Mengagumkan, Negara-negara dengan Respon Terbaik terhadap Virus Corona ternyata yang Dipimpin oleh Para Wanita! Ternyata Ini Resep Mereka

Kamis, 16 April 2020 | 08:00
20-First

Negara yang dipimpin oleh pemimpin negara wanita ini memiliki respon yang baik terhadap pandemi covid-19.

Suar.ID -Mencoba mencari contoh kepemimpinan sejati dalam krisis pandemi corona?

Dari Islandia ke Taiwan dan dari Jerman ke Selandia Baru, para wanita ini melangkah untuk menunjukkan kepada dunia bagaimana mengelola kekisruhan yang menerpa.

Begitu puladi Finlandia, Islandia dan Denmark, pandemi ini mengungkapkan bahwa wanita memiliki apa yang diperlukan ketika ketegangan semakin memuncak di dunia.

Baca Juga: Jenazah Pasien Covid-19 Ditolak 4 Kecamatan di Banyumas, Bupati Minta Maaf dan Pimpin Langsung Pembongkaran Makam, Aksinya Tuai Dukungan Warga

Pasti akan banyak yang mengatakan bahwa beberapadari negara ini memiliki wilayah yangkecil, atau bahkan berbentuk pulau, ataupun hal-hal lainnya.

Namun, Jerman yang memiliki wilayah besar begitu pula dengan Inggris memilikihasil yang sangat berbeda dalam penanganan pandemi ini.

Para pemimpin ini memberi kita alternatif yang menarik untuk menggunakan kekuatan yang ada.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Bob Hasan Raja Kayu di Era Orde Baru Pimpinan Soeharto Meninggal Dunia, Ternyata Begini Jejak Langkahnya Jadi 'Penguasa Hutan'

Apa saja yang mereka ajarkan pada kita?

1. Angela Merkel, Kanselir Jerman

Dengan tenang dan sejak dini, Kanselir Jerman mengumumkan kepada rakyatnya bahwa virus corona berpotensi menginfeksi populasi sampai 70 persen.

"Ini (wabah) yang serius, jadi seriuslah!" tegas Merkel.

Merkel berhasil menunjukkan pada rakyatnya bahwa dia serius melawan pandemi global itu.

Dimulai dari uji coba virus pada rakyatnya yang dilakukan sejak awal wabah muncul.

Sampai mencontohkan kepada rakyat Jerman untuk tidak berperilaku panik saat berbelanja.

Merkel pernah memberikan contoh dengan hanya berbelanja sedikit gulungan tisu toilet dan minuman keras.

Rakyatnya pun secara umum mengikuti petunjuk dan arahan Merkel.

Angka infeksi di Jerman diketahui paling rendah di antara negara-negara lain di Eropa, khususnya di negara tetangga Jerman.

Kemungkinan untuk membuka lockdown lebih cepat di negara itu pun besar.

Baca Juga: Ternyata Ada Fakta Mengejutkan di Balik Pembakaran Gereja oleh KKB Papua, Mulai dari Perpecahan hingga Pembangkangan terhadap Pimpinan, Ada Konflik?

2. Tsai Ing-wen, Taiwan

Sosok Tsai Ingwen dikenal sebagai sosok tegas dan cepat.

Pada Januari silam, ketika ada tanda pertama penyakit di Taiwan, Ing-wen memperkenalkan 124 tindakan untuk menghentikan penyebaran.

Dia melakukan tindakan itu tanpa perlu melakukan penguncian (lockdown) yang umumnya dilakukan negara lain.

Kini, dia mengirimkan bantuan sebanyak 10 juta masker untuk Amerika Serikat dan Eropa.

Tsai menurut CNN adalah salah satu pemimpin dunia yang merespons cepat terkait wabah virus corona.

Sampai kini, Taiwan hanya melaporkan enam kasus kematian akibat Covid-19.

Baca Juga: Pernah Mendampingi selama 5 Tahun di Pucuk Kepemimpinan Indonesia, Jokowi Tolak Usulan Jusuf Kalla untuk Lakukan Ini saat Merebaknya Virus Corona

3. Jacinda Ardern, Selandia Baru

Jacinda Ardern telah lebih awal melakukan lockdown dan mampu berpikir jernih pada tingkat kewaspadaan maksimum yang dia tempatkan di negaranya.

Ardern juga memberlakukan isolasi diri pada orang-orang yang memasuki Selandia Baru dengan sangat cepat, ketika hanya ada 6 kasus di seluruh negeri.

Dia juga melarang orang asing masuk sepenuhnya sesegera mungkin setelah tindakannya itu.

Sikap jelas dan tegas Ardern telah menyelamatkan Selandia Baru dari badai wabah virus corona.

Dan ketika banyak negara bicara soal pencabutan lockdown, Selandia Baruyang kasus kematiannya rendah, dengan hanya empat kasus itu justru menambahkan tempo pada aturan tersebut.

Semua warga Selandia Baru kembali masuk karantina di lokasi yang telah ditentukan selama 14 hari.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Saatnya yang Muda Ganti yang Tua Memimpin, secasra Aklamasi AHY Resmi Gantikan Bapaknya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat

4. Katrín Jakobsdóttir, Islandia

Di bawah kepemimpinan Katrín Jakobsdóttir, uji virus corona dilakukan gratis pada seluruh warga negaranya, di mana sebagian besar negara lain memiliki tes terbatas yakni hanya untuk orang dengan gejala aktif.

Secara proporsional dengan populasi yang ada di Islandia, negara itu telah melakukan skrining selama lima kali lebih banyak dibandingkan Korea Selatan.

Katrín Jakobsdóttir bahkan menempatkan alat pelacak yang menyeluruh dan tidak memerlukan peraturan penguncian atau lockdown di negara itu.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Saatnya yang Muda Ganti yang Tua Memimpin, secasra Aklamasi AHY Resmi Gantikan Bapaknya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat

5. Sanna Marin, Finlandia

Sebagai kepala negara termuda di dunia, Sanna Marin mengundang influencer (orang yang berpengaruh) dari segala usia untuk menyebarkan informasi berbasis fakta tentang pengelolaan krisis wabah virus corona.

Dia menyadari bahwa tidak semua orang membaca 'berita'.

Selain menggunakan influencer, dia menggunakan sosial media sebagai agen utama dalam memerangi virus corona.

Baca Juga: Mirip Cerita Burung Ababil Mengalahkan Pasukan Gajah yang Dipimpin Raja Abrahah, Tiba-tiba Muncul Gerombolan Burung Enggak Dikenal Berputar-putar di Langit Mekah

6. Erna Solberg, Norwegia

Dengan cinta dan empati, Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg berinovasi dengan menggunakan televisi sebagai media untuk berbicara langsung dengan anak-anak di negaranya.

Dia melakukan konferensi pers singkat tiga menit yang sebelumnya dilakukan juga oleh Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen.

Di dalam konferensi pers itu, orang dewasa tidak diizinkan masuk.

Dia menjawab pertanyaan dari seluruh anak-anak di Norwegia.

Dia menjelaskan kepada anak-anak itu untuk tidak perlu merasa takut.

20-First
20-First

(Ervananto Ekadilla/Moh. Habib Asyhad/Suar.ID)

Tag

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber Forbes, CNN, Guardian