Suar.ID -Kepulangan 4 pasien positif corona di Desa Wailamung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT justru disambut upacara ritual adat.
Namun, ritual adat tersebut justru menjadi awal 88 warga terpaksa menjalani rapid test virus corona baru atau Covid-19.
Mereka menjalani rapid test karena melakukan kontak dekat dengan empat pasien positif Covid-19.
Kejadian itu bermula ketika empat warga diizinkan pulang setelah menjalani karantina terpusat selama satu bulan di Sikka Convention Center (SCC).
Empat warga Desa Wailamung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, itu pulang ke kampung halamannya.
Mereka pun disambut meriah oleh keluarga besarnya.
Keluarga juga menggelar ritual adat untuk menyambut kepulangan mereka.
"Keluarga dari empat pasien Covid-19 ini berpikir mereka yang pulang ini sudah sehat," kata juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sikka Petrus Herlemus saat dikonfirmasiKompas.com, Selasa (19/5/2020).
Baca Juga: Wabah Corona Makin Meluas, Paranormal Ini Ajak warga Lakukan Ritual Ini
Tapi, beberapa hari setelah tiba di kampung halaman, empat warga itu dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan uji laboratorium di RSUD WZ Johannes Kupang.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sikka langsung menelusuri warga yang pernah melakukan kontak dekat dengan pasien itu.
Sebanyak 88 orang yang merupakan keluarga besar empat pasien itu diduga melakukan kontak dekat.
Mereka sempat duduk bersama empat pasien positif Covid-19 sembari meminum moke, minuman tradisional dari Kabupaten Sikka.
"Mereka pun minum bersama saat upacara adat."
"Karena pernah kontak langsung dengan pasien Covid-19, mereka harus jalani rapid test," kata Petrus.
Rapid test virus corona baru atau Covid-19 pun langsung digelar di Desa Wailamung.
Berdasarkan hasil rapid test, 88 warga itu dinyatakan non-reaktif Covid-19.
Petrus bersyukur dengan hal itu.
Tapi, ia meminta masyarakat tak lengah.
Masyarakat pun diminta menjalani karantina mandiri selama dua pekan.
"Meski non-reaktif, kita tidak mau lengah."
"Kita tetap pantau dan melakukan pendampingan, mereka menjalani karantina di rumah," jelas Petrus.
(Kompas.com)