Pemandangan Tak Biasa di Italia, Mafia Bagikan Makanan Gratis ke Keluarga Miskin saat Lockdown, Pengamat Sebut Itu hanya Taktik

Senin, 13 April 2020 | 11:30
Youtube/ Lounge Music

Penjara Rusuh, Narapidana Dibebaskan, dan Polisi Sibuk Mengatur Lockdown, Italia akan Jadi Tempat yang 'Sempurna' untuk para Mafia Bangkit Kembali

Suar.ID -Italia saat ini menjadi salah satu negara dengan korban virus corona terbanyak di dunia.

Krisis akibat virus corona dihadapi negara tersebut termasuk perekonomiannya.

Lockdown yang ditetapkan oleh pemerintah membuat sejumlah masyarakat kesulitan bertahan hidup karena tak sulitnya makanan.

Dalam kondisi demikian sebuah video dari geng-geng mafia beredar.

Baca Juga: Juga dapat Ancaman Akan Dipenggal, Pengakuan Perawat yang Ditampar Pria di Klinik: Dia Bilang Tidak Usah Percaya Corona

Video tersebut memperlihatkan geng-geng Mafia terkenal mengirimkan bahan-bahan kebutuhan penting ke Italia daerah selatan yang dikenal miskin.

Seperti di Campania, Calabria, Sisilia dan Pugli.

Namun, pakar menilai tindakan ini hanyalah taktik dari para mafia.

Baca Juga: Inilah Detik-detik PDP Covid-19 Mengamuk Karena Tak Terima Diisolasi di Rumah Sakit Hingga Barani Ancam Perawat dengan Pecahan Kaca!

Mengingat kondisi Italia yang kini tengah kacau.

Dikutip dari The Guardian, Nicola Gratteri, penyelidik anti-mafia menjelaskan bahwa keadaan saat ini dapat dijadikan celah.

Banyak toko, kafe, restoran tutup yang mana berakibat pegawainya tak menerima gaji.

"Pemerintah mengeluarkan kupon belanja untuk membantu masyarakat.

Jika negara tidak segera bertindak untuk membantu keluarga-keluarga ini, mafia akan menyediakan layanannya, memaksakan kendali mereka atas kehidupan orang-orang," kata Nicola Gratteri.

Baca Juga: Virus Corona di Amerika Makin Menggila, Data Korban Tewas Sudah Melebihi Negara dengan Kematian Terbesar di Eropa Ini

Ada laporan bahwa pemilik toko kecil ditekan untuk memberikan makanan gratis, sementara polisi berpatroli di toko swalayan beberapa daerah untuk menghentikan pencurian.

Situasi ini semakin memanaskan keadaan, dan diyakini akan menjadi celah bagi mafia Italia untuk mengambil kesempatan.

Dari sinyal pertama meningkatnya kerusuhan sosial, Menteri Dalam Negeri Italia Luciana Lamorgese memperingatkan, mafia dapat mengambil keuntungan dari meningkatnya kemiskinan, terjun langsung untuk merekrut orang ke organisasinya.

Di Italia selatan, para bos mafia biasanya menampilkan diri kepada orang-orang sebagai dermawan dan perantara kekuatan lokal, awalnya tanpa meminta imbalan apa pun.

"Para bos mafia menganggap kota mereka sebagai wilayah kekuasaan mereka sendiri," kata Nicola Gratteri.

"Para bos tahu betul untuk memerintah, mereka perlu menjaga orang-orang di wilayah mereka, dan mereka melakukannya dengan mengeksploitasi situasi untuk keuntungan mereka."

Baca Juga: Berbanding Terbalik, di Indonesia Jenazah Korban Corona Banyak Ditolak, di Madinah Justru Dimakamkan dengan Mulia

"Di mata orang-orang, bos yang mengetuk pintu menawarkan makanan gratis adalah pahlawan."

"Dan bos terebut tahu bahwa dia kemudian dapat mengandalkan dukungan dari keluarga-keluarga ini bila perlu, misalnya, mafia mensponsori seorang politisi untuk pemilihan yang akan memajukan kepentingan kriminal mereka," lanjutnya menerangkan.

Tag

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber The Guardian