Orangtua ABK yang Meninggal di Kapal China Curhat Pilu, Tak Bisa Hubungi Anak Berbulan-bulan Hingga Dapat Secarik Surat Berbahasa China

Senin, 11 Mei 2020 | 11:00
Tribunnews.com

Curhat pilu orangtua ABK yang dibuang ke laut

Suar.ID - Orang tua Ari, ABK yang meninggal di Kapal China dan jasadnya dibuang di laut ungkap isi hati mereka, anak sulit dihubungi & tak tahu sudah meninggal.Nasib para ABK di Kapal China masih menuai sorotan dari masyarakat.ABK Indonesia yang bekerja di sebuah kapal China bernama Longxing 629 mengalami eksploitasi.

Baca Juga: Hore! LIPI Temukan Obat Herbal untuk Sembuhkan Virus Corona, Apa Saja Bahan-bahannya?Empat dari 18 ABK meninggal dunia setelah bekerja di kapal tersebut.Tiga orang meninggal ketika masih berada di atas kapal.

Jenazahnya ketiganya dibuang ke laut, padahal sebelumnya ada perjanjian jika abu jenazah akan dikembalikan ke keluarga.Tiga ABK tersebut, yakni Al Fattah yang berusia 19 tahun, Sefri yang masih berusia 24 tahun, dan Ari yang juga berusia 24 tahun.Orang tua Ari, Juriah buka suara mengenai kesedihan yang dialaminya kehilangan putra kesayangannya.

Baca Juga: Astaga, Penyanyi Dangdut Ini Mengaku Merasa Puas saat Siksa Diri Sendiri, Netizen: Kok jadi Gini sih?Dirinya harus menerima jika Ari dilarung ke laut tanpa persetujuan keluarga.Namun, yang lebih membuat hancur hati Juriah adalah dirinya mengaku tak bisa menghubungi Ari sejak bekerja menjadi anak buah kapal ( ABK) Kapal Long Xing 629 China."Tidak pernah menelepon dan kami juga tidak bisa menelepon," kata ayah Ari tersebut.Juriah, saat ditemui di rumahnya di Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan, menceritakan, Ari telah merantau selama 14 bulan.

Selama itu juga, dirinya tak sedikit pun mendengar kabar dari Ari, yang telah menjadi tulang punggung keluarga.Lalu, suatu saat ada seseorang yang mengaku bos Ari menelepon dan memintanya ke Jakarta. Dirinya juga diminta untuk memberikan nomer rekening."Yang kedua ada minta rekening dengan saya, ujung-ujungnya tiga hari kemudian menyuruh saya ke Jakarta, (ternyata) anak saya meninggal,” kata Juriah.

Baca Juga: Lagi Buka Kulkas Peninggalan Mendiang Ibunya, Pria Ini Menjerit karena Ketakutan saat Melihat IsinyaHatinya pun hancur saat mereka mengetahui jenazah Ari telah dilarung tanpa persetujuan keluarga.Juriah berharap kasus yang menimpa anaknya segera diusut tuntas. Secarik surat berbahasa ChinaHal serupa juga dialami keluarga ABK Sepri, warga Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.Menurut kakak perempuan Sepri, Rita Andri Pratama, kepada Kompas.com, Sabtu (9/5/2020), pihak keluarga menerima kabar duka dari pihak perusahaan melalui selembar surat berbahasa China.Setelah diterjemahkan, surat tersebut menjelaskan, Sepri sudah meninggal dunia dan jenazahnya di larung ke laut.

Pihak keluarga sempat mempertanyakan mengapa jenazah Sepri dilarung ke laut bukan dikirim ke Indonesia.Saat itu, pihak perusahaan berdalih tak bisa menghubungi keluarga karena komunikasi susah.“Menurut pihak perusahaan, meksi sudah diberi perawatan dan diinfus oleh tim media kapal ternyata nyawa Sepri tidak bisa diselamatkan,” kata Rita.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Senin 11 Mei 2020: Keuangan Virgo dan Capricorn Sedang Mujur-mujurnyaDapat santunan Para Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia menceritakan pengalaman mereka selama berada di kapal China.(KFEM via BBC)Menurut Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI) Benny Ramdhani, dua dari tiga keluarga ABK yang dilarung dari Kapal ikan China Long Xin 629 telah mendapatkan santunan dari perusahaan penyalur.

Benny menyebut keluarga ABK Sepri mendapatkan uang santunan sebesar Rp 50 juta dari agen penyalurnya di dalam negeri.Sedangkan ABK Ari belum mendapat santunan karena masih dalam proses pengembangan kasus oleh Kementerian Luar Negeri."Perkembangan informasi saat ini tengah dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan perwakilan dan Kementerian Luar Negeri terkait dengan data dan penanganannya," ucap Benny dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/5/2020).

Baca Juga: Kekayaannya Nggak Bakal Habis sampai 10 Turunan, Wanita yang Pernah Berstatus Janda Tajir Ini Buka Suara Terkait Isu Keretakan Rumah TangganyaArtikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Curhat Pilu Orang Tua ABK yang Meninggal di Kapal China, Tak Tahu Jasad Anaknya 'Dibuang' ke Laut

Tag

Editor : Rahma Imanina Hasfi