Terlalu Posesif, Wanita Cantik Ini Dipaksa untuk Menato Nama Pacarnya di Tangan dan Menjalani Kehidupan yang Menyiksa

Senin, 11 Mei 2020 | 12:30
Mirror

Tato di tangan Alisa.

Suar.ID - Seorang wanitaberada dalam hubungan yang"dikendalikan", dia mengatakan bahwa pacarnyaterlalu posesif.

Alisa Thomas (29), pertama kali bertemu Martin Mitchelldi pekerjaannya dua tahun lalu dan mereka mulai berkencan setelahnya.

Kencan pertama berjalan mulus, Alisa mengatakan bahwa Mitchell "benar-benar baik", "menawan" dansuka memujinya.

Ibu dua anak dari Llantwit Major, Wales, ini kemudian segera pindah dengan Mitchell.

Baca Juga: Meski Tak Bekerja dan Hanya Tinggal di Hutan Selama 27 Tahun, Pria ini Tetap Punya Barang-barang Modern, Kok Bisa?

NamunMitchell ternyata kesulitan mengendalikan emosinya - terutama kemarahan.

Mengingat saat pertama kali Mitchell kehilangan kesabaran, Alisa berkata, "Mengerikan sekali. Itu hanya dalam waktu dua minggu setelah kita pindah."

Alisa mengatakan mantan pacarnya datang untuk menjemput putra mereka.

Ketika dia kembali ke rumah, Mitchell "kehilangan kendali", menuduh Alisa menggoda mantan pacarnya dan memanggil namanya dengan sebutan "pelacur".

Baca Juga: Dikubur Hidup-hidup Oleh Anaknya Sendiri di Makam Kosong, Ibu Lumpuh ini Hanya Bisa Merintih Minta Tolong, Begini Kisahnya...

Wanita itu berkata, "Itulah pertama kali saya melihatnya (marah)."

"Itu terjadi begitu saja, bahkan menjadi semakin buruk sampai pada titiksaya tidak diizinkan keluar dari pandangannya."

Setelah serangkaian insiden, Mitchell dihukum di Pengadilan Mahkota Cardiff, di mana ia dinyatakan bersalah karena mengendalikanseorang individu.

Alisa berkata, "Dia membuatku takut."

Mitchell menetapkan aturan yang harus dia ikuti - misalnya, melarang dia mengatakan nama mantanpacarnya dan memberikan tato nama di lengannya.

Mirror

Martin Mitchell

Mitchell tidak inginAlisa melakukan kontak dengan mantanpacarnya dan memeriksa pesan-pesan di ponselnya.

Mitchelbahkan mulai mengendalikan penampilannya seperti menyuruh Alisa memakai lipstik merah meskipun dia biasanya tidak memakai banyak make-up.

Mitchell juga menyuruhnya membuang pakaian yang dimilikinya sebelum mereka bertemu, termasuk sepatu dan pakaian dalam.

Baca Juga: Dulu Sering Jadi Pembantu Seksi, Artis Ini Sudah Tak Lagi Muncul di TV setelah Dinikahi Anggota Keluarga Cendana, Begini Kabar Terbarunya

Ketika mereka pergi berlibur ke Gran Canaria pada bulan September 2018, Mitchell memutuskan Alisa harus menato namanya di lengannya.

Namun wanita itu, yang sudah memiliki tato kecil di perutnya yang dia sesali, tidak ingin mendapatkan tato yang lain.

Dia berkata, "Saya bahkan tidak suka tato."

"Dia menginginkannya ada Tato (nama Mitchell) di lenganku sehingga semua orang bisa melihatnya."

Senimantato menolak untuk membuatdesain nama yang besar, tetapi setuju untuk melakukan versi yang lebih kecil di pergelangan tangannya, kata Alisa.

Mirror

Alisa

Begitu nama Mitchell dicap di kulitnya, dia mengatakan, "Sekarang semua orang akan tahu kau milikku."

Alisa mengatakan tiga minggu kemudian Mitchell ingin dia mendapatkan tato di leher yang lebih besar untuk memastikan bahwa banyak orang akan bisa melihatnya.

Alisamemohon padanya untuk tidakmenato di leher karena dia tidak diizinkan memiliki tato di tempat kerja.

Pasangan itu membeli rumah di Boverton di Vale of Glamorgan pada April 2019.

Baca Juga: Hore! LIPI Temukan Obat Herbal untuk Sembuhkan Virus Corona, Apa Saja Bahan-bahannya?

Dia berkata, "Saya punya kanvas untuk anak-anak, tetapi dia mengatakan kepada saya, 'Kamu tidak boleh melakukan itu di rumah'."

Alisa mengatakan dia tidak diizinkan untuk berbicara dengan rekan-rekan pria dan Mitchell berharap dia akan tetap berbicara di telepon kepadanya sepanjang shift-nya.

Akhirnya pertengkaran hebat terjadi di sebuahpub pada 28 Agustus tahun lalu dan seorang tetangga memanggil polisi.

Mitchell dibawa ke kantor polisi di Bridgend dan mengatakan kepada petugas, "Saya tidak berpikir saya melakukan kesalahan."

Dia membantah mengendalikan atau memaksa perilakuAlisa dan kasus ini terdaftar untuk diadili di Pengadilan Mahkota Cardiff pada 4 Maret.

Alisa dan saksi lainnya hadir, siap memberikan bukti.

Pada 4 Mei, Mitchell dijatuhi hukuman penjara 16 bulan, diskors selama 18 bulan, dan diperintahkan untuk menyelesaikan 10 hari kegiatan rehabilitasi dengan fokus pada empati korban.

Dia diperintahkan untuk menyelesaikan 24 sesi program Building Better Relationships ditambah 150 jam kerja yang tidak dibayar dan diperintahkan untuk membayar 1.800 poundsterling (Rp 33 juta).

Alisa sekarang sudah mulai pulih, mencoba membangun kembali kehidupannya dan anak-anaknya satu per satu - dari konseling hingga menemukan rumah baru.

"Itu jalan yang panjang. Ada banyak hal untuk diselesaikan."

"Tapi ada banyak bantuan di luar sana," katanya.(Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Mirror

Baca Lainnya