Sakit yang Dirasakannya Tak Tertahankan Lagi, Kisah 'Manusia Pohon' yang Minta Tangannya Diamputasi Saja

Jumat, 08 Mei 2020 | 08:00
NDTV

Abul Bajandar dan penyakit manusia pohonnya/

Suar.ID -Abul Bajandar, pria asal Bangladesh ini mengidap penyakit langka yang membuatnya menyerah.

Ayah satu anak berusia 28 tahun ini menderita sindrom manusia pohon epidermodysplasia verruciformis.

Menurut laporan Gulf News, kurang dari setengah lusin orang di seluruh dunia menerita penyakit itu.

Akibatnya, muncul kulit mirip kayu yang ditumbuh di tangan Abul Bajandar.

Baca Juga: Jengah Warganya Kepala Batu, Kepala Desa di Bone Gunakan Cara Tak Biasa Ini untuk Tegur Orang-Orang yang Masih Berkerumun

Sudah sebanyak 25 kali sejak tahun 2016 Abul Bajandar menjalani prosedur operasi.

Dokter pun percaya bahwa penyakit mantan penarik becak ini akan sembuh, namun nyatanya tidak.

Pada Mei 2018 lalu, penyakitnya kambuh memaksanya pegi ke klinik di Dhaka.

Baca Juga: Aneh bin Ajaib, Kepala Pria 74 Tahun Ini Ditumbuhi Tanduk, Persis seperti Badak Bercula Satu!

Ia kemudian dirujuk rumah sakit Januari 2019 lalu karena kondisinya semakin parah.

Abul Bajandar juga sempat dikabarkan melarikan diri dari rumah sakit tempat dia dirawat tanpa memberi tahu staf rumah sakit.

“Pertumbuhannya melebar bahkan di kuku-kuku dan tangan. Saya salah telah kabur dari rumah sakit, tapi saya berharap dokter dapat menyembuhkan penyakit saya sepenuhnya,” ujarnya kepad AFP kala itu.

Tak kuasa menahan rasa sakit itu, baru-baru ini Abul Bajandar menyatakan dirinya ingin mengamputasi tangannya saja.

"Saya tidak bisa menahan rasa sakit lagi. Saya tidak bisa tidur di malam hari. Saya meminta para dokter untuk memotong tangan saya sehingga setidaknya saya bisa mendapatkan kelegaan," katanya kepada AFP dikutip via straitstimes.com (24/6/2019).

AFP via straitstimes.com

Ayah satu anak berusia 28 tahun ini menderita sindrom manusia pohon epidermodysplasia verruciformis.

Baca Juga: Minum Teh Setiap Hari, Inilah yang Akan Terjadi Pada Tubuh Anda, Sungguh Tak Terduga!

Sang ibu, Amina, juga mendukung keinginan anaknya itu.

"Setidaknya dia akan bebas dari rasa sakit. Ini adalah kondisi yang sangat buruk," ujarnya.

Abul Bajandar mengataan ingin pergi ke luar neger untuk perawatan yang lebih baik, tetapi ia tidak punya uang untuk menutupi biaya.

Sementara itu, Samanta Lal Sen, kepala ahli bedah plastik di Rumah Sakit Medical College Dhaka, mengatakan dewan tujuh dokter akan membahas kondisi Bajandar pada Selasa ini (25/6/2019).

"Dia memberikan pendapat pribadinya. Tetapi kita akan melakukan apa pun yang merupakan solusi terbaik untuknya," kata Sen.

Pihak pemerintah Bangladesh melalui Perdana Menteri Sheikh Hasina menjanjikan perawatan gratis untuk Bajandar setelah penderitaannya menjadi berita utama nasional dan internasional.

Baca Juga: Janda ini Kepergok Asik Berduaan dengan Berondong 17 Tahun Hingga Betah 2 Hari Tak Keluar Kamar Bahkan Sampai Rela Tinggalkan 2 Anaknya Demi Nafsu, Endingnya Sungguh Tak Terduga!

Abul Bajandar telah tinggal di ruang perawatan khusus rumah sakit hampir dua tahun selama perawatan pertamanya.

Sebelumnya pihak rumah sakit juga merawat seorang gadis muda Bangladesh yang menderita kondisi ini pada tahun 2017.

Dokter menyatakan pembedahannya sukses, tetapi ayahnya kemudian mengatakan pertumbuhan telah kembali dalam jumlah yang lebih besar.

Keluarga akhirnya menghentikan perawatan dan memilih kembali ke desa mereka.

(Suar.ID /Ummu)

Editor : Rina Wahyuhidayati

Baca Lainnya