Ketagihan Sabu-sabu, Emak-emak ini Ditangkap Polisi, Saat Ditanya Alasannya Menggunakan Barang Haram ini, Polisi Cuma Bisa Geregetan Sendiri!

Senin, 13 April 2020 | 17:30
Unilad

Ketagihan Sabu-sabu, Emak-emak ini Ditangkap Polisi, Saat Ditanya Alasannya Menggunakan Barang Haram ini, Polisi Cuma Bisa Geregetan Sendiri!

Suar.ID -Kasus penggunaan narkoba di Indonesiahingga kini masih banyak terjadi.

Barang haram ini tak hanya digunakan oleh anak muda, namun juga di kalangan emak-emak.

Seperti sebuah kasus yang terjadi di Surabaya pada tahun 2018 lalu.

Seorang perempuan paruh baya, Jazilah, warga Tambak Rejo Waru, Sidoarjo tertangkap tangan membawa satu poket sabu-sabu.

Baca Juga: Selisih Usia 15 Tahun, Pemuda Ini Viral setelah Nikahi Janda Anak Satu karena Diduga Hamil Duluan, Orangtua Pria Setuju setelah Diberi Ini oleh Mempelai Wanita

Jazilah (36) ditangkap anggota Unit Reskrim Polsek Dukuh Pakis setelah transaksi sabu-sabu di area pasar Jarak, Jl Putat Jaya Gang IV-B Surabaya.

Melansir dari Tribunnews.com, Kanit Reskrim Dukuh Pakis, Iptu Sujatmiko menjelaskan tersangka terbukti membawa satu poket sabu seberat 0,27 gram saat diciduk.

Ia adalah salah satu pengguna narkoba aktif yang sering melakukan transaksi di Surabaya.

Baca Juga: Tampar Hingga Sempat Ancam Akan Bunuh Perawat Rumah Sakit, Satpam Ini Kini Cuma Bisa Tertunduk dan Minta Maaf Setelah Ditangkap Polisi

Ketika tersangka menjalani tes urine, hasilnya positif memakai narkoba.

Berdasarkan keterangan Sujatmiko, Jazilah membeli sabu-sabu tersebut dari teman laki-lakinya yang dikenal melalui sambungan telepon.

Tribunnews
Tribunnews

Emak-emak Surabaya kecanduan Narkoba, Alasannya Konyol

Biasanya Jazilah memakai barang terlarang tersebut di kediamannya dan diketahui ia sudah ketagihan memakai narkoba.

Baca Juga: Tiga Juta Orang di Korea Utara Diklaim akan Tewas karena Virus Corona, Namun Kim Jong-un malah Santuy dan 'Main' Rudal

Awal mula Jazilah ketagihan memakai narkoba ketika ia mencobanya bersama teman-teman.

Alasan Jazilan memakai narkoba pun sangat konyol dan membuat geregetan.

Ia mengaku dengan mengakai narkoba bisa menambah staminanya.

"Alasannya tersangka memakai sabu-sabu sebagai penambah stamina," ujar Sujatmiko.

Baca Juga: Nekat Jual Keripik Singkong selama 1 Tahun, Raffi Ahmad Raup Omzet Rp 100 Miliar, Namun Ternyata hanya Segini Uang Bersih yang Dia Kantongi

Kasus penyalahgunaan narkotika masih sering terjadi di Indonesia.

Setiap kali pengguna narkoba tertangkap tangan biasanya akan berdalih barang terlarang tersebut sebagai penambah stamina.

Mungkin sejumlah pengguna narkotika lainnya juga merasa stamina lebih bertenaga jika mengonsumsi narkoba.

Tetapi, memilih narkoba jenis apa pun sebagai penambah stamina bukan ide yang terbaik dan merupakan kesalahan yang sangat fatal.

Baca Juga: Orangtua Durhaka ini Paksa Anaknya Jadi Dokter, Jika Tak Menurut Akan Dicap Anak Durhaka, Begini Tanggapan Psikolog...

Justru narkoba memberikan dampak buruk yang terjadi jangka panjang yang sering kali tak dipedulikan orang.

Sama halnya dengan menghisap rokok yang memberikan dampak buruk pada kesehatan yang terjadi di kemudian hari.

Umumnya narkoba dibagi menjadi tiga golongan, yaitu stimulan, depresan, dan halusinogen.

Narkoba jenis stimulan memiliki efek merangsang tubuh menjadi lebih bersemangat dan tidak mudah lelah. Contohnya kokain, sabu-sabu, dan ekstasi.

Baca Juga: Sarwendah Nangis Lihat Ruben Onsu Pontang-Paning Demi Ribuan Karyawannya: Dia Akan Tertekan dan Memendam Sendiri

Narkoba jenis depresan merangsang tubuh menjadi lebih tenang dan mengantuk. Seperti morfin dan opium.

Narkoba jenis halusinogen memiliki efek mengacaukan persepsi di otak, membuat pemakainya berhalusinasi. Contohnya ganja dan LSD.

Narkoba jenis stimulan sering digunakan orang untuk menambah stamina, tetapi efek tersebut tidak dapat berlangsung lama.

Setelah pemakaian, pengguna narkoba jenis stimulan justru akan merasakan kelelahan yang berlebih.

Baca Juga: Tak Cuma Jadi Minuman Penghangat Tubuh, Namun Wedang Teh Susu Bisa Cegah Corona, Begini Penjelasannya...

Narkoba jenis ini juga membuat detak jantung lebih cepat yang berisiko terjadi kerusakan jantung.

Melansir dari livestrong.com, ada 4 masalah yang bisa terjadi jika seseorang memakai narkoba.

Gangguan Otak

Ganja sangat mengganggu kinerja otak.

Ganja juga merusak ingatan jangka pendek dan kemampuan orang untuk membentuk ingatan baru.

Baca Juga: Pemandangan Tak Biasa di Italia, Mafia Bagikan Makanan Gratis ke Keluarga Miskin saat Lockdown, Pengamat Sebut Itu hanya Taktik

Serangan Jantung

Menghirup ganja dapat meningkatkan tekanan darah dan hampir menggandakan detak jantung.

Itu membuat seseorang berisiko serangan jantung atau stroke yang lebih besar.

Selain itu, bisa membuat menghambat aliran darah yang membawa oksigen ke otot dan organ vital, seperti jantung dan otak.

Baca Juga: Ziarah Perdana Mutia Ayu ke Makam Sang Suami Tepat di Hari Paskah, Beginilah Potret Ibu Gewa yang Sempat Ciumi Nisan Glenn Fredly

Kurang Motivasi

Sebuah studi oleh para ilmuwan di Imperial College London, University College London (UCL) dan King's College London pada 2006 menemukan tingkat dopamin di otak lebih rendah di antara orang-orang yang merokok ganja.

Dopamin telah dikaitkan dengan tingkat motivasi.

Ini berarti narkoba dapat membuat orang merasa kurang termotivasi untuk mengambil bagian dalam latihan fisik secara teratur.

Baca Juga: Garaga Muncul Sendiri saat Dijenguk Panji Petualang, Tubuh Sang King Kobra Membentuk Love: Dia Kalau Suka Orang Gitu

(Shevinna Putti Anggraeni)

Artikel ini telah tayang di Nakita.ID dengan judul"Emak- emak Surabaya Ini Ketagihan Narkoba, Ini Alasannya Pakai Sabu-sabu".

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya