doni mengakui bahwa bantuan mobil PCR diprioritaskan untuk Surabaya.

BNPB memang memberikan bantuan mobil PCR untuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur guna memaksimalkan pelayanan swab test.

Mengutip dari Surya.co.id, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kemudian mengirimkan dua mobil PCR tersebut ke Lamongan dan Tulungagung.

Langkah ini diambil setelah dua hari mobil tersebut dioperasionalkan di Surabaya dan Sidoarjo.

Mobil PCR difungsikan untuk percepatan pelayanan laboratorium dalam melakukan swab test di Jawa Timur.

Baca Juga: Berbeda dengan Khofifah yang Beri Pujian PSBB di Malang Raya, Doni Monardo Beberkan Alasan Mengapa Kasus Corona di Jawa Timur Bertambah Pesat hingga Membuat Surabaya disebut sebagai Wuhan Kedua

"Alhamdulillah kami kembali mendapat bantuan dari BNPB, berupa dua unit mobil mesin PCR. Bantuan ini penting, karena saat ini kebutuhan mesin PCR test untuk swab memang yang paling dibutuhkan karena validitasnya paling tinggi," ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (29/5/2020).

Pengiriman ke luar kota inilah yang membuat Wali Kota Surabaya geram.

Kemarahan Risma bukan tanpa alasan.

Ratusan orang di Surabaya akhirnya gagal melakukan swab tes.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita menyebut, Risma geram lantaran Pemkot Surabaya harus beberapa kali membatalkan pemeriksaan.

Pihaknya pun menyesalkan hal tersebut.

"Kami sangat menyesalkan itu," kata Feny, dikutip Tribunnews dari Surya.co.id.

Pembatalan tersebut terjadi di sejumlah tempat.

Misalnya pada Kamis (28/5/2020), Pemkot Surabaya harus membatalkan pemeriksaan di Hotel Asrama Haji Sukolilo dan di Dupak Masigit.

Masing-masing berisi ratusan orang.

Feny menyebut, pihaknya harus menunggu hingga lima jam.

"Ternyata mobil itu tidak datang hingga kami menunggu lima jam dan mobil itu baru datang sekitar pukul 18.30 WIB," kata Feny.

Pembatalan kembali terjadi pada Jumat (29/5/2020) hari ini di Kelurahan Kali Kedinding yang dihadiri sekira 200 orang.

"Akhirnya, kami dua kali membubarkan pasien untuk melakukan tes swab,” katanya.

Baca Juga: Bersiap untuk Terapkan New Normal, Ini Jam Pendek Belajar di Sekolah yang Direkomendasikan

Artikel ini telah tayang di posbelitung.co dengan judul Video Tri Risma Marah-marah Beredar di Medsos, Geram Mobil PCR Bantuan Diserobot, Sebut soal Boikot

Tag

Editor : Rahma Imanina Hasfi