Jumlah Meninggal Dunia Melebihi Prediksi, Jenazah Pasien Virus Corona di AS Mengalami Nasib yang Memilukan Ini, Ditumpuk Begitu Saja di Sebuah Kamar Kosong

Rabu, 15 April 2020 | 18:00
Victory News

Ilustrasi Jenazah.

Suar.ID - Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus positif virus corona terbanyak di dunia dengan 587.173 kasus. Sementara korban meninggal mencapai 23.644 orang. Banyaknya korban meninggal tersebut tentu di luar prediksi layanan kesehatan di negara tersebut. Sehingga banyak jenazah korban virus corona yang masih berada di rumah sakit dan tidak segera bisa dikebumikan.

Baca Juga: Jangan Ditiru, Selebgram ini Campur Cairan Antiseptik untuk Bersihkan Udara, Ternyata ini Berbahaya, Bisa Sebabkan Pnemonioa Hingga Gagal Jantung!Ditumpuk di sebuah kamar Hal itu seperti terlihat melalui foto-foto yang beredar dan diketahui diambil di RS Sinai-Grace, Detroit, Amerika Serikat, terlihat sejumlah jenazah didiamkan di sebuah kamar. Mayat-mayat pasien itu hanya dibungkus dengan kantong jenazah berwarna putih, dalam foto lain, terlihat dua jenazah dijejejerkan di atas ranjang, sedangkan satu mayat lainnya diletakkan di kursi sebelah ranjang. Dikutip dari CNN (14/4/2020), mereka memperoleh foto tersebut dari seorang pekerja rumah sakit yang tidak disebutkan namanya.

Dua pekerja unit gawat darurat (UGD) lain dari rumah sakit itu pun membenarkan foto tersebut menggambarkan kondisi sesungguhnya di rumah sakit tempat mereka bekerja, namun, demi keamanan, mereka tidak bersedia namanya disebutkan. Kondisi yang tergambar dalam foto menurut mereka terjadi selama awal April ini. Mereka menyebut satu ruangan yang biasanya untuk mempelajari tentang kebiasaan tidur saat ini digunakan untuk menyimpan mayat, karena staf kamar mayat tidak bekerja pada malam hari.

Baca Juga: Dosen unsoed ini Buat Masker Canggih yang Akan Menyala Jika Lewat Daerah yang Memiliki Pasien virus Corona, Begini Cara Kerjanya...Kamar jenazah penuhSelain alasan itu, alasan jenazah korban virus corona ditumpuk di sebuah ruangan sebab kondisi kamar mayat di rumah sakit tersebut pun sudah penuh. "Yang saya tahu, kami kehabisan tempat tidur untuk pasien, sehingga kami tidak bisa menyisihkannya untuk mayat," kata seorang pekerja UGD yang memberi kesaksian."Itu karena kami belum memiliki freezer, kebetulan kamar itu memiliki tempat tidur, selain itu petugas kamar mayat tidak bekerja pada malam hari," kata petugas yang lain menjelaskan kondisi dalam foto. Setelah hal itu terjadi, mereka mengatakan pihak RS akhirnya memutuskan untuk membeli unit penyimpan mayat dengan pendingin yang bersifat bisa dipindah-pindah atau portabel.

Disimpan dalam 5 unit penyimpanan Sabtu (11/4/2020) CNN mendatangi rumah sakit tersebut dan terlihat ada 5 unit penyimpanan mayat ada di lahan parkir. Dalam foto yang lain, mayat-mayat terlihat hanya ditumpuk begitu saja dalam unit pendingin yang dimiliki rumah sakit. Di permukaan kantong jenazah yang digunakan, terdapat informasi yang ditempel sebagai penunjuk identitas mayat yang ada di dalamnya. Dalam gambar itu, terdapat kantong berwarna biru di dekat mayat yang disebutkan merupakan barang-barang pribadi milik almarhum yang bersangkutan.

Baca Juga: Gara-gara Ini, Pengusaha Ini Akhirnya Tahu Sang Istri Pernah Ciuman dengan Vokalis Band Terkenal, Gosip Perselingkuhan pun MerebakKedua petugas UGD ini mengaku telah menyaksikan sendiri kondisi ini dan menyebut alasan rumah sakit melakukan ini, karena jumlah kematian dari pasien yang dirawat terus meningkat. Jenazah korban Covid-19 itu digeletakkan di lantai karena tidak adanya alat yang bisa mengangkatnya sehingga bisa diletakkan di rak penyimpanan. Merawat 130 pasien Covid-19 di awal April Saat dimintai untuk berkomentar, juru bicara RS Sinai-Grace, Brian Taylor pun memberikan penjelasannya. "Pasien yang meninggal di rumah sakit kami diperlakukan dengan hormat dan bermartabat, mereka akan tetap kami tangani sampai bisa diserahkan ke pihak keluarga," ujar Taylor.

"Seperti rumah sakit di New York dan di tempat lain, kami telah membeli alat tambahan seperti unit pendingin portabel untuk sementara membantu kekurangan kapasitas ruang jenazah akibat Covid-19," lanjutnya. Taylor mengatakan pihak RS fokus menambahkan jumlah perawat untuk membantu merawat pasien jika peningkatan kasus terjadi. Enam pegawai UGD menyebut RS merawat 100-130 pasien Covid-19 sekaligus pada periode awal April, itu merupakan volume pasien tertinggi. Namun beberapa hari terakhir jumlah kasus yang ditangani sudah turun secara signifikan hanya sekitar 50 pasien saja.Jumlah ini tentu membuat penanganan bisa berjalan lebih mudah.(Luthfia Ayu Azanella/Kompas.com)

Baca Juga: Lagi-lagi Bikin Riuh Dunia Hiburan, Polisi Tangkap Sekaligus 3 Artis Karena Kasus Narkoba, Ada yang Sudah Kali Kedua DitangkapArtikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kehabisan Tempat, Jenazah Korban Corona di AS Ditumpuk di Ruang Pendingin

Tag

Editor : Rahma Imanina Hasfi