Suar.ID -Baru-baru ini, desainer Ivan Gunawan mengaku telah mengalihfungsikan butik barunya sebagai tempat berbisnis peyek karena imbas corona.
Sepinya calon pengantin yang datang memesan busana pernikahan pada Ivan Gunawan, membuat ia akhirnya memilih menjadikan butiknya sebagai tempat berbisnis peyek.
Hal ini ia ungkapkan dalam sesi live instagramnya bersama @herworldindonesia.
"Sekarang aku baru move butik baru, yang Love mau aku jadiin sendiri, jadi calon pengantin bisa fitting leluasa, kalau bawa keluarga segambreng ada tempatnya.
Cuma karena coronce, musim kawin gak ada, jadinya admin peyek Mak Igun.
Iya, aku banting setir jualan peyek," ungkap Ivan Gunawan, Jumat (24/4/2020).
Selain berjualan peyek, pria yang akrab disapa Igun ini juga sibuk memproduksi masker.
Baca Juga: Sering Dijodoh-jodohkan dengan Janda Muda Anak Satu, Ternyata Begini Reaksi Ivan Gunawan
Meningkatnya kebutuhan alat pelindung diri (APD) di tengah pandemi virus corona penyebab covid-19, membuat Igun beralih untuk membuat masker.
Namun kali ini bukan untuk dijual, melainkan untuk dibagikan secara gratis pada masyarakat.
"Alhamdulillah, aku modal 1 masker Rp 20 ribu, ya udah aku bagiin.
Kurang lebih sudah ada 3.000 lebih masker yang aku bagikan.
Walaupun gak terlalu banyak, setidaknya sedikit banyak aku udah berkontribusi buat memerangi covid-19 ini," ungkap Igun.
Igun memproduksi masker kain dengan menggunakan bahan kaos yang elastis.
Sebanyak lebih dari 3000 masker, sudah ia bagikan pada masyarakat.
Menurutnya, saat ini banyak orang yang membutuhkan masker sebagai pelindung diri ditengah wabah covid-19.
Namun sayang, mahalnya harga masker medis membuat banyak orang bahkan tak mampu membelinya.
Ia pun memutuskan untuk memproduksi masker dengan modal Rp 20 ribu/buah yang kemudian didistribusikan melalui yayasan Dunia Mega Bintang untuk disalurkan kepada masyarakat.
"Masker aku gak pernah aku jual sekalipun.
Kalau aku gak ada niat menjual masker, menurut aku masker ini kayaknya nggak layak kalau diperjualbelikan, aku maunya masker ini dipakai aja aku seneng.
Karena dengan orang pakai masker ini, aku merasa sudah menyelamatkan nyawa masyarakat Indonesia," kata Igun.
"Orang udah susah cari masker medis, eh masih harus cari masker mahal-mahal apalagi dibuat dari sisa-sisa kain.
Kayaknya kurang (layak) ya, its not me," bebernya.
(Tribun Jakarta)