Bukannya Bermaaf-maafan di Malam Takbir, Seorang Kakak di Garut Malah Nekat Tikam Adiknya Sendiri hingga Tewas, Ternyata Sang Ibu Punya Peran Besar Didalamnya

Selasa, 26 Mei 2020 | 13:35
Dok. Tribunnews

Tak terima ibunya dihina di malam takbir, seorang kakak nekat menikam adiknya hingga tewas.

Suar.ID -Tragedi berdarah dalam satu keluarga terjadi di Garut, Jawa Barat, di malam takbir.

Seorang pemuda tewas di tangan kakak kandung sendiri.

Sang kakak nekat menusuk adiknya pada malam takbir.

Peristiwa kakak tusuk adik di Garut ini terjadi pada Sabtu (23/5/2020) malam pukul 23.30 WIB di rumah mereka, Perum Suci Permai, Desa Suci Kaler, Karangpawitan, Garut.

Berdasarkan laporan wartawan Tribunjabar.id sebelumnya, ada fakta-fakta baru yang terungkap terkait kasus penusukan ini.

Berikut adalah kronologi terjadinya tragedi tersebut.

Baca Juga: Bocah Ini Tega Bunuh Tukang Becak dengan Cor Tiang Bendera: Saya Dendam, Waktu Itu Lagi Pipis

1. Si Adik Berani Menghina Ibu

Wira, pemuda berusia 21 tahun disebut berani mencaci maki, bahkan menghina ibunya.

Sikap tersebut ditunjukkan sang adik di depan sang kakak, QA (27).

"Korban yang merupakan adiknya menghina ibunya," kata Kasatreskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng.

Baca Juga: 2 Pria Bunuh dengan Sadis Mahasiswa dan Buang Mayatnya ke Sungai Lantaran Sakit Hati Tak Dibayar usai Lakukan Hubungan Sesama Jenis

2. Si Adik juga Menantang Duel

Selain kepada ibunya, Wira juga berkata kasar pada kakaknya.

"Sebelum ditusuk korban duduk di atas kasur.

Ia lalu mengganggu pelaku QA (27), dengan ucapan kasar.

Selain itu korban bernama Wira (21) juga melawan ibunya," ujar AKP Maradona.

Melihat sikap adiknya, sang kakak pun melontarkan teguran.

Namun, tingkah Wira justru makin menjadi-jadi.

Ia malah menantang kakaknya untuk berkelahi.

Baca Juga: Jarang yang Tahu, Luna Maya Ternyata Sempat Ingin Bunuh Diri karena Tak Kuat akan Hal Ini

3. Si Kakak Emosi Lihat Sikap Si Adik

QA disebut emosi karena sikap adiknya terhadap sang ibu.

Ia pun memukul wajah sang adik menggunakan tangan kosong.

"Pelaku lalu memukul wajah korban satu kali di bagian wajah dengan tangan kosong," kata AKP Maradona.

Namun, sang adik, Wira tak berhenti.

Ia justru kembali melontarkan kata-kata kasar pada kakaknya.

"Korban kembali melawan dengan ucapan kasar," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Sempat Curhat Pada Kak Seto, Siswi SMP yang Bunuh Bocah 5 Tahun ini Mengaku Menyesal Hingga Siapkan Besarkan Bayinya Tanpa Didampingi Seorang Ayah

4. Pakai Pisau Dapur

Emosi sang kakak semakin memuncak dan tak terkendali.

Ia disebut bergegas ke dapur mengambil pisau lalu menusukkannya kepada sang adik.

Akibatnya, pisau dapur itu patah dan korban yang merupakan adiknya sendiri terjatuh di atas kasur.

"Pisau ditusuk sebanyak satu kali."

"Pisau sampai patah dan korban tergeletak di kasur," kata Kasatreskrim Polres Garut.

Luka tusuk tersebut berada di bagian jantung.

"Hasil investigasi kami, Wira tewas dengan luka tusuk tepat di bagian jantung," ujarnya.

Baca Juga: Terungkap Fakta Baru Siswi SMP yang Tega Bunuh Bocah 6 Tahun, Ternyata Pelaku Jadi Korban Pencabulan 3 Orang Terdekatnya Hingga Sempat Direkam

5. Nyawa SI Adik Tak Tertolong

Akibat kejadian itu, sang ibu langsung membawa anaknya ke rumah sakit.

Namun, sebelum sampai di rumah sakit, korban menghembuskan napas terakhirnya.

Wira meninggal saat dalam perjalanan.

Baca Juga: Dengan Keji Bunuh Bocah 5 Tahun Lalu Simpan Mayatnya di Lemari, Remaja NF Ternyata Korban Pencabulan oleh Pamannya Sendiri, bahkan Sekarang Hamil 3,5 Bulan

6. Pelaku Sudah Ditangkap

Polisi mendapatkan laporan atas kejadian, pada Minggu (24/5/2020).

Polisi pun langsung ke lokasi kejadian dan mengamankan pelaku yang telah menusuk adiknya itu.

Baca Juga: Masa Depannya Dihancurkan Orang Terdekat, Remaja Pembunuhan Bocah di Sawah Besar Niat Rawat Anak yang Dikandungnya dan Ingin Lanjut Sekolah

7. Polisi Dalami Motif Lain

Hingga berita ini ditulis, polisi masih melakukan pendalaman terhadap kasus kakak tusuk adik ini.

"Kami masih mendalami kasus ini, untuk sementara, pelaku sangat emosi, tapi motif lainnya masih kami dalami dan periksa lebih lanjut," ujar AKP Maradona.

(Tribunjabar.id/Firman Wijaksana)

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Tribun Jabar

Baca Lainnya