Negara ini Melarang Rakyatnya Jatuh Miskin dan Jadi Tuna Wisma, Bila Tak Kaya Sang Raja Akan Berikan Sebidang Tanah, Kok Bisa?

Senin, 25 Mei 2020 | 15:00
Instagram/@manoj.p07

Serba Makmur, Negara Bhutan Melarang Penduduknya Jatuh Miskin, Wah Jaminan Hidup Sejahtera nih!

Suar.ID - Kemiskinan menjadi salah satu masalah yang banyak dihadapi di berbagai negara di dunia.

Bahkan ada sebuah negara yang sampai melarang penduduknya jatuh miskin dan menjadi tuna wisma.

Kabarnya negara ini juga memiliki peraturan yang mengharuskan warganya yang jatuh miskini ini untuk menemui raja agar nantinya bisa diberikan kemakmuran.

Dan negara yang melarang penduduknya jatuh miskin ini adalah negara Bhutan.

Baca Juga: Terobsesi Jadi Kanibal, Pria Ini Setubuhi Lalu Makan Jasad Korbannya yang Sudah Enggak Berdaya, Begini Cerita Dia Lolos dari Jeratan Hukum

Ya, dari ribuan wilayah dan negara di dunia yang luas ini, apakah kamu pernah mendengar soal negara Bhutan?

Negara Bhutan adalah negara kecil yang terletak di Asia Selatan dengan wilayah yang diapit oleh dua negara besar, India dan Tiongkok.

Meski termasuk sebagai negara kecil dengan jumlah penduduk tak lebih dari satu juta, Bhutan termasuk salah satu negara yang makmur.

Hal ini terlihat dari tak adanya tunawisma di pelosok negara tersebut.

Baca Juga: Terpaksa Jadi Janda Setelah Menikah Sembunyi-sembunyi Gara-gara Hamil Duluan, Janda Cantik Ini Tiba-tiba Unggah Foto Bareng Pria Keturunan Turki, Pakai Bilang Begini Juga

Mengapa bisa seperti itu?

Melansir dari artikel Bright Side, Jumat (8/5/2020) hal ini dikarenakan pemerintah Bhutan menerapkan larangan bagi penduduknya untuk jatuh miskin.

Peraturan ini memang tidak secara tertulis menyebutkan bahwa tak ada penduduknya yang boleh jatuh miskin.

Akan tetapi, pemerintah akan melakukan sesuatu untuk menghindari adanya peningkatan jumlah tunawisma di jalanan.

Baca Juga: Ilmuwan Dunia Bagikan Berita yang Melegakan Kalau Virus Corona Kian Melemah, Inikah Tanda-tanda Segera Berakhirnya Pandemi ini?

Semenjak peraturan ini dijalankan, penduduk Bhutan dikenal dengan kesejahteraan yang baik.

Terdapat lima prinsip hidup yang diterapkan oleh pemerintahan Bhutan untuk menjaga kesejahteraan rakyatnya.

Mau tahu seperti apa peraturan tersebut?

Yuk simak informasi unik nan menarik ini yang berhasil dirangkum Sosok.ID dari Bright Side!

Baca Juga: Ahmad Dhani Beberkan Alasan tak Balas Tantangan Jerinx soal Debat Agama, Terungkap ada Peran Besar Mulan Jameela di Dalamnya

1. Tak Boleh Ada Tunawisma

Sudah menjadi rahasia umum bila jalanan di negara Bhutan ini tak pernah terlihat satu pun tunawisma.

Hal ini dikarenakan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintahan kerajaan Bhutan.

Dalam peraturanm tersebut disebutkan bahwa setiap warga yang kehilangan rumah dan harta bendanya harus menghadap kepada Raja.

Setelah mendengarkan keluh kesah rakyatnya, Raja akan memberikan mereka sebidang tanah subur untuk diolah sebaik mungkin.

