Suar.ID -Seperti yang diketahui, pemerintah mengambil keputusan untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai virus corona.
Namun sayangnya PSBB malah seolah tak dianggap.
Sebab masih banyak warga yang berkerumun di tengah-tengah pandemi.
Baca Juga: Heboh Parasit yang Dipercaya Bisa Tangkal Virus Corona, Harganya Mencapai Rp 2 Miliar per Kilogram!
Seperti yang baru-baru ini terjadi di Mal CBD Ciledug Kota Tengerang, Minggu (17/5/2020).
Meski pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan Idul Fitri tanpa bepergian, namun masih banyak warga yang memburu pusat perbelanjaan (mal) untuk membeli baju Lebaran.
Pergerakan kerumunan warga di saat pandemi ini juga membuat resah para petugas makam di TPU Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan.
Sama seperti para petugas medis yang menggaungkan kata "Indonesia Terserah", petugas makam di TPU Jombang juga memiliki cara untuk menyindir masyarakat yang berulah.
Melansir Kompas.com, Kepala Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jombang, Tabroni pada Rabu (20/5) mengatakan, ia merasa kecewa dengan mereka yang melanggar aturan pemerintah.
Saking kesalnya, petugas makam sampai membuat nisan khusus untuk para pelanggar PSBB.
"Indonesia Bin Terserah Kalian. Kami Tunggu di sini TPU Jombang, Tangerang Selatan".
Begitu bunyi nisan yang dituliskan para petugas makam.
Diketahui, TPU Jombang menjadi pusat pemakaman pasien Covid-19 di Tangerang Selatan.
Tabroni juga menyesalkan langkah pemerintah yang membuka mal, sementara toko-toko kecil justru tutup di masa pandemi.
"Iya intinya PSBB kan gagal ya, banyak orang yang keluar (rumah). Dan juga toko kecil ditutup, yang besar (mal) dibuka," katanya.
Tabroni menganggap upaya sindiran itu sebagai bagian dari dukungan untuk tenaga medis.
Ia merasa iba, melihat dokter di garda depan mempertaruhkan hidupnya.
Tetapi di sisi lain, banyak masyarakat yang tidak mau berkompromi untuk patuh dan diam di rumah.
"Iya ini bentuk support tenaga medis saja. Kita buat (kalimat pada nisan) minggu kemarin," kata Tabroni.
Tak hanya tenaga medis, para penggali kubur dan petugas makam seperti Tabroni juga mulai lelah dengan kondisi saat ini.
Pasalnya di TPU Jombang sendiri, jenazah pasien virus corona sudah mencapai 97 per Rabu (20/5).
Jumlah itu masih mungkin bertambah mengingat Indonesia belum menang melawan Covid-19.
"Ya mudah-mudahan tidak bertambah lagi, karena tenaga kita juga sudah terkuras," ucapnya.
Adapun salah seorang petugas makam lain bernama Iman Saiman atau yang akrab disapa Japra (47) mengatakan hampir setiap hari dirinya menggali kubur selama pandemi.
Melansir Warta Kota, Iman alias Japra yang juga bekerja di TPU Jombang mengatakan, ia tidak takut terinfeksi virus corona meski pekerjaannya berisiko tinggi.
Ia memilih untuk berserah diri dan mempercayakan pada APD yang digunakannya selama pemakaman.
"Kalau untuk kisah-kisah ke sananya enggak ada apa-apa, enggak ada masalah poinnya. Memang karena tugas kami setiap hari untuk memakamkan, ya kita ambil hikmahnya saja," kata Japra, mengutip Warta Kota.
"Jadi ntuk selama ini Alhamdulillah saya tidak merasa khawatir dalam pemakaman corona," tambahnya.
Menurut Japra, pengetahuan yang didapatkannya dari tim medis sebelum pemakaman juga membuatnya lebih berhati-hati.
Japra memasrahkan segalanya pada Tuhan disamping berusaha untuk patuh imbauan pemerintah.
"Karena perhitungannya tidak selamanya kita akan sehat atau bagaiamna, ya semuanya kita jalankan dengan baik. Khawatir tidak atau setiap ada yang cerita tentang penyakitnya, alhamdulillah tidak mengkhawatirkan sekali, saya hanya tawakal ke Allah," ucapnya.
(Rifka Amalia)
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul"Dongkol Setengah Mati Lihat Orang-orang Bejubel di Mal saat PSBB, Tukang Gali Kubur Siapkan Nisan dengan Tulisan Istimewa: Kami Tunggu di TPU Ya!".