Suar.ID -Belum lama ini seorang petugas mobil ambulans jenazah dinas pertamanan dan Kota Pemprov DKI Jakarta menceritakan curahan hatinya.
Petugas tersebut bernama Muhammad Nursyamsurya.
Ia menceritakan kalau pekerjaannya kini semakin berat setelah wabah virus corona ini.
Ia juga mengungkapkan kalau pasien yang meninggal akibat virus corona ini setiap harinya terus bertambah.
Nursyamsurya bahkan sempat menceritakan kalau dalam sehari ia bisa memakamkan puluhan pasien yang meninggal karena Covid-19.
Curhatannya ini ia ungkapkan dalam acara Talkshow Mata Najwa pada Rabu (15/4).
"Kami aslinya mengurus jenazah-jenazah terlantar di DKI Jakarta.
"Kami memakamkan jenazah dari seluruh rumah sakit di DKI Jakarta yang tertulis dikematian itu penyakit menular jadi kami yang memakamkan." kata Nursyamsurya.
"Semenjak ada wabah ini jadi lebih banyak kerjaan kami, harus mengurus jenazah penyakit menular seluruh DKI Jakarta."
"Dan kami harus terima telepon dan frekuensinya makin tambah banyak Mbak Nana, bertambah. Puluhan Mbak Nana. Sehari bisa puluhan," ujarnya.
Nursyamsurya pun juga mengungkapkan perasaanya.
Ia merasa sedih karena harus menjadi saksi dimakamkannya para pasien Covid-19 yang dimakamkan tanpa didampingi keluarganya.
Selain itu, ia sendiri sebenarnya merasa takut dan juga khawatir.
Namun karena harus tetap menjalankan tugasnya mengantarkan dan memakamkan jenazah pasien Covid-19, ia pun harus tagar.
"Pertama kami itu memang tugas Mbak Nana itu memang kami harus menjalankan itu, memang ada rasa khawatir itu manusiawi tetapi bertambahnya hari ke hari karena bertambahanya yang meninggal itu yang buat kami sedih karena bertambah terus."
"Awalnya biasa karena kami dari tanggal enam sudah menjalankan itu semakin ke sini terus bertambah tiap harinya," imbuhnya dilansir YouTube Najwa Shihab, Kamis (16/4).
Nursyamsurya juga mengatakan kalau bertambahnya jumlah pasien positif virus corona ini karena masih banyak masyarakat yang menganggap remeh wabah ini.
Sehingga membuat mereka tidak mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap dirumah.
Ia bahkan masih banyak melihat jalanan Jakarta yang masih macet .
Nursyamsurya pun berharap kalau masyarakat tersadar mengenai pentingnya untuk tetap berada di rumah.
"Iya seharusnya mereka tahu Mbak Nana jalanan Jakarta itu masih penuh, masih macet, seharusnya mereka tahu apa yang kami kerjakan sekarang, kami memakamkan jenazah-jenazah yang tiap hari bertambah."
"Tolong ikuti instruksi dari pemerintah diam di rumah, kurangilah pekerjaan kami, sedih lihatnya tiap hari, jalanan Jakarta masih macet," ungkapnya.
Ia pun menceritakan keluhannya ini dengan nada tinggi kalau ingin rasanya memarahi masyarakat yang belum sadar akan bahaya virus corona ini.
Ia juga berharap kalau masyarakat dapat mengikuti anjuran pemerintah demi memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"Saya ingin naik pakai tronton teriak di jalanan kepada masyarakat ayo tolong kalian diam di rumah ikuti anjuran pemerintah."
"Kalau kalian tahu berapa jenazah yang kami makamkan tiap hari pasti kalian akan sedih karena jenazah itu enggak ada yang diantar, enggak ada yang didoain langsung masuk ke liang lahat."
"Saya minta tolong kepada masyarakat tetap di rumah. Ikuti anjutan pemerintah untuk beberapa hari ini. Kita nggak tahu sampai kapan," ujarnya.
Sambil meneteskan air mata, ia pun mengungkapkan kalau ingin wabah ini segera berakhir dan menjalani kehidupan seperti biasa.
"Sedih mbak sebentar lagi bulan puasa, saya ingin tarawih berjamaah, ingin Idul Fitri tolong buat masyarakat diam di rumah. Minta tolong. Kami memakamkan jenazah ini puluhan setiap hari."
"Kita juga punya keluarga, kita punya tetangga, kita juga punya kehidupan. Kehidupan seperti ini terus, kita harus bersosialisasi," imbuhnya.
Ia juga sempat meminta maaf kepada Najwa Shihab karena begitu emosional menceritakan kejadian yang dialaminya sehari-hari ini.
"Sedih mbak tiap hari nerima telepon, tiap menit ada jenazah yang harus dilayani yang harus dilakukan dengan protap Covid-19 sedih mbak tapi masyarakat gak ada yang mengerti. Maaf mbak," ujarnya.
Najwa Shihab sendiri mengaku prihatin dengan keadaan Nursyamsurya dan juga menyayangkan masih banyak masyarakat yang tak peduli akan wabah ini.
"Iya Pak Syam, bahkan saya membayangkan keluarga bapak Syam khawatir melihat Pak Syam berjibaku melakukan pekerjaan."
"Tapi di sisi lain banyak masyarakat bahkan tidak peduli dan cuek seperti yang Pak Syam katakan," ungkap Najwa.