Tentu saja permintaan ini juga diikuti dengan pemeriksaan lebih lanjut oleh aparat setempat untuk membuktikan warga tersebut bohong atau tidak.

Baca Juga: Tertangkap Polisi Karena Kasus Narkoba, Roy Kiyoshi Diragukan Netizen Sebagai Anak Indigo, Ahli Tarot ini Malah Melihat Ada 'Peti Mati'!

2. Pernah Melarang Adanya Televisi dan Internet

Pernah menganggap televisi dan internet adalah pengaruh yang buruk bagi rakyatnya, pemerintah Bhutan sempat melarang kedua hal tersebut.

Namun pelarangan ini hanya berlanjut hingga tahun 1999.

Karena tak mungkin membatasi diri dengan teknologi, terlebih lagi ketika Bhutan adalah negara dengan potensi wisata tinggi, akhirnya pemerintah kembali mencabut larangan ini.

Akibat hal ini, Bhutan tercatat sebagai negara terakhir di dunia yang rakyatnya menggunakan televisi secara serempak.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Sosok ini Tiba-tiba Unggah Foto-foto Syahrini, Tak Segan Bongkar Aib Sang Artis: Wanita Beragenda itu Menginap dengan Laki-laki Tua Tapi Bukan Saya!

3. Semua Layanan Kesehatan Gratis

Tak hanya memberikan rakyatnya tanah secara cuma-cuma, pemerintah Bhutan juga menggratiskan layanan kesehatan.

Layanan kesehatan gratis ini pun mencakup banyak hal termasuk pemeriksaan rutin, perawatan medis secara profesional maupun pengobatan tradisional.

Masyarakat pun diberi kebebasan untuk memutuskan jenis pengobatan yang cocok untuk mereka.

Baca Juga: Padahal Sedang Digosipkan Dekat dengan Didi Riyadi, Janda Anak Satu ini Malah Kepergok Bagikan Foto Mesra Bareng Pria Lain di Atas Salju: Luv U Berat!

4. Menjunjung Tinggi Pakaian Tradisional

Jika di negara lain pakaian tradisional dikenakan hanya pada hari-hari penting, rupanya berbeda di Bhutan.

Menjunjung tinggi adat budaya negara sendiri, rakyat Bhutan kerap kali terlihat menggunakan baju tradisional mereka dalam kegiatan sehari-hari.

Tak hanya soal budaya, pakaian juga rupanya menunjukkan status sosial mereka dalam kehidupan bermasyarakat.

Status dan tingkat sosial seseorang dapat dilihat dari warna syal yang menutupi bahu kiri mereka.

Orang-orang biasa akan mengenakan syal putih. Sedangkan orang-orang yang mulia dan para biksu mengenakan warna kuning.

Baca Juga: Anggota DPR Minta Relaksasi Masjid di Tengah Pandemi Corona, Begini Tanggapan Menag Fachrul Razi, Komisi VIII: Kenapa Kantor Kemenag sampai Sekarang Buka?

5. Tingkat Kepedulian Terhadap Alam Tinggi

Selain dikenal sebagai negara dengan penuh potensi wisata, rupanya Bhutan juga dikenal sebagai negara dengan tingkat kepedulian terhadap alam yang cukup tinggi.

Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk Bhutan beragama Buddha dan percaya akan adanya karma.

Saking pedulinya dengan alam, Bhutan mencetak rekor dunia ketika masyarakatnya menanam 50.000 pohon hanya dalam satu jam pada tahun 2015 lalu.

Baca Juga: Dampaknya tidak Main-main, Maskapai Penerbangan Tertua Kedua di Dunia Ini Bangkrut karena Covid-19, Sosok Ini Dituding jadi Biang Keladinya

(Tata Lugas Nastiti)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul"Kudu Hidup Tajir dan Makmur! Negara Ini Melarang Penduduknya Jatuh Miskin dan Jadi Tunawisma, Bila Tak Punya Kekayaan Wajib Bertemu Raja".

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya