Orang-orang di Studio Tak Kuasa Menahan Tangis, Inilah Momen Mengharukan saat Seorang Wanita Bertemu dengan Bayi yang 20 Tahun Lalu Ia Temukan Dikubur Hidup-hidup

Selasa, 28 April 2020 | 17:15
latimes.com

Azita Milanian dan Matthew Whitaker.

Suar.ID- Pada tahun 1998, seorang wanita menemukan bayi yang baru lahir dan dikubur hidup-hidup di Altadena, Los Angeles, California, Amerika.

Saat pertama kali ditemukan tali pusarnya masih menempel.

Bayi itu berada dekat dengan kematian.

Wanita itu Azita Milanian, bertanya-tanya tentang apa yang terjadi pada anak itu bila dia tetap hidup dan sembuh di rumah sakit Pasadena.

Baca Juga: Kesal Berkali-kali Dituduh Selingkuh, Suami Tega Bakar Istri Hidup-hidup, Sempat Menolong saat Korban Menjerit Kesakitan

20 tahun sejak dia menemukannya, merekabersatu kembali.

"Aku sudah menunggumu selama 20 tahun," kata Milanian yang menangis sambil memeluk Matthew Whitaker, bayi yang dia temukan sekarat waktu itu.

Itu adalah reuni yang sangat menyentuh hati siapapun yang melihatnya.

Ibu dari salah satu teman Whitaker menulis ke stasiun radio KIIS FM yang menjelaskan cerita Whitaker.

Baca Juga: Tak Kunjung Mendapatkan Keturunan setelah 46 Tahun Menikah, Pasutri Ini Kini Bahagia Menyambut Anak Kembarnya saat Sudah Lansia

latimes.com

Azita Milanian dan Matthew Whitaker.

Whitaker setuju untuk mengikuti tes dan hasilnya diumumkan selama program 'On Air with Ryan Seacrest'.

Ketika salah satu produser acara itu, Patty Rodriguez, membaca kisah 1998 LA Times tentang Milanian yang menemukannya, ia memutuskan untuk mencoba menyatukan kembali mereka.

Menjelang Rabu pagi, Milanian menunggu dengan cemas di ruang dekat studio, dengan tas penuh dengan pakaian yang dia bawa untuk Whitaker.

Dalam tas itu ada sebuah kartu, dengan amplop bertuliskan,"Selamat Ulang Tahun! Bayi Christian Mountain Angel Mathew."

Ketika Milanian masuk ke studio dan melihat Whitaker, dia mulai menangis, terisak ke dalam kemejanya saat memeluknya dan memanggilnya 'Angel' (malaikat).

"Akhirnya, semua impian saya menjadi kenyataan," kata Milanian.

Baca Juga: Tak Punya Uang untuk Bayar Taksi Online, 4 Gadis Penyuka Sesama Jenis Nekat Habisi Sopir dengan Benda Ini, Mayatnya Dibuang ke Jurang

Banyak orang di studio tak kuasa menahan tangis melihat momen bahagia itu.

Pada program tersebut, Milanian bercerita tentang bagaimana dia menemukan Whitaker pada Sabtu malam ketika dia diundang untuk pergi menari, tetapi memutuskan untuk berlari.

Salah satu anjingnya bernama Tango berhenti, mengendus dan menggaruk tanah di jalan setapak.

Milanian pergi untuk menyelidiki dan melihat ada dua kaki keluar dari tanah.

latimes.com

Azita Milanian dan Matthew Whitaker.

Awalnya dia mengira itu binatang, tetapi kemudian dia mendengar bayi itu menangis.

Ketika dia mulai menggali, dia menemukan bayi yang dibungkus handuk biru.

Dia mengangkatnya ke lengannya dan mulai membersihkan kotoran dari hidung dan mulutnya.

"Tolong jangan mati," katanya kepada bayi itu.

Baca Juga: Viral Gadis Pingsan Diduga karena Covid-19, Dievakuasi Tim Medis Berseragam APD, Ternyata Diputus Pacar

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Aku mencintaimu."

Setelah dia menemukannya, Milanian menghubungi panggilan darurat 911, tetapiterputus beberapa kali sebelum akhirnya dia menghentikan seorang pengendara motor.

Setelah itu dia akhirnya segera pergi bergegas ke kantor Departemen Sheriff Los Angeles County untuk memberi tahu tentang bayi itu.

Sementara dia menunggu, kata Milanian, dia mencoba menghibur bayi itu.

"Dia meraih pergelangan tangan saya dan berhenti menangis," kata Milanian dalam wawancara 1998 .

"Itu sangat emosional."

"Orang 'sakit' macam apa yangtega melakukan hal seperti itu? Dia masih memiliki tali pusar menempel di perutnya."

Suhu tubuh Whitaker telah turun dan ketika dia tiba di rumah sakit, dia segera dirawat karena hipotermia berat.

Dokter percaya bayi itu beratnya 7 pon, 12 ons yang memungkinkan dia untuk bertahan hidup.

Bayi itu menunjukkan pemulihan yang luar biasa dan, pada saat itu, direktur medis neonatal di Huntington Memorial Hospital menyebutnya 'sebuah keajaiban'.

Perawat rumah sakit menamainya 'Baby Christian'.

Baca Juga: Sekarang Punya Suami Bule yang Sangat Tampan, Siapa Sangka Sosok Seksi Ini Dulu Pernah Dicurigai Jadi Wanita Simpanan Pejabat karena Kelamaan Jomblo

Beberapa hari kemudian, Milanian pergi untuk melihat bayinya, menatap dengan mata berkaca-kaca ketika bayi itu berbaring tidur dalam inkubator.

Dia tidak mengadopsinya sendiri karena dia ada di berita dan khawatir seseorang bisa dengan mudah menemukannya.

Namun, Milanian berharap untuk mempertahankan kontak dan mengatakan dia berulang kali ingin melihat melihat Whitaker.

Akhirnya, setelah setahun percobaan, dia diberi tahu bahwa dia telah diadopsi dan dia tidak akan bisa melihatnya.

latimes.com

Azita Milanian dan Matthew Whitaker.

"Itu adalah pengalaman yang paling membuat frustrasi," kata Milanian.

"Aku berharap dia akan menemukanku, dengan cara yang sama yang kami temukan satu sama lain hari itu."

Whitaker dibesarkan di rumah yang penuh kasih di Gardena, tidak pernah mengetahui kisah tentang bagaimana ia ditemukan.

Baru pada usia 17 tahun dia secara tak terduga mendapatkan informasi dari seorang anggota keluarga bahwa dia telah diadopsi.

Setahun yang lalu, ibu baptisnya menceritakan kisah bagaimana dia ditemukan.

"Saya di sini hari ini, saya telah menjalani kehidupan yang luar biasa, saya diadopsi menjadi di sebuah keluarga."

Baca Juga: 7 Tahun Berlalu, Penyesalan Abidzar di Malam Ustaz Jefri Al Buchori Wafat, hingga Sempat Salahkan Diri: Andai Gue Gak Maksain

Pada hari mereka bersatu kembali, Milanian mengantarnya ke jalur pendakian di mana dia menemukannya.

Ketika Milanian berjalan bersamanya, dia memanggilnya dengan nama yang paling dikenalnya - Christian.

Whitaker menatap melalui pagar rantai di tempat itu.

Dia menjadi tenang.

Kembali ke mobil, Milanian bertanya apakah dia baik-baik saja.

"Ini mungkin kuburanku saat itu," kata Whitaker.

Milanian duduk di sebelahnya di mobil dan dengan lembut berkata, "Kamu diinginkan." (Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : latimes.com

Baca Lainnya