Suar.ID -Kasus pembunuhan calon pendeta di Ogan Komering Ilir (OKI) tengah sempat menjadi sorotan publik.
Kurang dari 48 jam, tim gabungan Polda Sumatera Selatan beserta Polres Ogan Komering Ilir (OKI) berhasil menguak misteri kasus pembunuhan yang dialami Melindawati Zidemi (24).
Identitas pelaku terungkap setelah petugas sebelumnya memeriksa lima saksi termasuk Nita Pernawan (9) yang berhasil selamat dari insiden pembunuhan tersebut.
Dari keterangan saksi, muncul dugaan jika kedua pelaku berinisial H dan N.
Setelah adanya pemeriksaan lebih lanjut dengan mengumpulkan barang bukti beserta hasil otopsi, polisi berhasil membekuk dua orang terduga pelaku tersebut.
Kapolres Ogan Komering Ilir, AKBP Doni Eka Saputra mengatakan, keduanya ditangkap di kawasan Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI, Rabu (27/3/2019), dan saat ini masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik.
Kepastian itu sempat dibantah oleh keduanya.
Keduanya menyangkal jika telah menghilangkan nyawa Melindawati Zidemi.
Namun, ada saksi lain yang rupanya melihat H dan N berada di lokasi kejadian saat nyawa Melindawati Zidemi dihabisi.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi mengatakan, kedua pelaku merupakan buruh yang bekerja di perkebunan sawit dan sama-sama berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
"Iya berkat tim di lapangan dan masyarakat, pelaku sudah ditangkap.
Inisialnya N dan H. Iya benar (buruh perkebunan sawit),"kata Supriadi saat dikonfirmasiKompas.commelalui telepon, Kamis (28/3/2019).
Dari hasil pemeriksaan, diketahui identitas pelaku bernama Nang dan Hendri.
Pengakuan pelaku sempat terekam video dan dibagikan oleh akun @palembang_bedasau melalui akun media sosial Instagram pada Kamis (28/3/2019).
Dalam video tersebut tampak seorang pelaku digotong dari dalam ambulans dengan keadaan kaki pincang dibalut perban yang penuh darah dan satu pelaku menggunakan kursi roda.
Saat dimintai keterangan, salah seorang pelaku bernama Nang awalnya mengaku tak kenal.
Setelah didesak, akhirnya ia mengaku sebagai tetangga korban dan sudah kenal selama setengah bulan.
"Sudah setengah bulan," katanya.
Nang juga mengaku melakukan perbuatannya karena mencintai Melindawati Zidemi.
Ketika keduannya akan memperkosa korban, Melindawati sempat menyatakan bahwa dirinya sedang haid.
Tak percaya dengan pernyataan korban, akhirnya kedua pelaku mengikat Melindawati untuk memastikannya.
Saat itu korban meronta untuk melawan hingga sempat membuka penutup kepala Hendri yang ternyata juga dikenali oleh Melindawati.
"Ini ketahuan Pak (menunjuk temannya)."
"Ketahuan sama dia penutup mukanya terlepas," akunya.
Kedua pelaku kemudian membunuh korban karena tidak ingin dilaporkan ke polisi.
Melansir dari Kompas.com, Kamis (28/3/2019), Kapolres Ogan Komering Ilir (OKI) AKBP Doni Eka Saputra mengatakan, dari hasil pemeriksaan dua pelaku tega membunuh korban karena menaruh kebencian kepada Melindawati Zidemi.
"Dugaannya dari info awal ada kebencian (kepada korban), tapi kebenciannya apa belum tahu, pelakunya dua pria," kata Doni.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Supriadi mengungkap, ada dugaan motif asmara saat pelaku menghabisi nyawa korban.
"Mereka sama-sama satu wilayah (Kabupten OKI), diduga ada motif asmara," kata Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi saat dikonfirmasi, Kamis (28/3/2019).
Namun, Supriadi belum bisa memberikan keterangan jelas motif asmara yang dimaksud karena masih dalam tahap pengembangan.(Kompas.com)